Snorkeling di Pulau Menjangan akhirnya kesampaian juga. Ini menjadi impian saya sejak lama untuk mengajak anak berlibur ke Banyuwangi. Sering saya melakukan scripting dengan keinginan-keinginan yang salah satunya berlibur berdua bersama anak ke Banyuwangi.
Keindahan alam Banyuwangi yang mempesona mulai dari tiga Taman Nasional yaitu Baluran, Alas Purwo dan Meru Betiri. Juga keindahan alam bawah lautnya bisa menikmati pemandangan terumbu karang dan ikan-ikan lucu seperti Nemo dan kawan-kawannya menjadi surga pencinta snorkeling.
Saya yang bukan orang kantoran dengan fix income setiap bulannya, akhirnya Alhamdulillah tercapai untuk pergi berlibur ke Banyuwangi. Walau pun ala backpacker dengan biaya sehemat mungkin tetapi kami happy sekali.
Explore Banyuwangi 4 hari 3 malam yang diisi dengan destinasi wisata alam yang saya contek dari konten-konten di Instagram yang berseliweran. Kemudian saya buat itinereray-nya beberapa destinasi wisata tersebut. Dan salah satu destinasi liburan yang kami impikan yaitu snorkeling di Pulau Menjangan.
Baca juga:
Explore Banyuwangi 4 Hari 3 Malam
Keajaiban Scripting LoA (Law of Attraction)
Snorkeling di Pulau Menjangan
Saya melihat destinasi snorkeling di Pulau Menjangan Banyuwangi dari Youtube. Ada snorkeling juga di Banyuwangi selain Pulau Menjangan yaitu di Bangsring. Kalau snorkeling ke Bangsring memang murah hanya membayar tiket masuk Rp 5,000 dan naik perahu ke rumah apung yang tidak terlalu jauh kemudian bisa snorkeling,
Tapi yang saya tonton di Youtube kayaknya air lautnya gak jernih ya, eh apa kualitas alat perekamnya. Dan memang durasinya tidak lama. Untuk wisatawan yang tidak mau lama-lama snorkeling bisa pilih ke Bangsring. Karena dekat tidak terlalu jauh ketika berperahu.
Sedangkan saya memutuskan untuk snorkeling di Pulau Menjangan karena bisa sekalian ke Pulau Tabuhan dan ada beberapa spot snorkeling dengan ikut open trip.
Banyak open trip yang menawarkan snorkeling di Pulau Menjangan. Destinasi pertama saya ketika di Banyuwangi yaitu ke Kawah Ijen dan saya sudah memilih open trip Amazing Banyuwangi Tour Service, sehingga snorkeling di Pulau Menjangan juga ikut open trip yang sama.
Amazing Banyuwangi hanya mengadakan open trip Pulau Menjangan hanya saat wiken saja. Saat itu saya memilih hari Minggu tanggal 28 Januari 2024 untuk snorkeling di Pulau Menjangan.
Harganya saat itu Rp 275,000 yang saya booking dua minggu sebelum hari H. Biaya tersebut sudah termasuk kunjungan ke Pulau Menjangan dan Pulau Tabuhan kemudian sewa life vest dan alat snorkeling, makan siang, air mineral dan dokumentasi.
Oh ya, di Amazing Banyuwangi ini tersedia paket-paket wisata outdoor lainnya juga sewa motor. Saya menyewa motor Lexy dengan biaya Rp 95,000 per hari.
Open Trip Menjangan Island Dimulai
Sehari sebelum keberangkatan, saya diWA oleh operator open trip Menjangan Island. Agar bersiap jam 8.00 WIB sudah berada di lokasi. Kemudian saya juga diberi petunjuk lokasi tempat berkumpul, lengkap dengan GMaps dan foto-foto supaya bisa menjadi ancer-ancer saya nantinya.
Jam 6.30 WIB saya dan anak sudah keluar dari hostel tempat kami menginap. Kami mencari tempat sarapan di sepanjang jalan yang kami lewati. Tak jauh dari hostel kami temukan warung berwarna hijau dan kami sarapan di sana dengan menu aneka nasi. Mulai dari nasi telur, nasi ayam dan sebagainya.
Baca juga: ROOM Ijen Hostel Banyuwangi
Perjalanan dari Room Ijen Hostel menuju Pantai Grand Watu Dodol ditempuh dengan sepeda motor sekitar satu jam-an sudah termasuk dengan sarapan. Pagi itu langit lumayan cerah padahal saat itu sedang musim penghujan.
Sehari sebelumnya kami ke De Djawatan dan sampai di lokasi ternyata mendung tak lama pun hujan datang. Jadi kami keliling-keliling menggunakan jas hujan.
Jam 8 kurang kami tiba di Pantai Grand Watu Dodol dan langsung menuju loket tiket seperti foto yang dikirimkan oleh operator open trip. Kami membayar Rp 22,000 di loket tersebut untuk HTM 2 orang dan 1 kendaraan roda dua. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan sesuai arahan operator yaitu ke arah kiri dari pintu masuk. Agak jauh juga jalannya, intinya mojok di kiri pantai sih kalau saya bilang, hehe.
Saat itu saya dan anak saya sudah menggunakan baju renang yang dilapis dengan baju biasa. Kalau baju renang saya model penyelam yang dari bawah hingga atas dan diresleting di depan. Sehingga saya hanya memakai rompi batik panjang. Saya melihat peserta open trip lainnya juga seperti itu. Supaya nanti di perahu gak repot ganti baju renang sehingga bisa langsung tinggal nyemplung.
Setelah absen dengan operator, saya mengobrol dengan peserta yang akan bergabung dalam satu perahu. Ada yang dari Yogyakarta, Malang, Surabaya dan kota lainnya. Jadi peserta dalam satu perahu tersebut terdiri dari gabungan beberapa open trip Menjangan Island.
Sekitar jam 8.20 WIB peserta mendapat pengarahan dari operator. Mulai dari peraturan yang harus ditaati peserta, seperti life vest harus selalu dikenakan selama mengikuti open trip kecuali ketika mendarat di pulau. Kemudian dijelaskan juga ada apa saja di Pulau Menjangan dan Pulau Tabuhan, berhenti di spot-spot snorkeling apa saja kemudian dilanjutkan semua peserta berdoa untuk keselamatan perjalanan dan mengenakan life vast dibantu operator.
Pulau Menjangan
Pulau Menjangan adalah salah satu pulau yang kecil dan masih menjadi bagian dari Taman Nasional Bali Barat. Letaknya sendiri berada sejauh 5 mil barat laut dari Pulau Bali. Pulau kecil tersebut tidak berpenghuni dan memiliki luas 6.000 hektar saja yang lebih didominasi dengan sekumpulan hewan menjangan.
Menjangan dalam bahasa setempat yaitu rusa atau kijang. Jadi asal usul nama Pulau Menjangan karena adanya menjangan yang menyeberang ke Pulau Menjangan untuk mencari makan. Eh luar biasa juga ya, menjangan bisa menyeberang lautan.
Pulau Menjangan bisa diakses dari dua arah, yaitu dari Bali dan Banyuwangi. Saya menuju Pulau Menjangan memulainya dari Pantai Grand Watu Dodol Banyuwangi.
Jam 8.30 WIB semua peserta naik ke perahu motor dengan dua orang guide yang menjadi nakhkoda kapal dan kameramen. Perjalanan pertama menuju Pulau Menjangan yang memakan waktu sekitar satu jam. Dalam perjalanan, salah satu guide mulai mengambil foto peserta di anjungan perahu. Akhirnya tiba juga kami di dermaga kurang lebih satu jam kemudian dan ternyata banyak perahu motor yang parkir di Pulau Menjangan.
Kami melewati gapura yag bertuliskan Pulau Menjangan, mau foto-foto duh antri banget dengan wisatawan yang membawa banner open trip. Akhirnya saya dan anak memutuskan ke jalur kanan untuk berkeliling pulau. Kami melewati jalan setapak, melewati tempat sembahyang umat Hindu, melewati gazebo-gazebo serta kantor pengelola Taman Nasional Barat Laut hingga kami menuju pantai.
Rata-rata peserta ke pantai berpasir putih untuk berfoto ria mau pun mengambil konten video. Happy banget bisa lepas bebas berjalan di pantai indah di Pulau Menjangan. Kami diberi waktu sekitar setengah jam. Setelah saya dan anak puas jalan-jalan di pantai, kami kembali ke gapura untuk berfoto ria karena sudah mulai sepi tuh, eh malah ketemu seekor menjangan.
Tatapannya si menjangan tersebut kok kayak sedih ya, dia sendirian kayak bingung. Saya hanya melihat seekor itu saja tidak dengan teman-temannya yang lain. Menjangannya masih muda ditandai dengan tanduknya yang belum tumbuh.
Usai puas menikmati keindahan Pulau Menjangan, semua peserta mulai naik ke perahu dan melanjutkan perjalanan ke spot snorkeling.
Pengalaman Snorkeling Pertama Kali
Jujur saja di seumur hidup saya yang hampir 50 tahun ini, baru kali itu saya melakukan snorkeling. Kalau berenang Inshaa Allah bisa gaya ngambang doang haha 😁. Petugas mulai membagikan snorkeling dan memberi panduan cara menggunakannya. Semua peserta diminta untuk menjaga properti snorkeling dan tidak boleh hilang selama digunakan. Kalau ada yang hilang akan dikenakan penggantian biaya.
Anak saya sudah pernah snorkeling ketika di Lampung, sehingga dia dengan antusias langsung mengenakan dan turun ke laut melalui tangga yang disandarkan di perahu. Sedangkan saya ragu-ragu, ada rasa takut lho. Coba deh Happy People, pasti ngebayangin yang nggak-nggak. Di bawah laut akan gelap dan ada apa, waduuh.
Ya getu itu ya Happy People, kalau mindset kita negatif. Padahal tujuan ke Banyuwangi jelas mau berlibur menikmati pemandangan wisata alam dan wisata bawah laut tetapi pikirannya kemana-mana.
Pelan-pelan saya memberanikan diri dan mulai menuruni tangga perahu. Badan saya auto mengapung karena telah menggunakan life vest. Snorkeling sudah terpasang dengan rapi tetapi saya masih belum berani mencelupkan wajah saya ke bawah. Wkwkw, pokoknya katrok banget deh Happy People.
Anak saya rasanya tidak sabar melihat kekatrokan saya, dan meminta saya segera melihat ke bawah. Dan ternyata bener ya, Masya Allah indahnya pemandangan bawah laut. Saya melihat karang dan terumbu karang serta ikan-ikan berhilir mudik. Asyik banget!! Nemo sama bestie-bestienya jadi pemandangan untuk kami di bawah laut sana.
Dengan gaya berenang kecipak kecipuk saya mulai hilir mudik memandang keindahan bawah laut perairan Pulau Menjangan. Wuiih, di bawah sana ada bulu babi berwarna hitam sembunyi di balik karang tetapi tetap terlihat oleh kami. Ada peserta dari Malang yang mengambil bintang laut berwarna biru, ah jadi ingat si Patrick Star temannya Spongebob Squarepants.
Kalau tidak sedang berenang melihat ke bawah, saya dan beberapa peserta pegangan rame-rame di pelampung ban. Dari wajah-wajahnya tuh kayak saya semua deh, rada-rada takut. Terutama cewe-cewe yang pergi berdua bersama besti atau kakak adiknya. Kalau yang pasangan mah enak, kalau takut ada suaminya. Culun banget deh kalau ingat saat itu.
Sedangkan anak saya dengan leluasa berenang-renang dan sering saya berteriak memanggilnya agar jangan menjauhi perahu. Tak lama dua orang petugas perahu memulai mengambil dokumentasi semua peserta. Keduanya menggunakan snorkeling dan fin (kaki katak). Kita doang nih peserta nggak pake fin.
Bagaimana dengan saya? Saat giliran saya untuk diambil dokumentasinya, saya berulang-ulang ditenggelamkan, wkwk🤣. Soalnya kan baru kali ini mengalami pertama kali dan trus panik, bawaannya mau cepet-cepet ke atas aja. Padahal sih tahan napas aja dulu supaya bisa lebih lama di bawah dan dapat foto juga videonya. Tapi Ok juga kok jadinya, yuhuuu. Jadinya kayak seperti freedive. Gaya banget dah.
Bisa liat video saya lagi snorkeling di link ini ya
Setelah semua peserta diambil dokumentasinya, kami melanjutkan perjalanan lagi menuju spot snorkeling berikutnya dan kami sepakat untuk makan siang terlebih dahulu sambil berlayar. Setiap peserta mendapat makan siang catering yang telah dibawakan petugas. Kami menikmati makan siang di atas perahu yang berguncang karena ombak diiringi angin laut yang membantu mengeringkan baju renang yang masih melekat.
Di spot yang berikutnya memang agak jauh sambil menunggu makanan yang sudah disantap turun ke perut. Akhirnya tiba juga di spot snorkeling dengan tema yang sama. Yaitu berenang, snokeling dan mengambil dokumentasi lagi. Setelah sekitar 30 menitan dan puas kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Tabuhan.
Pulau Tabuhan
Perjalanan ke Pulau Tabuhan memakan waktu kurang lebih satu jam. Agak mengkhawatirkan juga, karena ombaknya lebih besar kami alami dari pada perjalanan ke Pulau Menjangan. Dan setibanya di Pulau Tabuhan juga banyak perahu motor yang bersandar.
Pulau Tabuhan merupakan pulau kecil yang tidak berpenghuni dengan luas hanya 5-6 hektar saja. Pulau dengan pantai berpasir putih ini sangat indah sehingga begitu kami turun dari perahu saya dan anak saya langsung berfoto ria dan berenang-renang di pantainya. Untuk Pulau Tabuhan itu sendiri masuk ke dalam wilayah Kabupaten Banyuwangi.
Di Pulau Tabuhan ada warung yang berjualan gorengan dan es kelapa. Kami berdua menyantap pisang goreng dan satu buah es kelapa dengan membayar total Rp 40,000. Cuaca mulai mendung dan kami mengantri untuk berfoto di icon yang bertuliskan Pulau Tabuhan. Berfoto ria dalam keadaan mendung dan tak lama hujan turun sehingga kami peserta semua berlarian menuju kapal. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 15.11 WIB.
Dan ternyata memang itu perahu tidak ada tutup dindingnya ya Happy People. Hujan deras mengiringi perjalanan pulang kami kembali ke Pantai GWD. Jadi tuh kami semua basah kuyup termasuk barang dan tas bawaan kami. Petugas meminta barang-barang kami disimpan di dekat mesin di bawah. Tapi pas turun dan sampai di pantai ya basah juga barang-barang kami haha. Tetapi isi tas selamat semua karena saya sudah membungkusnya dengan plastik. Kalau mau aman ya pake tas kedap air.
Seru juga pengalaman saya dan anak kali itu snorkeling di Pulau Menjangan dan Pulau Tabuhan. Perahu kami tiba di Pantai GWD sekitar jam 4 lewat. Anak saya langsung meminta kopi file dokumentasi dan saya mandi di toilet yang tersedia.
Hujan masih deras hingga operator pamit pulang duluan jam 16.30 WIB sedangkan kami peserta banyak yang masih di sana untuk berteduh. Setelah hujan sedikit reda, masih menggunakan jas hujan, sekitar jam 5 kurang saya dan anak kembali ke hostel. Rasanya belum cukup puas hari itu kami snorkeling di Pulau Menjangan. Take me back to Banyuwangi!!