Kucing-kucing di rumah yang lucu –ย Saya mau cerita soal kucing yang ada di rumah saya. Pasti happy people sering melihat kucing berkeliaran kemudian mampir ke rumah. Dan akhirnya tuh kucing lama-lama betah akhirnya beranak pinak.
Tidak demikian halnya dengan kucing yang ada di rumah. Jumlah kucing sekarang ada dua ekor yaitu Theo dan Kunkun. Keduanya jantan,ย tidak pernah berantem, memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Theo jenis kucing maine coon diadopsi dari Surabaya sedangkan si KunKun dipungut dari jalan ketika masih bayi.
Theo Kucing Maine Coon
Ketika baru sampai pindah ke Malang dari Jakarta, anak saya meminta izin untuk memelihara hewan lagi. Karena sebelumnya di Jakarta juga memelihara kelinci yang saking besarnya sebesar lengan orang dewasa dan dihibahkan ke tukang mama saya. Selain memelihara kelinci juga memelihara kucing bernama Kemil peranakan kampung dan persia yang akhirnya mati di pangkuan saya. Hiks.
Theo kucing maine coon datang ke Malang diantar oleh pemiliknya bernama Om Tanto pada akhir tahun 2015, yang memang memiliki banyak kucing maine coon di rumahnya. Theo yang bernama lengkap Theodore Al Khaf ketika itu datang masih kecil dan kita sudah menyediakan kandang untuknya. Makannya tidak bisa sembarangan, harus makanan kucing merk Equilibrio Adult. Dengan harga repack 500 gram Rp32.000 dalam seminggu bisa menghabiskan 1.5 kg equilibrio. Diselingi dengan dada ayam rebus yang disuwir-suwir dan minumnya cukup air putih. Theo tidak bisa dikasi ayam utuh, dia tidak pintar untuk makannya. Apalagi dikasi ikan, hanya diendus-endus saja. Tetapi kalau dikasi makanannya ya sangat lahap. Oh ya, Theo juga tidak bisa diberi makanan kucing merk lain. Pernah kita beri merk universal dengan maksud ingin berhemat, ternyata Theo muntah-muntah dan badannya lemas. Kita bawa ke dokter hewan disarankan lebih baik jangan mengganti makan Theo. Baiklah
Kucing maine coon yang digadang-gadang sebagai kucing rumahan yang berbadan raksasa. Saya pernah browsing di google ada yang sebesar meja ruang tamu di ruang tamu saya dengan tinggi 40 cm dan panjang hingga 1.2 mtr. Theo kucing maine coon masih ada cirinya dengan ekornya yang seperti rakun. Bulunya juga tidak terlalu lebat seperti halnya kucing persia. Wajahnya yang cowok banget, tetapi tidak pintar berkelahi dengan kucing kampung di luar rumah. Kalau postur tubuh Theo tidak terlalu besar, apalagi sejak dioperasi September 2018 untuk mengeluarkan nanah, badannya makin langsing. Mungkin karena bukan jenis kucing kampung yang bandel alias tahan banting, Theo lebih rentan sering kena penyakit walaupun sudah divaksin. Kapan itu Theo pulang ke rumah, setelah dua hari tidak pulang, saya lihat kaki kanan depannya agak bengkak. Kemudian dibawa ke dokter hewan eh ternyata luka yang membengkak itu berisi nanah dan bisul. Kemungkinan karena berkelahi kena cakaran lawannya kemudian berakibat infeksi. Duh, berkelahiย aja jadi bengkak getu. Akhirnya Theo menginap sehari dan menghabiskan biaya perawatan Rp300.000.
Dengan Theo saya hampir tidak pernah menggendong atau pun memandikan. Anak saya yang sering menggendong-gendong atau kadang tidur bersama. Untuk memandikan Theo tidak bermasalah dengan air. Dimandikan dengan air hangat dan sabun cair khusus kucing kemudian dibilas dengan shower air hangat, dia anteng saja di kamar mandi. Setelah dikeringkan dengan handuk kemudian Theo dikeringkan dengan menggunakan hair dryer. Hmm, tambah anteng karena hangatnya udara yang keluar hair dryer. Biasanya setelah mandi, dikurung di rumah tidak boleh keluar rumah. Tapi apa boleh buat, Theo paling tidak bisa melihat pintu terbuka, langsung cuzzz.. mejeng ke luar rumah. Padahal kalau ke luar rumah pun saya sering melihat dia di atap rumah tetangga, karena memang agak pemalu kalau bertemu dengan manusia. Bila sehari di luar rumah, kemudian masuk ke rumah meong-meong minta makan kemudian leyeh-leyeh tiduran. Padahal pintu sudah terbuka lebar, Theo lebih memilih bersantai di rumah bersama saya.
Baca juga:
KunKun Kucing Peranakan Gak Jelas
Kisah KunKun berawal pada bulan Oktober 2017 ditemukan oleh anak saya di pinggir jalan di samping rumah. Masih kecil tak berdaya membuat semua orang jatuh hati untuk memilikinya. Anak saya memberinya nama Baek Hyun, tahu dong siapa Baek Hyun. Tetapi karena kesulitan menyebut ejaan Korea, akhirnya saya memanggilnya KunKun dan seluruh anggota keluarga juga memanggil KunKun.
Kalau postur tubuh KunKun tidak sebesar Theo, juga tidak seperti kucing kampung pada umumnya yang kecil. Bulunya pendek dan agak lebat. Saya menduga KunKun kucing peranakan gak jelas. Entah campuran apa,ย gak jelas dari jenis ras apa. Untuk soal makan, KunKun kelakuannya seperti kucing kampung, makan apa saja yang ada di meja makan. Pokoknya berbahaya bila meletakkan lauk di meja makan walaupun sudah ditutup dengan tudung saji. Makanan Theo yang Equilibrio pun turut disantapnya. Kadang juga saya beri ikan pindang yang sudah direbus.
Kalau KunKun lebih lucu tingkah lakunya dari pada Theo. Tingkahnya sering mengundang tawa saya dan seluruh anggota keluarga. Apalagi sehari-hari saya lebih sering sendiri di rumah, ya ditemani dua ekor kucing itu. KunKun lebih sering menemani aktivitas saya, seperti kegiatan di dapur dan di studio make up.
Si Kunkun ini ternyata kucing penakut. Kalau ke luar rumah, paling jauh sampai pager. Saya hampir tidak pernah melihat KunKun pergi jauh. Pernah dia terkunci di luar rumah ketika kami pergi. Sesampainya kami di teras rumah ketika akan masuk rumah, KunKun menghampiri kami. Suaranya sedih sekali kemudian digendong anak saya, eeh dia seperti mengadu merasa takut sampai menyembunyikan kepalanya ke dada anak saya. Ya Allah, kucing pun punya rasa takut dan sedih ya. Kadang kasihan juga melihatnya. Ibunya tega banget sih, kemana sih ibunya sampai anak saya memungut si KunKun di pinggir jalan.
KunKun dan Theo termasuk kucing yang sangat setia. Biasanya bila saya pulang dari bepergian dan keduanya ada di luar rumah, saya panggil kemudian mereka mengikuti saya masuk ke rumah. Bila saya ada tamu kursus make up, dua ekor kucing ini juga yang menemani saya di studio make up. Setiap hari saya juga yang memberi makan dan membersihkan kotorannya di bak pasir kucing. Pasirnya yang pasir wangi lemon. Kotoran kucing bila kena pasir langsung menggumpal dan kita menyeroknya dengan serokan yang berlubang yang berguna untuk menyaring kotoran dan pasir.
Anak saya sering protes karena sering dikejar-kejar KunKun kemudian digigit-gigit, tetapi sama saya kok KunKun tidak seperti itu. Padahal saya hampir tidak pernah menggendong dua-duanya. Mungkin kucing tahu ya, siapa yang mengurus memberi makan dan membersihkan kotorannya. Sehingga mereka lebih patuh dengan saya. Hehe.
Demikian cerita dua ekor kucing yang cukup menghibur di rumah saya. Apakah happy people punya kucing atau binatang peliharaan di rumah. Jangan lupa share ya?๐
dari dulu punya hewan peliharaan cuman ikan, lebih berani dikit kura-kura, wkwkwk. dirumah enggak ada yang suka kucing atau hewan berbulu lainnya. Ikan bisa hidup aja syukur, wkwk. iya dirumah saya mah pada males punya peliharaan, entahlah kenapa. tapi lihat orang punya peliharaan kepengin karena kok lucu ya, hehe.
lucu banget mbak kucingnya. Aku belum memelihara kucing siy, tapi sering ada kucing tetangga atau kampung yang main di halaman rumah menunggu makanan dari rumahku hehehe. salam buat theo dan kunkun ya mbak ๐
Namnya theo meni keren pisan, hehehe
Sy g pelihara kucing tp selalu ada kucing dpn rumah, soalny sering dikasih makan. Ga diijinin masuk sm paksu pdhl pngn peliharan , hiks
Di rumah Mama dari dulu selalu ada kucing, tapi kucing kampung aja. Makanannya gak macam-macam, cukup ikan aja ama nasi. Hihihih.
Itu kucing2nya Mbak ndut2 yaah hheheh
Lutcu Mbak kucingnya, anak saya merengek-rengek minta kucing. Saya tes dulu kasih pelihara kura-kura, ternyata dia hanya suka awalnya aja. Lama-lama kura-kuranya dicuekin karena bosan. Akhirnya permintaan pelihara kuving gagal di ACC karena masih kurang tanggung jawab hehehe
Aduh binatang kucing ini lucu tapi aku kok geli dan takut yah bun hehe gak berani megang serem aja gitu geli hehe aku lebih suka burung hehe
Kisah tentang Theo dan Kunkun ini lucu banget deh. Jadi ingat pusiket dan duo momo, kucing2 di rumah mertua๐ meski saya bukan pecinta kucing, sentuh bulu kucing pun gak berani tapi suka aja lihat tingkah lucu mereka…
Btw nama panjang si Theo keren banget deh mbak, nama asli Kunkun pun tak kalah keren, hehe
Perawatannya cukup mahal ya, untuk menghasilkan kucing yg sehat. Krn biasa di rmh, ketika keluar tdk bisa membela diri. Akhirnya hrs berobat dg biaya 300rb.
Lucu dan menggemaskan kucing2nya๐๐. Anak saya yang kecil senang juga dgn kucing. Kalo liat kucing dijalan…udah mau dibawa pulang aja๐
Nama kucingnya lucu mba. Semenjak hamil kucingku diaerahkan kembali ke mertua karena bulunya bertebaran di mana-mana. Dan sekarang belum adopsi lagi, karena pasti gak keburu ngurus kucing.
Saya waktu kecil punya peliharaan kucing beberapa ekor. Tapi sekarang anak saya mau pelihara kucing saya enggak izinkan hehehee… Peliharanya sekarang ganti ikan dan ayam, mbak ๐
Gemasssh sekali mba sama kucingnya, btw aku sempat mau pelihara kucing. Tapi kok mikirnya perawatannya mahal dan ribet yaa. Padahal suami sama anakku suka banget main kucing hehe
iya kasian mba, kalo udah punya tapi gak dirawat
Aduuuuh kucingnya lucu lucu sekali mbak. pingn satu doong. Ada sih kucing satu di rumah, kucing kampung gtu dirawat sama bapak.
hehe iya mba,, salam buat kucingnya yaa