Papua Destinasi Wisata Hijau Yang Ingin Saya Kunjungi – Hari ini saya beneran mempunyai impian untuk berlibur ke Papua. Kenapa harus ke Papua? Kan banyak destinasi wisata lainnya?

Penasaran saya, nih! Soalnya Papa saya baru saja selesai bercerita kilas balik ketika saya masih kecil tahun 1976 – 1978. Pada masa itu beliau bertugas di lokasi pengeboran minyak di Papua. Saat itu Papua masih memiliki banyak hutan dan minim transportasi darat. Dari cerita beliau yang mengisahkan keindahan alam Papua yang masih banyak tersembunyi, membuat saya bermimpi untuk berlibur ke Papua. Di bawah ini impian saya ke empat lokasi di Papua, destinasi wisata hijau yang ingin saya kunjungi.

 

destinasi wisata hijau

Pasir Timbul

Pasir Timbul sebenarnya merupakan sebuah hamparan pasir yang membentuk pulau kecil di tengah-tengah lautan Raja Ampat. Berjarak 30 menit dari Waisai ibukota Raja Ampat, Pasir Timbul dapat ditempuh dengan menggunakan perahu motor bermesin sedang. Untuk ke Pasir Timbul harus menyesuaikan dengan saatnya air laut sedang surut supaya kita dapat menikmati cantiknya Pasir Timbul.

Papua Destinasi Wisata Hijau

Cantiknya Pasir Timbul (Sumber foto: www.tripoutbound.com)

 

Dengan luas sekitar 100 – 150 meter persegi, kita dapat melakukan kegiatan berfoto dan bersnorkeling di sekitar pulau pasir dengan air lautnya yang jernih kebiruan berombak kecil. Karang di sekitar Pasir Timbul merupakan salah satu karang yang terindah di Raja Ampat. Ikan-ikan hias serta koloni terumbu karang dengan aneka bentuk dan berwarna warni sangat memanjakan mata pengunjung wisata yang bersnorkeling di perairan dangkal. Uwuwuwuw, saya bakalan bisa tidur-tiduran di sini nih, menikmati pasir putihnya. Luar biasa indahnya.

Desa Kwatisore, Selalu Hujan Setiap Sore Dan Rumah Hiu Paus

Desa Kwatisore yang berada di  Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Nabire, Papua dapat ditempuh sekitar 1 jam perjalanan dari Nabire. Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan taman nasional perairan laut terluas di Indonesia. Memiliki 150 jenis terumbu karang dan 200 lebih jenis ikan membuat “hutan” bawah laut menjadi tujuan pengunjung wisata untuk datang berkunjung.

Desa ini merupakan salah satu desa di Papua, destinasi wisata hijau. Desa Kwatisore selalu hujan setiap sore dan rumah hiu paus. Kok bisa hujan setiap sore hari? Karena wilayah ini berada di gelombang perairan tinggi di musim apa pun, sehingga di musim kemarau pun air hujan tetap turun. Akibat fenomena seperti itu, maka nama desa tersebut adalah Kwatisore, yang diambil dari kalimat “Khawatir Sore”. So pengunjung wisata untuk amannya dapat datang di pagi hari untuk menikmati keindahan desa ini tanpa khawatir ada hujan di sore hari.

Papua destinasi Wisata Hijau

Anak nelayan memberi makan ikan hiu paus (Sumber foto: www.allindonesiatourism.com)

 

Desa yang bersih, rapi, sepi dan dikelilingi pepohonan yang rindang serta sapa ramah dari warga serta tidak ada polusi karena hampir tidak ada motor di desa ini. Terdengar desau angin, burung dan anjing liar meramaikan sepinya desa. Desa Kwatisore juga merupakan rumah ikan hiu paus (Ryncodon typus). Ada ratusan ikan hiu paus yang jinak dan berteman dengan warga desa. Hiu paus ini dipercaya sebagai hewan adat dan warga desa dilarang untuk membunuh serta mengonsumsi ikan hiu paus. Wow… Ini hanya ada di Papua, lho. Kita dapat bercanda dengan ikan hiu paus yang beratnya bisa mencapai 9 ton dan panjang 10 meter. Nelayan Desa Kwatisore menyebutnya ikan hantu karena mereka kerap tiba-tiba muncul dan menggesek-gesekkan tubuhnya ke badan perahu nelayan. Suka bikin kaget, aja deh. Ingin menyelam bersama hiu paus? Bisa banget!

Danau Framu Di Papua, Destinasi Wisata Hijau Yang Ingin Saya Kunjungi

Danau Framu merupakan anak danau dari Danau Ayamaru yang terletak di daerah Ayamaru, Kabupaten Maybrat, Propinsi Papua Barat.  Danau Framu di Papua salah satu destinasi wisata hijau yang ingin saya kunjungi ini berjarak 158 km sebelah barat dari Kota Sorong serta dapat ditempuh dengan perjalanan kurang lebih 4 – 5 jam melewati lembah, gunung dan jalan yang berliku. Perjalanan yang panjang tak selamanya bertemu jalan mulus beraspal. Terkadang bertemu jalan yang masih berbatu. Ups… Perjuangan banget kalau ini sih. Tak sampai di situ, perjalanan berlanjut dengan berjalan kaki sekitar 10 – 15 menit melewati Hutan Maybrat yang didominasi hutan semak belukar untuk menuju Danau Framu. Bila Happy People melihat pulau Papua yang berbentuk burung,  secara geografis Danau Framu terletak di tengah kepala burung.

Papua destinasi wisata hijau

Danau Framu yang indah sebening kaca (Sumber foto: www.goodnewsfromindonesia.id)

 

Danau Framu memiliki pesona keindahan tersendiri di Papua. Walau pun danaunya lebih kecil dan tidak sedalam Danau Ayamaru serta berada sedikit di tengah hutan tropis, penampakan Danau Framu sangat indah memiliki air yang jernih seperti sebening kaca. Kita dapat melihat sampai ke dasar danau karena air danaunya yang sangat jernih. Gradasi warna air danau yang dari warna hijau ke biru muda makin menyegarkan mata dan tubuh dengan berenang di sekitar tepian danau. Menikmati suasana danau yang sepi dengan angin semilir dapat membuat tubuh rileks. Rasanya ingin segera ke sana untuk berfoto dan berenang ya, Happy People.

Dikelilingi pegunungan dan hutan yang lebat karena hutan serta danau sangat dijaga kelestariannya dengan masyarakat  tidak melakukan penebangan pohon di sekitar danau. Hutan Maybrat dan Danau Framu dipercaya masih dijaga oleh nenek moyang. Ada kepercayaan dengan menebang hutan sama saja dengan mencukur rambut nenek moyang.

Air Terjun Kiti-Kiti

Air terjun Kiti-Kiti berbeda dengan air terjun kebanyakan yang airnya mengalir ke sungai. Kucuran deras air yang jatuh dari tebing di air terjun ini langsung jatuh ke laut lepas yang ada di Teluk Nusalasi. Air terjun ini berada di Kawasan Konservasi Taman Pesisir Teluk Nusalasi, Kabupaten Fakfak, Propinsi Papua Barat. Untuk mencapai Air Terjun Kiti-Kiti ditempuh perjalanan laut menggunakan speed boat selama 4 jam. Saya membayangkan naik speed boat selama itu kok sudah mabuk duluan, hiks. Tetapi semua akan terbayar dengan indahnya pemandangan yang akan Happy People dapatkan, percayalah.

Papua destinasi wisata hijau

Air Terjun Kiti-Kiti (Sumber foto: www.indonesia.travlr.com)

 

Yups.. selain kita dapat mandi di bawah air terjun, kita juga dapat berenang di laut sekitar teluk.  Ketika air laut sedang surut, kucuran air terjun jatuh ke pasir pantai di bawahnya yang sedang surut. Hempasan air terjun yang segar mengenai tubuh seperti terapi yang menenangkan jiwa dan raga. Alam Papua, destinasi wisata hijau selalu memanjakan mata kita dengan hijaunya hutan yang masih dijaga kelestariannya. Mau bersnorkeling di sekitar teluk? Bisa banget, tuh. Asyik banget, kan?

Papua, Destinasi Wisata Hijau

Indonesia adalah negara yang memiliki hutan tropis terbesar di dunia. Hutan di Indonesia merupakan posisi sembilan sebagai hutan terluas di dunia. Di Indonesia sendiri, hutan di Papua merupakan urutan pertama terluas, salah satu penyumbang terbesar untuk paru-paru dunia dari Indonesia.

Deforestasi hutan dari tahun ke tahun yang terjadi di Papua sangat memprihatinkan dikarenakan kepentingan dari pihak asing menanam berbagai investasi di tanah Papua. Hendaknya kita saling bergandengan tangan dalam menjaga pelestarian hutan, perlindungan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam bersama masyarakat lokal seperti yang telah dijalankan oleh EcoNusa. Dengan demikian akan berkelanjutan terus menerus untuk keberlangsungan hidup tanah Papua, salah satunya sebagai destinasi wisata hijau yang dapat dinikmati oleh kita semua saat ini, juga untuk anak dan cucu kita di masa yang akan datang.

Empat destinasi wisata yang saya sebut di atas merupakan sebagian kecil dari banyaknya destinasi wisata hijau yang dimiliki oleh Papua. Merupakan kebanggaan tersendiri bila sudah merasakan pergi berlibur ke Papua, yang masih alami, kaya akan keanekaragaman hayatinya dan seperti mutiara terpendam karena sangat indah luar biasa. So Happy People, bila kalian ingin ke Papua, kalian  ingin berkunjung kemana, nih? Share di kolom komentar, yah🙂