Pada dasarnya, carbon trading Indonesia merupakan aktivitas jual beli kredit yang mengizinkan perusahaan atau entitas lain untuk mengeluarkan sejumlah karbon dioksida atau gas rumah kaca lainnya. Kredit karbon dan carbon trading mempunyai tujuan utama mengurangi emisi karbon secara keseluruhan dan bertahap serta mitigasi kontribusi emisi karbon tersebut terhadap perubahan iklim.
Untuk kredit karbon merupakan representasi dari hak bagi suatu perusahaan untuk mengeluarkan sejumlah emisi karbon atau gas rumah kaca lainnya pada proses industrinya. Satu unit kredit karbon sama dengan penurunan emisi 1 ton karbon dioksida.
Apa Saja Manfaat Carbon Trading Indonesia?
Manfaat carbon trading Indonesia mari kita simak di bawah ini.
Meningkatkan Kualitas Udara di Bumi
Tujuan utama dari sistem carbon trading adalah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mencoba untuk meminimalisir berbagai dampak negatifnya untuk bumi dan penghuninya. Dengan melakukan upaya ini, maka berbagai polusi udara dapat berkurang maka kualitas dari udara di bumi bisa lebih meningkat.
Jika melihatnya secara global, maka sudah diperkirakan bahwa gas rumah kaca bisa berkurang sampai 50% nantinya di tahun 2050. Selain itu, selanjutnya dapat mengurangi 20-40% tingkat kematian dini yang disebabkan polusi udara.
Untuk jangka panjang, selain keberlanjutan ekosistem, hal ini dapat menguntungkan manusia. Generasi mendatang bisa memperoleh udara yang lebih bersih, segar, dan berkualitas. Hal ini penting untuk menjadi perhatian bersama, sebab semua jenis permasalahan lingkungan bisa bertambah parah jika tidak segera ditangani.
Baca juga: Waste Management, Upaya PGN Saka Peduli Lingkungan
Memberikan Dukungan terhadap Teknologi yang Rendah Karbon
Berbagai macam teknologi yang ramah lingkungan dan rendah karbon terus dikembangkan seiring dengan isu lingkungan yang semakin dilirik oleh berbagai kalangan. Sejauh ini, perkembangan teknologi memang banyak memudahkan kehidupan manusia.
Namun, berbagai jenis teknologi juga mempunyai dampak negatif bagi lingkungan, salah satunya terjadinya penumpukan karbon di atmosfer bumi. Adanya praktik trading carbon bisa menjadi salah satu alternatif untuk mendukung perkembangan teknologi yang rendah karbon. Teknologi sejenis ini lebih ramah lingkungan dan ikut membantu dalam melindungi bumi.
Jika perdagangan tersebut sudah semakin masif, maka bisa memberikan dukungan untuk adanya roda pasar yang lebih rendah karbon. Mulai dari proses, produk yang dihasilkan, serta berbagai teknologi yang digunakan dapat lebih memperhatikan aspek lingkungan pada hal ini.
Kini di Indonesia ada PT Bringin Inti Teknologi (BIT), perusahaan teknologi yang terafiliasi dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI), ikut memperkenalkan platform carbon trading, yang diberi nama Carbon eXchange Rakyat (CXR).
Platform CXR bukan hanya membidik korporasi, namun juga ritel. CXR digagas untuk memfasilitasi perdagangan karbon dalam mengoptimalkan potensi pasar karbon di Indonesia.
Sebagai Upaya Melakukan Praktik Rendah Karbon
Banyak sekali jenis aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya kenaikan emisi karbon, kemudian menumpuk di atmosfer bumi. Dengan adanya carbon trading, bisa menjadi upaya untuk melakukan praktik rendah karbon yang dilakukan secara masif.
Selain itu, tidak mengabaikan kesejahteraan masyarakat, sebab juga memperhatikan nilai efektivitas dan ekonomi. Walaupun begitu, aspek ekonomi memang tidak dapat diabaikan, oleh karena itu sudah muncul berbagai konsep untuk melaksanakan sistem ekonomi hijau.
Carbon trading bisa menjadi salah satu sarana untuk mencapai keseimbangan antara nilai ekonomi dan lingkungan. Pada praktiknya, Indonesia bisa menjadi salah satu negara yang mengambil peran sentral pada perdagangan ini.
Luasnya lahan di Indonesia mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk menyerap karbon dioksida maka bisa mengurangi efek gas rumah kaca. Jika carbon trading diorganisasikan dengan baik, maka berbagai keuntungan bisa didapatkan oleh negara dan masyarakat Indonesia.

Mendapatkan Keuntungan Ekonomi dan Membuka Peluang yang Baru
Untuk berbagai negara yang berpartisipasi pada perdagangan ini, maka bisa membuka peluang ekonomi baru. Salah satu negara yang dapat memanfaatkan hal ini dengan baik yaitu Indonesia, yang diperkirakan bisa menyumbangkan sampai 75-80% kredit karbon dunia.
Jika persentase ini dihitung dalam konsep perdagangan karbon, maka Indonesia bisa memperoleh hasil lebih dari 150 miliar dolar Amerika Serikat. Angka ini cukup fantastis jika peluang ini bisa diambil dan dimanfaatkan dengan optimal oleh pemerintah dan masyarakat.
CXR BRI merupakan platform yang bertujuan memfasilitasi dan mendemokratisasi carbon trading, untuk mengoptimalkan potensi pasar karbon di Indonesia. Melalui CXR, maka kita bisa meningkatkan aksesibilitas pasar carbon trading Indonesia supaya baik korporasi hingga individu bisa secara kolektif berperan dalam membatasi kenaikan suhu global.