Mie Buto Ijo Malang Yang Menggiurkan – Kota Malang yang terkenal dengan wisatanya juga syarat aneka kulinernya. Mulai dari yang kuliner legendaris sampai kuliner kekinian. Mulai dari yang lesehan sampai yang kelas cafe dan restoran. Mulai yang jenis kuliner tradisional sampai yang internasional.
Masa PSBB (Pembatasan Skala Berskala Besar) di Malang pada akhir bulan Mei 2020 tidak diperpanjang. Pariwisata dan kuliner di Kota Malang mulai menggeliat. Saya mendapat ajakan untuk kulineran ke Mie Buto Ijo, sempat kaget juga. Waduh namanya kok bikin penasaran ya? Mie apa ya nih, kok namanya Mie Buto Ijo. Tanpa pikir panjang lagi pada hari Rabu tanggal 2 Juli 2020 saya dan Bu Erny teman blogger Kota Malang mengunjungi Mie Buto Ijo. Seperti apa yuk kita simak ceritanya.
Konsep Mie Buto Ijo
Mie Buto Ijo dengan logo bergambar wayang buto ijo dengan rambut berwarna merah. Terinspirasi dari dunia pewayangan dengan konsep budaya Indonesia dari legenda suku Jawa. Dipilihnya buto ijo yang notabene adalah penampakan manusia raksasa dengan tubuh yang besar diharapkan Mie Buto Ijo akan menjadi besar dan makin berkembang. Mie-nya yang berwarna hijau mewakili dari warna buto ijo keseluruhan.
Warna rambut buto ijo yang dimodifikasi dengan warna merah menandakan lambang keberanian. Dalam berusaha kuliner Mie Buto Ijo akan selalu berani untuk berekspansi dan melakukan banyak hal dalam ide bisnis seperti melakukan modifikasi varian menunya maupun membuka cabang juga kemitraan.
Memiliki tagline support your local product, Mie Buto Ijo merupakan salah satu start up muda lainnya yang mendukung produk dalam negeri yang semakin hari makin bagus dan tidak dapat dipandang sebelah mata. Mie Buto Ijo asli produknya Arema (Arek Malang).
Lokasi Mie Buto Ijo
Mie Buto Ijo pertama kali buka di daerah Sulfat Kota Malang tahun 2011. Dengan menyewa tempat di sebuah rumah, Mie Buto Ijo saat itu sangat laris. Dalam kurun waktu dua tahun sudah membuka cabang di Jalan Bandung dan Jalan Tlogomas di Kota Malang.
Pada tahun 2013 Mie Buto Ijo sempat vakum kemudian ekspansi bisnis ke Pulau Bali. Masa jaya diraih ketika Mie Buto Ijo buka cabangnya di Pulau Bali karena logo buto ijo sangat disukai di kalangan masyarakat Bali.
Tak lama di Pulau Bali, Mie Buto Ijo kembali buka di Kota Malang dengan lokasi di Jalan Patimura Kota Malang. Kemitraan juga sudah ada beberapa diantaranya di Mall Town Square, Jalan Kedondong, Kampus Universitas Muhammadiyah Malang dan Kota Surabaya.
Saat masa pandemi Covid-19, Mie Buto Ijo juga mengalami sedikit sama dengan bisnis kuliner yang lainnya di Kota Malang yang juga terkena dampak. Warung yang di lokasi Jalan Patimura ditutup dan dipindah sekarang berlokasi di Jalan Danau Tempe II, Sawojajar Kota Malang. Kemitraan masih ada yang buka dan sekarang masih eksis berlokasi di daerah Sudimoro Kota Malang.
Produksi Sendiri
Mie Buto Ijo dalam memenuhi kebutuhan menu makanannya dengan memproduksi sendiri. Seperti mie-nya yang berwarna hijau yang sehat karena terbuat dari campuran sayur sawi dan bayam. Juga untuk mie kuning, somay, kerupuk pangsit, dimsum, semua produksi sendiri.
Untuk mie hijau dan mie kuning diproduksi di daerah Bumiayu Kota Malang. Untuk somay, krupuk pangsit, dimsum diproduksi di Sawojajar yang berlokasi di Jalan Danau Tempe.
Semua diproduksi sendiri demi menjaga kualitas dan kesegaran produk serta sangat dijamin kebersihannya juga kelezatannya.
Menu, Harga dan Order Mie Buto Ijo Malang Yang Menggiurkan
Untuk menu dan harga makanan minuman di Mie Buto Ijo masih sangat terjangkau dan tentunya sangat ramah di kantong. Untuk harga seporsi mie buto ijo hanya dibanderol Rp13.000 dan mie klenting kuning Rp11.000. Seporsi mie sudah lengkap dengan sayur selada, siomay, topping ayam, kerupuk pangsit dan semangkuk kuah. Rasanya jangan tanya ya, walaupun lama gak dimakam mie-nya gegara kami ngobrol tak habis-habisnya dan mie yang sudah dingin masih enak aja tuh disantap. Kan ada tuh, mie yang udah dingin dan sudah tidak nikmat ketika disantap.. Etapi ini nggak lho. Beneran asli nggak pake boong. Mie Buto Ijo Malang yang menggiurkan dan ayamnya juga berasa banget bumbunya.
Tersedia juga aneka dimsum dengan varian isi seperti ayam, udang, jamur, keju. Dimsum semacam choipan yang dibentuk seperti kapal titanic dengan isian daun kucai juga ada lumpia kulit tahu. Dan yang spesial lagi nih, saus cocolannya bukan saus sambel merah seperti biasa. Tetapi menggunakan saus berwarna hitam yang saya kira itu petis dan ternyata itu black pepper alias saus lada hitam. Dan ini ternyata enak juga karena masih menimbulkan rasa pedas dengan rasa yang khas. Dimsum disajikan dengan seporsi isi 4 buah yang dihargai Rp12.000. Menurut saya ini dimsumnya memang enak pake banget dan besar ukurannya yang sangat mengenyangkan. Terasa sekali rasa udang dan ayamnya. Dimsum dengan warna-warni baru saya temui di Mie Buto Ijo ini. Dengan warna ungu dan pink sangat eye catching menggugah selera ingin segera mengunyah.
Untuk delivery order Mie Buto Ijo dapat ditemui di aplikasi Grabfood atau order ke Whatsapp 0838.5608.0078 (mas Dimas).
Kemitraan
Mie Buto Ijo masih membuka kemitraan dengan paket sekitar Rp20.000.000. Dimana mitra hanya menyediakan tempat dan management Mie Buto Ijo yang menyediakan berupa produk 300 porsi mie, alat masak, spanduk, booth dan meja prepare juga alat makan. Untuk kemitraan dapat menghubungi owner Mas Vandika melalui whatsapp di nomor 0812.4669.9908.
Mie Buto Ijo
Instagram : @miebutoijo.indo
Order : Whatsapp 0838.5608.0078 (mas Dimas)
Kemitraan : Whatsapp 0812.4669.9908 (mas Vandika)
Lokasi : Jl Danau Tempe II, Sawojajar, Kota Malang
Jam buka : jam 9.00 – 21.00 WIB
Duuuh liat mie nya lgs pengeeeen mba. Mie yg dibuat dari sayuran gini aku prnh coba di JKT, dan enak juga. Apalagi kalo warnanya dr hasil sayuran alami, jd bagi yg ga suka sayur, ttp bisa menikmati.
Aneka dimsumnya juga kliatan yummy tuh.. dan sepertinya jenis dimsumnya komplit juga. Belum prnh coba kalo sausnya blackpepper. Pasti enak 😉
mantap tuh mienya, besar2