Pengalaman menggunakan mesin cuci front loading Polytron PFL 8050 hampir setahun ini aku share di blog aku ya, Happy People. Dulu mesin cuci ini aku beli setelah aku pindah ke kontrakan aku yang baru. Tadinya aku memang sudah punya, dibelikan mantan suami kedua. Tetapi ketika aku cerai dan keluar dari rumah kontrakannya, aku tidak membawa barang gono gini. Biarin ajah aku juga bisa beli sendiri kok😁
Hunting Mesin Cuci Front Loading
Setelah tabunganku cukup, aku mulai hunting mesin cuci front loading di kota Malang. Kenapa aku carinya yang mesin cuci front loading? Ya karena sejak lama, jaman di Jakarta sudah biasa pake front loading alias bukaan depan. Kemudian lebih praktis juga, mencuci hanya dengan pencet-pencet tombol kemudian bisa disambi dengan mengerjakan pekerjaan lain. Juga memiliki mesin cuci front loading lebih prestige sih, eeeh.
Nah waktu aku baru nikah sama orang Blitar dan diboyong ke Malang, eh tapi mesin cucinya dia yang dua tabung getu. Gak praktis banget buat aku yang mobilitasnya tinggi. So makanya kenapa aku minta itu mesin cuci diganti dengan yang bukaan depan.
Sehingga ketika aku memulai hidup baru, walau hanya berdua dengan anakku, aku tetap memilih dan membeli mesin cuci front loading. Mulailah aku hunting untuk mencari.
Toko elektronik terbesar di kota Malang yaitu toko Hartono Elektronik. Aku pergi ke sana dan tokonya sepi. Kala itu bulan Juli 2021, masa pandemi yang menyebabkan menurunnya orang untuk berbelanja. Petugas dari Hartono Elektronik mendampingi ketika aku melihat-lihat mesin cuci, tepatnya membanding-bandingkan harga.
Saat itu harga mesin cuci front loading dengan kapasitas 6 kg seharga Rp 3,600,000. Sedangkan yang kapasitas 8 kg harganya di kisaran 4 juta ke atas. Okelah, aku malam itu hanya sebentar juga di toko Hartono, karena kondisi pandemi yang malam hari semua toko tutup lebih cepat.
Esoknya aku ke daerah Blimbing seberangnya Masjid Sabilillah. Di situ juga ada toko elektronik, eh tapi kok tokonya saat itu kosong. Nggak banyak stok barang ynag dijual dan mesin cuci yang ada pun hanya mesin cuci 2 tabung.
Kemudian esoknya lagi aku ke daerah pecinan Malang, yaitu sekitar Pasar Besar. Aku sering melihat beberapa toko elektronik di sana. Sambil jalan kaki menyusuri deretan toko-toko kuno, mulai dari apotik, toko plastik, toko korden aku menyeberang. Karena aku melihat toko elektronik bernama toko Titoni.
Di toko Titoni ini ada etalase panjang berisi jam-jam tangan. Toko ini menerima servis dan berjualan jam tangan juga jam dinding. Barang-barang elektronik seperti smart TV, kipas angin, kulkas dan lainnya terpajang di toko tersebut.
Aku menanyakan apakah mereka menjual mesin cuci front loading? Kemudian mereka membawaku ke dalam toko dan di sana tersedia beberapa merk dan tipe mesin cuci.
Dan pilihanku jatuh ke mesin cuci front loading Polytron PFL 8050, yang kapasitas 8 kg saat itu harganya Rp 3,600,000. Aku memberi DP dulu sebanyak Rp 500,000 karena aku harus membuat dudukan semen dulu di kontrakanku. Baru kemudian setelah dudukan semen untuk mesin cuci jadi, baru deh barang bisa dikirim.
Aku memilih mesin cuci front loading Polytron PFL 8050 karena dengan harga tersebut bisa mendapat kapasitas 8 kg. Ketika di toko Hartono Elektronik, dengan harga tersebut hanya mendapat kapasitas 6 kg. Dan kulihat semua mesin cuci sama saja penampakan dan fungsinya. Bedanya ini tidak inverter.

Settingan eco, suhu dimatikan dan RPM 800 ketika aku mencuci supaya lebih hemat listrik.
Apa itu mesin cuci inverter? Yang kutahu sih yang bisa hemat listrik dan tidak berisik. Aku sendiri tidak mengindahkan inverter itu sih, karena kami hanya tinggal berdua, mencuci juga tidak dilakukan setiap hari. Soal berisik suara mesin cucinya, nggak papa deh, biar semua tetangga pada tahu, kalau aku punya mesin cuci haaa😂
Akhinya aku pun memberi DP untuk mesin cuci front loading Polytron PFL 8050 dengan pertimbangan bahwa harga 3,6 juta yang di toko Hartono hanya bisa dapat kapasitas 6 kg, ini bisa dapat kapasitas 8 kg.
Emak-emak banget yak, prinsip ekonomi banget dah pokoknya. Dengan harga minim bisa mendapat manfaat yang sebanyak-banyaknya 😁
Baca juga:
Toko Swalayan di Malang, Di Mana Aja Nih? Cek Yuk
Toko Perlengkapan Anak Kos Malang Favorit, Ini Dia Lokasinya
Pelayanan Toko Titoni Malang
Eh ini lucu nih, karena aku gak berkabar-kabar ke toko Titoni kapan minta dikirim terkait dudukan semen untuk mesin cuci, si toko Titoni yang WA aku kapan barang mau dikirim.
Ya tahu aja, aku kan gak punya tukang, dan cari tukang juga susah saat itu. Akhirnya Mas Tri, suaminya temanku bersedia kumintain tolong buat bikin dudukan mesin cuci yang luasnya hanya 90 x 90 cm dengan tinggi 15 cm. Juga membuat kabel dan colokan baru untuk mesin cuci. Sedangkan keran untuk mesin cuci memang sudah ada di rumah kontrakanku. Kenapa aku bikin dudukan mesin cuci dari semen? Karena yang tersedia saat itu hanya lantai paving block dan itu aku perhatikan sering lembab jadi sebaiknya kubuat dudukan semen untuk mesin cuci. Biar aman dah.
Setelah dudukan mesin cuci jadi dan kuat, akhirnya aku mengabari toko Titoni pada bulan Agustus untuk minta dikirim barangnya.
Petugas dan supir datang dengan mobil pick up dan memasang mesin cuci di tempatnya, selang air dipasang ke keran di dinding, selang buangan disambung lagi dengan selang untuk disalurkan ke pembuangan dan beres gak sampai waktu satu jam. Dan sudah dihidupkan juga gak masalah, mesin cuci berputar dengan sempurna dan petugas melanjutkan pengiriman barang ke Singosari. Kartu garansi diserahkan untukku dan disarankan jangan diisi. Kalau terjadi error pada mesin cuci, disarankan aku untuk menghubungi langsung ke toko Titoni. Pembayaran kulakukan dengan cash untuk sisanya yang 3,1 juta dan tidak dikenakan biaya ongkos kirim lagi. Bangga deh aku tuh bisa beli mesin cuci dengan CASH.
Setelah mereka pulang, dengan semangat empat lima aku mulai mencoba mencuci bed cover. Inilah keuntungannya punya mesin cuci kapasitas besar, bisa mencuci bed cover dan selimut. Tetapi bed covernya yang tipis ya, aku masih belum berani mencuci bed cover tebal di mesin cuci, mending kubawa ke laundry saja.
Ketika kuperhatikan selang spiral air buangan di belakang mesin cuci, kok naik ke atas ya. Kalau ke atas aku pikir airnya gak bakal naik dong. Akhirnya selang spiral air kucopot-copotin dari holdernya dan kubiarkan tergeletak di lantai. Ketika kutekan tombol mulai, lha kok gak bisa?
Buru-buru kutelfon toko Titoni dan beberapa waktu kemudian, petugas tadi setelah mengantar ke Singosari, mendatangi rumahku lagi. Setelah diperiksa, ternyata selang air spiral itu tidak boleh dicopot dari holdernya. Aku sok tau banget ya. Dari dulu sih aku memang tinggal pake mesin cuci, tetapi entah kenapa mesin cuci ini aku otak-atik sesukaku. Jadi malu deh aku sama petugasnya, ihik.
Pemakaian Mesin Cuci Front Loading Polytron PFL 8050 Hampir Setahun
Jadi, bagaimana pemakaian mesin cuci front loading Polytron PFL 8050 hampir setahun ini?
Mesin cuci Polytron ini memiliki keunggulan yaitu steam wash yang mampu menghilangkan noda yang membandel di cucian juga dilengkapi dengan turbo dry dan spin up to 1200 RPM yang dapat membuat pakaian lebih cepat kering walau pun di musim penghujan.
Untuk mesin cuci Polytron PFL 8050 memiliki daya cuci dengan 800 watt, daya spin 500 watt dan berukuran 59,5 x 48 x 85 cm juga mendapat garansi motor 10 tahun.
Fitur lainnya yaitu:
- Steam Wash
- Turbo Dry
- Quick Wash 15′
- Child Lock
- Time Delay Feature
- Tub Clean
- Intelligent Washing system
- Auto Balance
- Load detect
- Hot and Cold water option
Kalau aku, untuk hot and cold gak aku pakai ya, ngabisin daya listrik. Aku juga jarang mencuci, paling banyak ya seminggu dua kali karena hanya aku dan anakku saja. Untuk RPMnya aku pakai yang 800 saja dan untuk mencuci aku setting yang eco dan suhu kumatikan supaya lebih hemat listrik.
Caraku mencuci dengan mesin cuci front loading, pakaian atau korden tetap kurendam terlebih dahulu. Setelah itu aku bilas satu kali baru aku masukkan ke mesin cuci. Kalau ada kotoran, aku kucek terlebih dahulu dengan tangan. Tetap saja aku nggak percaya sama mesin cuci, jadi tetap harus kurendam dan kubilas. Ini memang ajaran dari ibuku sih sejak dahoeloe kala, sejak aku kecil. Walau mencuci pakai mesin cuci, tetap saja semua direndam terlebih dahulu. Kalau kalian bagaimana? Tetap mencuci keringan getu yah? Semua pilihan, sih.
Pernah rusak gak sih mesin cuci front loading Polytron ini? Ya pernah dong, dan aku panik. Karena sama sekali mati total, alamat aku harus cuci pakaian menggunakan tangan nih. Kejadian itu pada bulan puasa yaitu April 2022. Semua tombol di mesin cuci tersebut gak bisa nyala, padahal kabel sudah kucolokkan ke dinding.
Aku hanya lapor ke toko Titoni melalui WA dan katanya aku disuruh menunggu karena akan ada petugas yang akan datang untuk memeriksa. Dua minggu kemudian (iya dua minggu kemudian, lama yak) datanglah petugas dari Polytron. Setelah diperiksa, katanya yang rusak modulnya. Aku ditanya-tanya, apakah setelah memakai mesin cuci, aku mencabut kabel mesin cucinya? Aku mengakui kalau dua bulan terakhir tidak pernah mencabut. Dan itu yang menyebabkan kerusakan modul karena listrik menyala terus.
Tapi aku pakai mesin cuci front loading yang lain dan tidak pernah kucabut setelah mencuci, nggak ada masalah ya. Hm, entahlah. Mungkin mesin cuci Polytron memang seperti itu.
Dan info dari petugas, modul yang rusak harus dibuat dulu di pabrik Polytron dan itu memakan waktu sekitar dua mingguan.
Bulan puasa berlalu, aku mudik dan berlebaran ke Jakarta, pulang kembali ke Malang dan aku WA petugas Polytron dikatakan modul belum ada. Katanya masih diproses di pabrik. Dan suatu pagi aku WA petugas yang pertama, tetapi siang hari datang petugas lain dan memasang modul dan selesai. Semua gratis karena masih ada garansi dan mesin cuci bisa bertugas lagi. Jarak petugas kedua datang dengan petugas pertama itu ada satu bulanan. Jadi proses penggantian modul memakan waktu satu bulan.
Yang lucunya tuh, aku kira, aku WA ke petugas pertama, kemudian ada respon dan dikirimlah petugas kedua untuk datang ke rumahku. Ternyata sorenya aku malah baru mendapat WA dari petugas pertama kalau aku harus WA ke supervisornya untuk menanyakan modul tersebut.
Lha, ternyata kagak ada hubungannya yak, jadi aku WA petugas pertama tetapi yang datang petugas kedua dan mereka sama sekali tidak berkoordinasi. Ya sudahlah, aku menganggap hari itu hari keberuntunganku, karena mesin cuciku sudah bisa hidup lagi. Dan semuanya gratis karena masih ada garansi dari Polytron.

Bagian belakang
Demikian pengalamanku menggunakan mesin cuci front loading Polytron PFL 8050 kurang dari setahun dan ternyata sudah mengalami kerusakan yang kata petugasnya karena aku tidak mencabut colokan setelah mencuci.