Apa Itu Plugin? Ini Pengertian dan Fungsinya – Bagi para blogger ataupun web developer, pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya plugin. Plugin sendiri ada banyak dan biasanya punya fungsi spesifik yang tidak sama. Lantas apa itu plugin dan fungsinya, mari kita bahas selengkapnya.
Plugin merupakan tool yang bisa membantu menambahkan fitur pada sebuah website tanpa perlu mengubah sistem dari aplikasi yang sudah ada. Nah, biasanya blogger atau web developer memanfaatkan plugin sebagai jalan tengah ketika website perlu fungsi baru.
Namun perlu diketahui, plugin hanya bisa digunakan pada website yang sudah berjalan secara self hosting atau menggunakan web hosting wordpress sendiri.
Apa Itu Plugin dan Fungsinya?
Plugin merupakan kode software dengan fungsi tertentu yang memungkinkan sebuah program atau aplikasi untuk menjalankan fitur tambahan. Meskipun begitu, penggunaan dari plugin ini tidak akan mengubah sistem dan fungsi utama dari aplikasi yang bersangkutan.
Kode software tersebut memang sangat banyak ditemukan di beberapa program, mulai dari WordPress, hingga beberapa browser seperti Google Chrome, Opera Browser dan Mozila.
Pada umumnya, setiap plugin didesain untuk digunakan pada satu program atau aplikasi tertentu, misalnya saja seperti plugin di CMS WordPress yang tidak bisa diinstall di Joomla. Begitu juga sebaliknya, Add-ons Joomla tidak dapat dipasang di WordPress.
Plugin dan Fungsinya di WordPress
Sebagai salah satu CMS (Content Management System) paling populer, WordPress menyediakan ribuan plugin agar para pengguna dapat merasakan berbagai fitur terbaik untuk blog atau websitenya. Adanya plugin dalam WordPress ini akan memudahkan pengguna yang tidak ahli coding.
Plugin menjadi alternatif mudah bagi para pengguna WordPress jika ingin menambahkan berbagai fitur pada blog atau web yang dimilikinya. Kamu tidak perlu mempelajari teknik coding yang rumit hanya untuk menambahkan fitur-fitur.
Kamu hanya perlu memasang jenis plugin yang diinginkan, dengan mengikuti instruksi yang diberikan oleh developer dari plugin yang bersangkutan.
Jenis-jenis Plugin dalam WordPress
Bagi pengguna WordPress yang sudah paham tentang apa itu plugin dan fungsinya, tentu saja ingin segera menerapkannya pada blog atau web yang dimiliki. Nah, untuk saat ini, terdapat banyak sekali plugin yang terbagi menjadi beberapa jenis kategori, di antaranya adalah sebagai berikut ini.
1. Plugin SEO
Kamu ingin blog atau web yang dimiliki berada di peringkat atas hasil pencarian Google? Agar artikel yang ditulis bisa muncul di halaman pertama hasil pencarian, tentu saja diperlukan berbagai usaha yang tidak mudah.
Salah satu cara untuk mempermudah tujuan tersebut yakni dengan memasang plugin SEO. Plugin semacam ini mempunyai fungsi untuk membantu analisis artikel yang akan dirilis dari segi SEO (Search Engine Optimization). Contoh dari jenis plugin yang sering dipakai oleh jasa SEO seperti Yoast SEO, Rank Math, dan All in One SEO Pack.
Baca juga:
Pengertian Server, Cara Kerja, Fungsi dan Jenisnya
Cara Memulai Usaha Toko Bunga, Ini Rahasianya
Penyimpanan Cloud Terbaik, Pilih Cloud Storage for IndiHome
2. Plugin Keamanan
Seperti yang telah diketahui, dunia maya memang bukan tempat yang aman. Oleh karena itu, kamu harus melindungi web dengan berbagai macam cara. Salah satunya, yakni dengan memasang plugin keamanan seperti Jetpack, iThemes Security, dan Wordfence untuk mengatasi kejahatan cyber yang datang.
3. Plugin Backup
Sesuai dengan namanya, plugin yang satu ini akan mengembalikan data pada web yang error atau tidak sengaja terhapus. Ini adalah langkah antisipasi apabila terjadi error yang membuat data dalam web hilang. Contoh dari plugin ini seperti BackWPUp dan UpdraftPlus.
4. Plugin Anti-Spam
Mendapatkan banyak komentar pada setiap artikel yang dirilis tentu saja terasa sangat menyenangkan. Akan tetapi, terkadang tidak jarang kolom komentar dibanjiri dengan komentar-komentar spam yang menjengkelkan. Untuk itu, kamu perlu memasang plugin anti-spam seperti Akismet.
Langkah ini bisa menghindarkan blog kamu dari blot spam yang banyak berkeliaran.
5. Plugin Kecepatan Website
Kecepatan menjadi hal penting dalam perkembangan sebuah website saat ini, karena akan berpengaruh pada performa hasil pencarian di mesin pencari Google. Web dengan kecepatan loading yang tinggi, tentu memiliki nilai lebih untuk bisa mendapat peringkat atas pada hasil pencarian.
Maka dari itu, kamu juga perlu memasang plugin yang dapat membuat kecepatan akses sebuah web meningkat. Beberapa contoh dari plugin ini, misalnya saja seperti WP Super Cache dan juga W3 Total Cache.
6. Plugin Social Media
Memperoleh traffic di Google saja memang tidak cukup. Kamu juga membutuhkan traffic yang berasal dari media sosial, karena banyak orang yang akan membagikan artikel melalui platform itu. Nah, agar para pembaca dapat membagikan artikel dengan mudah, maka kamu perlu memasang jenis plugin ini.
Baca juga:
Pentingnya Website untuk Bisnis, Jualan Makin Lancar
Cara Berjualan Online Agar Cepat Laku, Dijamin Tokcer
Dengan adanya plugin yang satu ini, maka kamu dapat meningkatkan jumlah share artikel yang ada di web atau blog. Contoh dari plugin social media yang bisa kamu gunakan seperti Social Widget dan Sassy Share atau jetpack.
Mengetahui apa itu plugin dan fungsinya adalah hal penting sebelum kamu bisa menggunakannya. Sedikit banyak, sekarang kamu jadi bisa tahu jenis plugin mana yang cocok digunakan pada web atau blog yang dimiliki.
wah ternyata jenisnya plug ini banyak sekali ya mba tinggal memilih sesuai dengan kebutuhan saja, namun mungkin harus diperhatikan juga ya apakah memperberat blog atau tidak dan juga cocok atau tidkanya dengan blog kita
banyak juga macemnya plugin ini ya.. sebagai pengguna blogspot, saya masih asing dengan plugin seperti ini, jadi nambah ilmu.. next pengen juga nyoba bikin blog pakai WP