Cititrans Jakarta Malang menjadi pilihan saya kali ini yang sebelumnya saya nyobain Damri Eksekutif dengan jurusan yang sama. Saya mengetahui bus Cititrans ini malah dari adik saya saat dia sekrol-sekrol instagram. Ada influencer Surabaya yang di reels-nya sedang mempromosikan bus Cititrans. Akhirnya saya cobalah pulang ke Malang dengan bus Cititrans Super Executive.
Pesan Tiket Bus Cititrans di Aplikasi
Bus Cititrans Jakarta Malang PP masih terbilang baru launching sejak bulan Maret 2024 lalu. Tetapi pesan tiket bus Cititrans sudah bisa menggunakan aplikasi Cititrans. Saya memesan untuk satu seat atas nama saya sendiri dengan keberangkatan dari Terminal Pulogebang tanggal 17 Mei 2024 menuju Malang pukul 17.30 WIB.
Pilih keberangkatan dan tujuan kemudian juga memilih seat. Ada pilihan seat yaitu Suite Class dengan harga Rp 700,000 dan Super Executive Busline dengan harga Rp 475,000. Saya memilih Super Executive Busline dengan seat nomor 13 di deretan paling belakang dan paling kiri nempel jendela.
Untuk pembayaran juga mudah, di aplikasi Cititrans bisa membayar harga tiket bus Cititrans melalui kartu kredit, GoPay, BCA VA, Mandiri VA, BNI VA, Permata VA, QRIS atau bayar langsung di Pool. Saya memilih membayar melalui BCA VA karena rekening saya di BCA. Setelah menyalin nomor VA, saya segera transfer dan selesai semua transaksi.
Pengalaman dalam menggunakan aplikasi Cititrans sangat menyenangkan dan memudahkan penggunanya. Pembayaran juga saya lakukan dengan mudah dari rekening saya tanpa ada kendala.
Di aplikasi Cititrans saya mendapat kode booking tetapi saya mendapat email kalau saya belum melakukan pembayaran. Saya pikir, mungkin sistemnya agak lambat tetapi uang di rekening BCA saya sudah berkurang dan saya pun sudah mendapat kode booking juga, kan?
Sedikit Drama Jelang Keberangkatan
Dua hari menjelang keberangkatan tanggal 17 Mei 2024, saya iseng ngecek aplikasi Cititrans dan dibuat kagetlah saya. Kok untuk bus Cititrans Jakarta Malang berubah berangkatnya dari Blue Bird Kelapa Gading jam 16.00 ya? Duh, perasaan pesannya dari Terminal Pulogebang jam 17.30 deh.
Keesokan harinya tanggal 16 Mei 2024 saya ke rumah adik yang lokasinya di Kelapa Gading. Diantarlah saya ke Pool Cititrans Kelapa Gading dan bertemu dengan Mas Agung seorang customer service. Setelah melapor kasus pesan tiket beda keberangkatan, kami diminta menunggu. Mas Agungnya juga malah nggak tahu ada bus Cititrans Jakarta Malang, hmm.
Saya sendiri melihat di Pool Cititrans Kelapa Gading Boulevard itu malah gak ada bus besar. Adanya shuttle-shuttle yang seingat saya melayani jurusan ke Bandung. Mas Agung meminta saya untuk mengirim screenshot bookingan saya dari aplikasi Cititrans yang berangkat dari Pool Blue Bird Kelapa Gading. Mas Agung mencoba menghubungi Cititrans call center.
Setelah menunggu agak lama, Mas Agung mengatakan kalau bus Cititrans Jakarta Malang berangkat dari Pool Blue Bird Kelapa Gading yang berada di Pegangsaan Dua. Dan ternyata memang benar ada bus Cititrans Jakarta Malang yang berangkat dari sana pukul 16.00 WIB.
Tetapi yang mengherankan kok bisa berubah ya? Ha ha ha. Kami meneruskan perjalanan ke Pool Blue Bird Kelapa Gading yang di Pegangsaan Dua untuk lebih memastikan lagi bahwa besok saya benar dari sana berangkatnya. Eh tapi di tengah jalan saya diWA mas Agung kalau saya boleh juga kok kalau mau berangkat dari Terminal Pulo Gebang
Setibanya di Pool Blue Bird Kelapa Gading ya memang banyak taksi Blue Bird tetapi gak keliatan busnya apa karena sudah malam dan sudah berangkat sejak sore. Tetapi kata petugas keamanan yang di pos penjagaan memang ada bus Cititrans Jakarta Malang jam 16.00 WIB. Akhirnya mulai sedikit tenang saya malam itu.
Berangkat dengan Bus Cititrans Jakarta Malang dari Pool Blue Bird Kelapa Gading
Tanggal 17 Mei 2024 itu agak hectic di keluarga kami. Karena adik saya berangkat haji dan saya tidak bisa mengantar sampai busnya berangkat ke Asrama Haji Pondok Gede. jadi saya pulang duluan ke rumah Mama. Buru-buru mandi dan siap-siap pesan GoCar yang akan membawa saya ke Pool Blue Bird Kelapa Gading yang di Pegangsaan Dua. Jam 3 kurang GoCar pesanan saya sudah menjemput saya.
Perjalanan lancar tetapi di Jalan Pegangsaan Dua cukup padat merayap. Perkiraan jam 15.20 WIB kami tiba di pool. Alhamdulillah kami sampai juga dan bus Cititrans Jakarta Malang sudah ada. Pak supir membantu saya menurunkan koper.
Saya celingukan karena gak ada siapa-siapa. Ada ruang berdinding kaca tetapi ada yang tidur-tiduran entah siapa itu beberapa orang. Ruangan berAC dan mereka menggunakan jaket dan ada tas ransel. Saya kira penumpang tetapi satu per satu mereka keluar dan mempersilakan saya masuk. Lhah.. Trus mereka tadi itu siapa?
Ada pramugari
Tetapi saat saya masih bingung memutuskan akan masuk atau tidak, seorang wanita berpakaian hitam-hitam menyapa saya apakah saya mau menunggu di dalam atau langsung naik ke bus. Saya tanyakan padanya apakah mbaknya pramugari bus? Dijawab iya dan dia membawakan koper saya ke bagasi.
Mbak pramugari itu mungil lho, tetapi kuat membawa koper besar saya masuk ke dalam bagasi bus. Kemudian mbaknya memberi nomor koper dan mempersilakan saya masuk dan menunjukkan seat saya yang nomor 13. Saya sempat curhat soal keberangkatan saya yang berubah jadi dari Pool Blue Bird. Mbaknya kemudian mengecek di aplikasinya di handphone dan menunjukkan ke saya kalau saya memang benar berangkat dari Terminal Pulogebang. Nah lhooo. Saya juga menunjukkan bookingan saya dari aplikasi Cititrans. Yo weslah pokoknya saya pulang ke Malang hari itu, hahaha.
Dapet snack, sikat gigi dan ada mini bar
Di seat nomor 13 sudah ada paper bag isi snack, selimut dan bantal yang masing-masing masih terbungkus plastik. Mbak pramugari juga mengajarkan saya bagaimana cara menaikkan dan menurunkan rest leg. Saya sudah curiga sepertinya sandaran kursi tidak bisa disandarkan karena posisi kursi memang terletak di paling belakang.
Di dalam paper bag saya intip ada snack seperti Pringles, wafer Tango, minuman Teh Pucuk dan lain-lain. Eh juga dapat sikat gigi dan odol kecil juga tisu basah lho.
Sambil menunggu bus jalan, saya melihat-lihat seat Suite Class yang berjumlah empat kursi. Ternyata semewah itu ya. Ada TV, kompartemen, kayak di pesawat., Pesawat aja nggak kayak getu. Eh pesawat apa dulu nich. Pembatasnya berupa korden dan ini busnya hanya satu lantai . Jadi Suite Class ada di depan, tepatnya di belakang supir kemudian dibatasi korden, kemudian ada toilet dan di belakangnya yang Super Executive Busline.
Ada mini bar yang menyediakan gratis untuk penumpang seperti Pop Mie, kopi, teh, gula dan dispenser. Eh saya jadi ndeso deh, karena baru kali itu naik bus yang ada mini barnya hihi. Tapi memang sore itu saya kok laper dan sedikit pusing. Karena makan siang saya tuh jam 11 karena mau anter adik pergi haji jadi sore itu saya memutuskan untuk membuat Pop Mie agar rasa lapar saya padam.
Ah nikmat juga ya sambil ngebus menyantap Pop Mie. Pelan-pelan pusing saya menguap. Tepat jam 4 sore bus melaju dan saya baru ngeh ternyata berhenti dulu di Terminal Tanjung Priok. Saya sempat tidur-tidur ayam sore itu dengan menggunakan jaket dan selimut. Akhirnya bus masuk tol membelah kemacetan Kota Jakarta sore itu dan keluar di Terminal Pulo Gebang jam 17.35 WIB menjemput 3 orang penumpang.
Tau gak Happy People, jadi tadi tuh cuman saya doang yang naik dari Pool Blue Bird Kelapa Gading yang di Jalan Pegangsaan Dua. Tapi gak papa sih jadinya saya masih bisa bikin konten karena hari masih terang. Kalau dari Terminal Pulogebang sudah senja dan malah tidak leluasa bikin konten. Kadang kita harus berterima kasih juga karena telah diberi sedikit drama, ehem.
Saya pikir ini hebat juga Cititrans, hanya empat orang penumpang tetapi bus tetap jalan ke Malang. Salut deh.
Untuk interiornya memang mewah, ada port USB untuk mengisi daya baterai handphone di lengan kursi dan di atas dekat lampu, Tapi lampu saya pencet-pencet kayaknya mati.
Makan malam di Pringsewu Restoran
Tak lama Cititrans busline bergerak meninggalkan Terminal Pulogebang, mbak pramugari mendatangi penumpang untuk memilih menu makan malam, Wah keren juga yah, hihi. Saya diminta memilih menu 1 atau menu 2. Saya diperlihatkan selembar kertas yang ada nama hari dan di tiap hari ada pilihan 2 menu untuk penumpang Bus Cititrans. Saya memilih menu 1 yang isinya nasi putih, sup sosis, tumis buncis jamur kuping, ikan tepung saus asam manis juga ada buah semangka. Saya ditanya mau minum apa, saya minta teh panas manis.
Selepas mbaknya dari seat saya dan saya melanjutkan tidur saya. Bablas beneran udah nggak lihat-lihat jendela lagi bus bergerak kemana, masuk tol apa. Beneran ngantuk saya sore itu.
Dan jam 21.30 WIB saya merasakan juga akhirnya bus melambat dan masuk ke rest area. Wow, biasanya bus malam masuknya ke restoran yang untuk penumpang bus-bus biasanya di Subang kalau seingat saya. Ini mah masuk ke rest area KM 207 Tol Palikanci Cirebon.
Sebelum penumpang turun, mbak pramugari memberi tahu lewat speaker kalau diberi waktu 30 menit dan penumpang nanti kembalinya menuju bus yang parkir dekat masjid.
Buru-buru saya masuk Pringsewu Restoran dan eeh, lucu ajah. Karena kita penumpangnya ada empat dan ternyata kita duduknya dijadikan satu meja dengan menu-menu permintaan penumpang yang sudah disediakan.
Mas-mas yang seatnya sama dengan saya di Super Executive sudah duduk duluan. Jadi waiter menanyakan tiap penumpang nomor berapa seatnya. Dan di baki menu ternyata ada nomor seat kita. Akhirnya saya duduk di sebelah mas-mas. Sedangkan dua penumpang Suite Class minta pindah dengan alasan merokok. Mereka pindah duduk di terasnya restoran.
Dan saya berdua dengan si mas-mas yang dengan sopan memanggil saya ibu, dan kami makan dalam keheningan. Dia makan sambil main game. Sedangkan saya makan sambil pepotoan, huftttt. Kemudian si mas-mas tadi beranjak duluan dengan tidak menghabiskan makan malamnya. Sedangkan saya dengan pelan-pelan menghabiskan semua isi menu kemudian saya ke masjid.
Saya sholat Isya yang saya jamak dengan sholat Maghrib. Selesai sholat saya ditelfon mbak pramugari menanyakan posisi saya di mana karena bus segera berangkat. Wew, servisnya OK juga. Penumpang ditelpon, rek! Iya kan penumpangnya hanya 4 hehe.
Posisi bus dengan masjid tidak terlalu jauh sehingga dengan cepat saya masuk ke dalam bus. Setelah saya sampai di kursi saya yang paling belakang sendirian dan tidak bisa direbahkan kursinya, saya mengirim pesan ke Mbak pramugari kalau saya izin mau pindah kursi. Bayangin Happy People, 16 kursi itu hanya saya berdua dengan si mas-mas. Mas-mas itu aja duduk paling depan, saya paling belakang, berasa musuhan. Mbak pramugari membalas dengan menawarkan duduk di Suite Class, waduh, ya nggak enak saya ya. Beli tiket harga 475 ribu tapi duduk di kursi 700 ribu.
Saya hanya maju satu kursi dan memindahkan semua gembolan saya. Tau nggak apa isi tas gembolan saya? Isinya bantal leher, selimut dan sweater. Padahal di bus juga dapat selimut dan bantal juga, euy. Begitu saya duduk dan saya mulai merebahkan sandaran kursi, ughh asyiknya, lumayan kaan dari pada tegak kayak di belakang. Kemudian kakinya juga enakan deh, kayak ada bangku kecil yang disediakan khusus untuk kaki.
Dan saya mulai mendengkur dengan merdunya hingga pagi hari saat saya membuka mata dan melihat gunung di kanan saya. Alhamdulillah, sudah mau masuk Malang. Berarti ketika berhenti di Krapyak dan Waru itu saya blasss tertidur pulas banget.
Jam 6.30 WIB bus Cititrans Jakarta Malang sudah parkir di ruko Cititrans yang berada di jalan Ahmad Yani. Si mas-mas ternyata turun di Malang juga. Kalau dua penumpang yang di Suite Class nggak tau deh turun di Krapyak atau Waru.
Jam 6.30 WIB bus Cititrans Jakarta Malang sudah parkir di ruko Cititrans yang berada di jalan Ahmad Yani Kota Malang. Kalau saya berangkat dari Terminal Pulogebang jam 17.30 WIB, berarti memakan waktu 13 jam. Dari pada berangkat dari Pool Blue Bird jam 16.00 jadi 14,5 jam huftt.. gegara aplikasi, yaaa dimaklumi mungkin masih baru.
Saat saya menunggu GoCar, mbak pramugari menghampiri saya lagi dan memberikan eye cover (penutup mata untuk tidur) punya saya yang ternyata tertinggal di kursi. Ya getu itu, tidur ya polahnya gak karu-karuan haaa.
Overall saya sangat puas bisa ikutan naik bus Cititrans Jakarta Malang. Saya jadi tahu juga kalau seat yang di paling belakang nomor 10 – 13 tidak bisa direbahkan kursinya karena udah mentok. Bolehlah nanti dicoba lagi kalau ke Jakarta bisa naik bus Cititrans.