Kampung Kayutangan: Wisata Heritage Di Malang – Minggu lalu papaku ke Kota Malang setelah nyekar dari Bangkalan – Madura. Walau kunjungan di Malang tidak lama dan di tengah kesibukan saya yang sedang mengawasi renovasi kecil sebuah rumah di Malang, saya tetap mengajak papa piknik di kota Malang. Dan hari Jumat tanggal 3 Mei 2019 lalu, saya dan papa ke wisata heritage di Kampung Kayutangan di Malang. Seperti apa sih wisata tematik Kampung Kayutangan itu? Kita simak yuk.
Tiket Masuk Yang Murah Dilengkapi Peta
Sebetulnya lebaran tahun 2018 sudah pernah membawa tamu untuk wisata ke Kampung Kayutangan. Dulu belum diberlakukan tiket masuk, info rumah tua peninggalan Belanda juga belum banyak. Kami tahunya kalau bangunannya old, kita mikirnya pasti ini rumah yang dilestarikan dan bisa dipakai untuk berfoto-foto ria.
Berlokasi di Jl. Arif Rahman Hakim Jl. Wahid Hasyim 2, Kauman, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65119. Kemarin kami masuk dari arah Jalan Kawi dan membayar tiket Rp5.000 per orang kemudian mendapat selembar peta dan juga selembar kartu pos. Kartu pos ini dapat ditunjukkan di jalan masuk dari Semeru atau Basuki Rahmat bila kami jalan sampai kesana supaya tidak perlu membayar lagi.
Dengan adanya peta yang memberi petunjuk informasi rumah mana saja yang termasuk objek bangunan heritage. Ternyata banyak juga rumah bangunan kolonial Belanda di Malang yang dapat dilihat dan didatangi di Kampung Kayutangan.
Baca juga:
- Ekowisata Boon Pring Andeman Malang Yang Adem Dan Eksotis
- Lima Kuliner Legendaris di Kota Malang Yang Harus Dicoba
- Sumber Nagan: Sumber Air Yang Tak Pernah Kering Di Singosari
Barang Antik
Bila masuk dari Jalan Kawi, pertama yang ditemui adalah gapura yang bertuliskan Kampung Wisata Kajoetangan. Berjalan beberapa meter kami menemukan peta dan rumah Pak Iink yang juga termasuk pengelola Kampung Kayutangan.
Barang antik seperti perangkat alat makan seperti rantang, teko, kursi jadul, koper antik, mesin tik, TV, kamera dll. Kami bisa berfoto disini dengan latar belakang barang-barang antik ini.
Bangunan Tua Sejak Jaman Belanda
Ada sekitar 20 objek bangunan heritage yang berada di Kampung Kayutangan. Bangunan rumah dengan ciri khas bangunan kolonial yang memang rata-rata didirikan pada jaman Belanda. Rumah-rumah lama tersebut diberi plakat nama seperti Rumah Rindu, Rumah Kartini, Rumah Penghulu, Rumah Jamu, Rumah Pak Udin, Rumah Pak Sakirman, Rumah Nyik Aisyah, Gubuk Ningrat dll. Masing-masing bangunan memiliki cerita dan peristiwa yang sekarang menjadi sejarah.
Kami lama berhenti di rumah Gubuk Ningrat. Dari luar dapat mengintip ke dalam dengan perabotannya jaman baheula. Dan saya masuk ke alam masa lampau membayangkan perkampungan ini dengan suasana jaman Belanda. Hm.. mulai mengkhayal deh.
Selain rumah-rumah tua dengan masing-masing sejarahnya juga ada bangunan tua berupa Terowongan Semeru, Tangga Seribu, Makam Kuno mbah Honggo, Pasar Krempyang dll.
Lingkungan yang Bersih dan Asri
Memasuki wisata heritage Kampung Kayutangan ini senang sekali. Walaupun jalannya kecil, tetapi bersih dan asri dihiasi pot-pot tanaman dari rumah penduduk. Memang tidak disediakan tempat sampah karena khawatir dibongkar kucing. Baru kali ini saya melihat suatu perkampungan tidak menyediakan tempat sampah di depan rumahnya. Sebaiknya pengunjung membawa pulang kembali sampahnya.
Warga yang Ramah
Untuk masuk ke Kampung Heritage Kayutangan, pengunjung dapat dipandu oleh penduduk sekitar untuk berkeliling ke rumah-rumah tua. Kami saat itu tidak menggunakan jasa pemandu karena waktu yang sangat singkat menjelang sholat Jumat.
Tetapi ketika kami berjalan berkeliling sambil melihat peta, banyak warga yang membantu kami untuk menunjuk ke arah mana sebaiknya kami berjalan. Dengan ramah mereka menjelaskan isi yang ada di dalam peta. Maklum saya ini orangnya disorientasi, sudah ada peta pun masih nyasar. Sedangkan si Papa hanya mengikuti saya yang bingung juga. Hehe
Kampung Kayutangan Malang Dengan Instagramable Spot
Di beberapa tempat di kampung ini banyak ditemukan instagramable spot untuk berfoto-foto ria. Seperti di depan Rumah Penghulu ada dinding yang dilukis atau mural dan disediakan sepeda tua. Bisa banget disini dijadikan tempat berswa foto atau berfoto ramai-ramai.
Dan di situ juga sering dipakai untuk spot foto pre wedding. Seperti saat kami berkunjung ke sana pun sedang ada sesi foto pre wedding.
Berkeliling di sana juga kami menemukan dinding-dinding mural yang dilukis serta dapat dipakai untuk spot foto. Kata-katanya ada yang menggunakan bahasa Jawa dan khususnya bahasa Walikan Malangan. Dimana kalau kita yang membacanya harus mereka-reka dulu artinya apa, karena memang dibalik hehe. Seperti yang di bawah ini nih, Cak, aku ewul narapas oges lecep disik yo. Itu membacanya, Cak (panggilan kepada kakak laki-laki), aku luwe sarapan sego pecel disik yo. Artinya kalau dalam bahasa Indonesia, kak, aku lapar sarapan nasi pecel dulu ya. hehe.
Saya sudah wisata ke Kampung Kayutangan, kalian yang akan berkunjung ke Malang jangan lupa luangkan waktu untuk mampir ke sana ya. Seru banget lho.
Lihat video Kampoeng Heritage Kajoetangan
Youtube Channel: HAPPY DYAH
Saya malah fokus dengan mesin tiknya. Dulu, saya sempat menggunakan mesin tik untuk mengirimkan tulisan-tulisanku ke media cetak. Ih, jadul banget saya, ya…
Kampungnya tjakeupp banget nih~ kayaknya kalau pas liburan ke malang mau mampir ke sini…
monggo mba, asyik lho 🙂
jadi kangen malang, kangen bakso bakar juga hehehe
enak tuh mba Iren 🙂
Wah, kapan2 bisa dicoba nih mbak sambang ke Malang. Sepertinya seru deh.
seru banget mba, monggo mbaa 🙂
Kereen Mbak tempatnyaa, mampir ah kalo ke Malang
monggo mbaa 🙂
wih…asyik niy mbak, paling suka aku kalo dah berbau-bau heritage gini…hmmm, kapan ya bisa maen ke malang? semoga segera..aamiin
aamiin.. main kesini mba Novyaaa ^_^
Udah bnyk kemajuan nih pengelolaan kampung heritage Kayoetangan. Saya kesana waktu awal-awal diluncurkan tahun lalu. Skrg lebih tertata dan menarik. Suiippp
Lebaran tahun lalu kesana bawa tamu masih sepi, belom bayar, celingak celinguk, masuk kampung yang sepi dan putu-putu dewe hahaa
wahhh tempatnya asik banget buat hunting foto-foto kerennnnn nih
Hayuk mba Inna, monggo mampir ^_^
keren banget kampungya. moga kapan-kapan bisa eksplore Malang
Aamiin, mampir ya Mba ^_^
Unik baanget spotnya bun… instagramble banget kayaknya he
Iya Mba, jangan lupa mampir kalo ke Malang ya ^_^
mbak saya salkus ke senyum mb Dyah. hehe manis banget masya Alloh ^^~ . terima kasih sdh berbagi mb ~^^
mba Vidyaa,,, makasiy juga Mba ^_^
Keren banget Mbak tempatnya, ada vlognya lagi. Barang-barang dalam gubuk ningrat itu jadul banget ya, koleksinya bikin ngiri aja. Kampungnya juga bersih dan hijau, jadi kepingin lihat sendiri …
Monggo mba, mampir ke Malang ya ^_^
kerren ya, apalagi ada spot untuk foto yang instagramable^_^ klo ke malang mesti mampir kesini makasih infonya mba 🙂
mampir ya Mba ^_^
Coba dulu waktu masih di Malang tahu tempat menarik begini ya..tinggal naik angkot doank udah sampai. sekarang kemana mana riweuh sama gembolan.
haa,, yuk ke Malang lagi, jangan lupa colek akyuu