Totok Antarestyanto ini mulai menghubungi saya saat bulan Maret 2024. Mengaku salah satu seorang manager dari PT Jhonlin Baratama yang berniat mengadakan kerjasama dengan usaha saya yaitu Make Up by Dyah dengan mengadakan kelas pelatihan make up untuk kaum wanita yang berada di lingkungan perusahaan tersebut.
Totok Antarestyanto Menghubungi Saya
Saya ketika itu mulai sangsi padanya, saat saya minta proposal dari perusahaannya yaitu PT Jhonlin Baratama dari Kalimantan. Tetapi proposal yang dikirimkan hanya lewat WA. Gimana gak sangsi, mosok pelatihan senilai ratusan juta tetapi proposal hanya lewat Whatsapp? Dan katanya Totok Antarestyanto ini mau memesan tiket pesawat segera untuk saya dan tim. Wadidaw…
Biasanya niiih, biasanya saya yang tukang rias aja ada yang minta sponsor atau minta diendorse itu kan mereka kirim email penawaran dengan alamat email resmi dari perusahaan. Misal dari PT Jhonlin Baratama setidaknya ada email dengan [email protected] atau .co.id atau apalah getu ye kan?
Nah ini tuh nggak, cuman penawaran lewat WA. Kok si Totok Antarestyanto ini tau nomor HP saya? Ya kan nomor saya ini sudah melanglang buana di mesin pencari Google. Sampe sering disalahgunakan sama tukang pinjam uang dari pinjol, haduuh, udah sering banget deh. Yang dijadikan nomor kontak darurat itu udah berapa kali. Namanya juga nomor telpon untuk bisnis ya pasti saya pajang di semua media sosidal saya.
Ketika itu Totok Antarestyanto ini malah bertanya-tanya kepada saya, pelatihannya akan seperti apa? Ya saya balik tanya, ini untuk pelatihan make up diri sendiri atau mereka akan dilatih menjadi perias?
Totok Antarestyanto itu menggunakan WA akun bisnis dengan nomor HP 0878 6796 4098 dengan menggunakan timer default kalau chat akan hilang dalam waktu 7 hari. Saya cek di LinkedIn juga gak ada namanya. Katanya manager perusahaan besar mosok gak punya LinkedIn?
Esoknya Totok Antarestyanto ini mencoba menelfon saya tetapi tidak saya angkat. Dia sepertinya mau follow up untuk pelatihan senilai Rp 160 juta di perusahaan PT Jhonlin Baratama. Tetapi telfon tidak saya angkat dan saya balas melalui chat kalau saya sedang dalam perjalanan ke luar kota. Padahal sih saya lagi memantau, biasanya penipu akan menelfon dan mengajak yang ditelfon untuk segera transfer. Intinya buru-buru membuat panik yang ditelfon, bisanya sih getu..
Nah waktu itu saya hanya merespon dengan chat lagi, saya tetap tunggu email proposal resmi dari perusahaan anda. Dan si Totok Antarestyanto ini selama berkomunikasi dengan saya tidak tampak seperti seorang manager. Bahasanya selenge’an, menggunakan emoticon yang harusnya digunakan kalau kita chat dengan bestie atau keluarga. Menurut saya sih kayak gak pantes aja seorang manager melakukan chat penawaran seperti itu.
Saya juga mendapat nasihat dari seorang teman yang eks HRD PT Freeport, kalau pun PT Jhonlin Baratama mau mengadakan CSR seperti pelatihan, gak mungkinlah managernya langsung yang chat, kan dia bisa nyuruh bawahannya, ya gak? Ini kalau si Totok Antarestyanto baca artikel ini , dia pasti akan ganti jabatan jadi officer, wkwkwkwk.
Ya akhirnya chat saya dengan Totok Antrestyanto ini gantung aja, karena saya tetap minta email penawaran resmi dari perusahaan dan dia tidak bisa menyanggupi. Dan chat yang dipasang timer juga sudah lenyap juga memang tidak berniat dengan screenshot. Saya sih memang tidak ambil pusing ya dengan kelakuan penipuan dengan macam-macam model yang marak di era seperti sekarang ini. Tinggal saya tulis aja di blog saya.
Oh ya, yang mau baca cerita lengkap saat saya dihubungi oleh Totok Antarestyanto ini linknya tinggal klik di sini.
Totok Antarestyanto Menghubungi Calon Korban yang Lain
Bulan Mei 2024 saya dihubungi oleh seorang wanita dari Yogyakarta melalui chat WA. Katakanlah mbak Anik chat ke saya mau konfirmasi untuk artikel saya mengenai Totok Antarestyanto dan PT Jhonlin Baratama ini.
Mbak Anik ini memiliki keahlian merajut dan diminta mengadakan pelatihan merajut untuk kaum disabilitas di perusahaan Jhonlin Baratama. Beliau dihubungi hari itu oleh Totok Antarestyanto ini dan malah langsung mau memesankan tiket pesawat ke Kalimantan. Katanya beliau lagi, yang pesan tiket pesawat oleh Totok Antarestyanto ini tetapi yang bayar harus Mbak Anik dan nanti uang akan diganti. Dan nilai uang yang harus ditransfer sebesar Rp 6 juta. Lha kok bisa ya, kita yang bayar tiket pesawatnya, aaaah itu mah nipu.
Radar kecurigaan Mbak Anik mulai menyala dan mulai cari tahu soal si Totok Antarestyanto ini di Google dan menemukan artikel saya dan menghubungi saya. Menurut Mbak Anik, Totok Antarestyanto ini cenderung cepat dalam berkomunikasi dengan calon korbannya sehingga bisa terpengaruh dan hampir kebablasan dan menghubunginya lewat telfon beberapa kali. Hm..
Alhamdulillah kami berdua selamat dari percobaan usaha penipuan oleh Totok Antarestyanto ini.
Tak lama juga ada yang menghubungi saya via chat WA, sama dengan Mbak Anik kalau mau konfirmasi tentang Totok Antarestyanto ini. Karena juga dihubungi oleh Totok dari PT Jhonlin Baratama untuk pengadaan kelas pelatihan. Dan saya sarankan agar lebih berhati-hati.
Barusan siang ini saya juga dapat chat WA dari sebuah lembaga pendidikan. Dan sama juga, mau konfirmasi untuk artikel tentang Totok Antarestyanto ini yang ternyata sudah merajalela kemana-mana untuk minta ditransfer tiket pesawat, eaaa..
Update Per Awal September 2024
Saya update artikel ini lagi per awal September 2024 ya Happy People. Jadi tuh banyak teman-teman yang menghubungi saya via WA, IG, FB untuk konfirmasi perihal si Totok yang menghubungi mereka. Modus Totok ini sama ke semua teman-teman, dengan menawarkan pelatihan senilai 160 juta di Kalimantan. Calon korban diminta tanda tangan MoU di Tanah Bumbu dan tiket pesawat senilai 6 juta diminta transfer ke temannya si Totok (jadi bukan ditransfer ke nomor rekening si Totok langsung, tetapi ke nomor rekening lain). Ah ketauan banget kan?? Saya aja endorse produk dari Jakarta untuk tanda tangan MoU cukup email-email an aja kok.
Oh ya, teman-teman yang menghubungi saya juga minta proposal resmi dari email perusahaan si Totok ini. Dan Totok memberikan alamat email sebagai berikut: [email protected]. Hellloooo, memang proton.me jarang dipake sama orang Indo yang lebih familiar dengan gmail, yahoo dll. Ih, masih usaha ya gaesss. Proton.me ya sama saja seperti email pribadi dan bukan email perusahaan.
Oh ya, dan nomor proposal sama semua yang dikirim ke teman-teman yang dihubungi Totok ini. Nomor 140, angka keramatnya kali ya. Ada yang komen, gak kreatipppp haha. Dan ada juga yang dikirimi oleh Totok ke WA yaitu datanya Totok seperti KTP, NPWP, name tag dan sekali lagi kami (saya dan teman-teman) sepakat kalau email perusahaan adalah kunci. Dan kok mudah sekali sampe kirim data-data untuk meyakinkan orang agar transfer hehe. Jhonlin perusahaan gede lho. Mosok gak bisa buat website untuk perusahaan dan stafnya. Dan yang bikin orang jadi merasa dityipu, kenapa harus transfer uang buat beli tiket pesawat untuk tanda tangan MoU di kantor Jhonlin? Ih suka aneh-aneh aja sih. Namanya juga usaha buat nganu, uhuk uhuk.
Saya nggak tau sudah berapa banyak korban yang kena. Yang sedikit teliti dan jeli bisa langsung cross check identitas si Totok Antarestyanto ini di mesin pencari dan akan menemui dua artikel saya. Pasti juga akan ngecek ke LinkedIn, menghubungi CSR PT Jhonlin Baratama itu. Bahkan banyak berita tentang perusahaan tersebut berkaitan dengan masalah pajak dan lain lain. So, hati-hati saja ya teman-teman!