Rawon Nguling Malang Si Hitam Manis Melegenda Sejak Tahun 1942 – Di kota Malang, banyak sekali depot yang menyediakan menu masakan nasi rawon. Bagaimana ceritanya Rawon Nguling dapat terus eksis hingga sekarang. Kali ini saya penasaran dengan Rawon Nguling salah satu kuliner legendaris yang sudah ada sejak tahun 1942. Yuk simak uraian Bapak Dwi Cahyono, putra Ibu Sri, yang mewakili pemilik Rawon Nguling di Malang.

Rawon Nguling Malang Dalam Sejarah

Rawon makanan khas Jawa Timur berupa potongan daging yang dimasak dengan kuah berwarna hitam. Warna hitam didapat dari buah bernama buah kluwek. Rawon Nguling Malang dalam sejarah yang awalnya terletak di Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan pada tahun 1942 bernama Depot Lumayan. Menu yang disukai pelanggan di Depot Lumayan ini adalah nasi rawon. Karena lokasi depot yang berada di Kecamatan Nguling dan kemudian  pelanggan yang datang banyak menyebut Depot Lumayan sebagai Rawon Nguling, sehingga trade mark Rawon Nguling sudah melekat kuat di Depot Lumayan itu. Di Nguling sendiri tulisan Depot Lumayan masih ada hanya pelanggan sudah familiar dengan nama Rawon Nguling.

Sejarah Rawon Nguling yang didirikan oleh mbah Lik tahun 1942 itu sekarang sudah memiliki lima cabang di Surabaya, satu di Jakarta dan satu di Malang. Ibu Sri yang merupakan adik dari Mbah Lik yang usia antara mereka berdua terpaut jauh. Mbah Lik yang nomor 2 dan Ibu Sri yang nomor 10 dari 11 bersaudara. Ibu Sri yang sekarang masih sehat dan sudah berusia 70 tahun ini dahulu menikah dengan seorang tentara kemudian pindah mengikuti suaminya ke Malang pada tahun 1983.

Pindah ke kota Malang Ibu Sri dan keluarga menempati sebuah rumah di jalan Lembang. Dengan berpindahnya Ibu Sri ke kota Malang sekalian membuka cabang Rawon Nguling di kota ini. Sedangkan untuk depot Rawon Nguling dipinjami tempat oleh seorang teman ibu Sri dengan menempati ruang ganti sebuah gedung kesenian yang bernama Gedung Kesenian Wijaya Kusuma dekat alun-alun kota Malang. Dan di tahun itulah Rawon Nguling mulai membuka cabang tepatnya di ruang ganti Gedung Kesenian Wijaya Kusuma di jalan Zainul Arifin no 62, Malang hingga sekarang.

Gedung kesenian yang sudah tidak digunakan tersebut kemudian dipugar tahun 1984 dan dibeli oleh Ibu Sri. Sampai saat ini tidak begitu terlihat keberadaan bekas gedung kesenian, sebagian yang dapat dilihat  sekarang ini adalah bekas ruang ganti Gedung Kesenian Wijaya Kusuma yang sekarang menjadi depot Rawon Nguling.

Rawon nguling malang

Rawon Nguling (dok. pribadi)

 

Rahasia Memasak Rawon Nguling

Rawon Nguling di Malang sejak tahun 1983 masih eksis hingga sekarang dipimpin langsung oeh Ibu Sri. Ibu Sri sendiri yang langsung mengontrol pembuatan bumbu semua menu masakan dibantu anak perempuan dan karyawannya yang berjumlah 20 orang. Depot Rawon Nguling yang buka dari jam 7 pagi sampai dengan jam 15.30 menyediakan aneka masakan khas Jawa Timur. Pengunjung yang ingin sarapan maupun makan siang dapat memilih dan menikmati menu hidangan di depot ini.

Di depot untuk produksi rawon sendiri dilakukan setiap hari. Dahulu cara memasak Rawon Nguling masih menggunakan kayu bakar, tetapi sekarang sudah dengan cara modern menggunakan kompor dan gas. Proses pembuatan rawon dari dahulu sampai sekarang masih sama. Bukan dengan cara memasak rawon kemudian diinapkan, tetapi kompor menyala terus menerus mulai dari jam 3 sore  sampai jam 12 malam menggunakan api besar. Kemudian dilanjutkan sampai jam 3 pagi menggunakan api sedang. Kemudian dilanjutkan memasak dengan menggunakan api kecil sampai jam 5 pagi dan pada jam 7 pagi depot pun dibuka untuk menerima pengunjung yang ingin sarapan.

Ibu Sri sangat menjaga sekali keaslian resep menu masakan di Rawon Nguling. Beliau tidak pernah melakukan modifikasi resep tetapi masih tetap menggunakan resep lama yang terdiri dari rempah-rempah dan kluwek yang segar supaya didapat kuah rawon yang lezat khususnya untuk menu nasi rawon.

Baca juga:

Menu di Rawon Nguling

Di Rawon Nguling, selain menu andalannya nasi rawon, juga menyediakan menu lain khas daerah Jawa Timur. Menu di Rawon Nguling lainnya rawon tutup dengkul, rawon buntut, nasi gule kambing, lodeh pecel, nasi pecel, nasi lodeh, dll. Nasi rawon dengan harga Rp35.000 sudah mendapat seporsi nasi dan semangkuk rawon yang dilengkapi dengan sambal dan taoge. Kuahnya yang tidak terlalu hitam dan pekat serta potongan dagingnya yang besar dan empuk serta rasanya yang gurih lezat  membuat saya sangat menikmati Rawon Nguling Malang siang itu. Ditambah dengan lauk pelengkap seperti tempe, mendol, perkedel, empal, paru, babat, otak, limpa yang disediakan dalam piring tersendiri  makin menambah istimewa menu di depot Rawon Nguling. Pelengkap lain seperti kerupuk yang dapat dipilih antara lain kerupuk udang atau kerupuk ikan.

Rawon nguling

Menu di Rawon Nguling (dok. pribadi)

 

Untuk menu minuman tersedia minuman panas dan dingin. Seperti es dawet, es jeruk manis, es jeruk nipis, jahe panas, kopi jahe dll. Minuman bersoda maupun minuman tradisional seperti beras kencur dan es sinom juga tersedia di depot Rawon Nguling.

Tidak hanya wisatawan luar kota yang datang ke Rawon Nguling, para pejabat dan artis di Indonesia juga menempatkan Rawon Nguling sebagai menu favorit mereka. Beberapa keluarga mantan Presiden RI yang ketika masih menjabat dan sampai sekarang masih sering memesan menu di Rawon Nguling dan secara teratur sebulan sekali menu Rawon Nguling dikirim ke Jakarta. Ini yang menandakan menu Rawon Nguling masih dicari dan masih eksis di dunia kuliner khas Jawa Timur.

Siang itu makan siang saya ditutup dengan menyeruput kopi jahe. Segar sekali dan terasa nikmat menghilangkan penat siang itu. Saya sudah mencoba menu nasi rawon di Rawon Nguling Malang dan kapan kalian menyusul ke sini?

#SETIP
#SETIPestrilookcommunity