Luweng Pedes Sejak 1973, Warung Masakan Ndeso Jawa Timuran – Masa pandemi COVID-19 banyak meluluhlantakkan berbagai macam sektor bisnis. Termasuk bisnis kuliner yang berada di area pariwisata tak luput juga terkena dampak. Tetapi tidak halnya dengan warung Luweng Pedes yang berada di Kota Batu ini. Diresmikan ditengah masa pandemi COVID-19 pada tanggal 28 Oktober 2020 dan warung ini selalu ramai didatangi pengunjung hingga kini.
Luweng Pedes Sejak 1973
Lho, katanya Luweng Pedes sejak 1973, kok tadi disebut muncul pada tanggal 28 Oktober 2020? Hm, jadi tuh begini ceritanya. Luweng itu dalam bahasa daerah Banyuwangi adalah alat perapian untuk memasak. Sedangkan pedes karena asap yang ditimbulkan dari pembakaran kayu untuk memasak di luweng dapat mengakibatkan mata menjadi pedes. Dan menu yang dipilih oleh ibu Naim adalah menu pedes dengan aneka sayur dan lauk pauk.
Dan di warung ini ada luweng yang asli benar-benar sejak tahun 1973 dan masih ada hingga kini tetapi sudah tidak digunakan lagi. Tetapi Happy People dapat melihatnya di dapur warung Luweng Pedes. Dan luweng sejak tahun 1973 itu adalah miliknya orang tua Pak Haji Naim, ownernya Luweng Pedes. Pak Haji Naim adalah seorang putra daerah asal Banyuwangi yang menjadi pengusaha hotel yang sukses di Kota Malang dan Batu.
Lokasi Warung Luweng Pedes Batu Malang
Lokasi Warung Luweng Pedes ini terletak di Jalan Bukit Berbunga No.207, Sidomulyo, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur 65317. Dari Alun Alun Kota Wisata Batu menuju arah Selecta dapat ditempuh dengan jarak sekitar tiga kilo meter atau dengan waktu sekitar 12 menit. Warung berada di sebelah kiri jalan yang sangat mudah ditemukan dengan adanya penanda besar. Kuliner pedes ini buka setiap hari mulai dari jam 7 pagi dan tutup jam 8 malam.
Baca juga:
- Wisata Kuliner Tradisional Di Malang, Kamu Pasti Suka
- Kuliner Daerah Di Kota Malang Yang Banyak Dicari
- Lima Kuliner Legendaris di Kota Malang Yang Harus Dicoba
Fasilitas Warung Luweng Pedes Bernuansa Ndeso
Masuk ke Warung Luweng Pedes, Happy People akan menemui suasana warung yang bernuansa ndeso. Dengan bangunan semi permanent dengan setengah dinding bata dan anyaman bambu juga didominasi bambu. Juga meja makan dan kursi dari kayu dengan nuansa alami natural.
Ada meja berisi masakan-masakan yang pengunjung dapat mengambil sendiri. Pengunjung berbaris antri mulai dari mengambil piring, nasi dan menu lainnya. Oh ya, piringnya juga nuansa ndeso yaitu piring seng jaman dahoeloe tuh dengan gambar bunga warna warni. Semua piranti bernuansa ndeso, termasuk wadah-wadah masakan seperti wajan dan kuali dengan sendok kayu.
Pawon atau dapur yang berada di balik meja berisi masakan dapat pengunjung lihat sambil mengambil makanan. Pawon ndeso dengan luweng menggunakan kayu bakar untuk memasak. Mau foto-foto di pawon sambil masak di atas luweng sangat diperbolehkan. Ada Kang Wawan pengelola Luweng Pedes yang siap membantu Happy People untuk mengambil foto-foto di pawon.
Luweng-luweng berjejer dengan wajan dan dandang di atasnya dengan api membara dari kayu bakar. Kayu bakar diperoleh dari kebun-kebun di sekitar Batu seperti kayu-kayu bekas pohon apel dan pohon jeruk. Dalam seminggu Luweng Pedes membutuhkan kayu bakar sebanyak satu mobil bak terbuka untuk bahan bakar luweng.
Bila Happy People datang ke Warung Luweng Pedes ini akan melihat banyak meja makan dan kursi dari kayu yang dapat menampung sekitar 600 orang pengunjung.
Di belakang pawon terdapat gazebo-gazebo untuk bersantai menikmati menu masakan Luweng Pedes. Gazebo untuk pengunjung yang terbuat dari bambu sehingga konsep alami dan ndeso menyatu dengan bangunan utama yang semi permanent berdinding anyaman bambu.
Tersedia juga musala dan sepuluh buah toilet bersih untuk pengunjung. Area parkir sangat luas untuk kendaraan roda empat, roda dua mau pun kendaraan bis wisata.
@happydyahdotcom##luwengpedes ##kulinermalang ##kulinerbatu♬ original sound – MITTY ZASIA
Menu Pedes di Warung Luweng Pedes Batu
Ada sekitar 20 lebih menu di Warung Luweng Pedes Batu. Dan mayoritas adalah menu masakan pedas khas Jawa Timuran. Pada hari biasa Warung Luweng Pedes menghabiskan sebanyak enam kilogram cabai. Pada hari libur dan Sabtu Minggu bisa menghabiskan 10 kilogram cabai.
Menu masakan pedas yaitu lauk dengan kuah santan pedas berikut berbagai isian seperti bebek, ayam, mentok, ikan kakap, cumi, ikan pe, ikan tongkol, kepala kakap, ikan laut, udang, kikil dan kerang dengan harga berkisar Rp15,000 sampai dengan Rp25,000.
Menu lainnya seperti aneka pepes, aneka botok, aneka oseng, aneka lauk gorengan, aneka sayur pedas, urapan, lodeh tewel, rempelo ati yang berkisar harganya mulai Rp2,000 sampai Rp10,000. Juga ada krupuk blek dan krupuk ikan.
Aneka minuman seperti, teh, susu jahe, air mineral dan lainnya dengan harga Rp5,000 sampai dengan Rp12,000. Tidak terlalu mahal untuk kulineran di warung pedes ini. Perut kenyang dan bibir jontor karena pedes hehe. Tetapi ada juga menu tidak pedes seperti sayur sop untuk anak-anak atau yang tidak doyan pedes.
Sebagai penawar pedes, Happy People dapat menikmati polo pendem alias kudapan yang berasal dari umbi-umbian yang diolah dengan cara direbus. Disediakan gratis untuk pengunjung dengan mengambil langsung di pawon/dapur.
Untuk Happy People yang sedang berlibur di Batu atau Malang dan ingin menikmati kuliner menu pedes bisa banget mampir ke Warung Luweng Pedes, warung masakan ndeso Jawa Timuran. Jangan lupa ajak teman dan keluarga yess. Instagram: @luweng.pedes
makanan warung luweng memang lumayan enak juga terjangkau, saya biasa mengajak klien ke sini
asyik yaa