Teras Tegal Brakseng Batu, Cafe di Tengah Kebun Sayur – Di Batu bila ingin menikmati pemandangan yang masih alami seperti pemandangan kebun sayur di desa, Happy People bisa bertandang ke Brakseng. Wisata alam Brakseng yang mulai viral sekitar pertengahan tahun 2020. Karena sekelompok mahasiswa dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerja sama dengan warga Desa Sumber Brantas Kota Batu mengembangkan wisata alam Batu di Brakseng.
Sedangkan saya pertama kali ke Brakseng pada pertengahan tahun 2019 menggunakan mobil. Kala itu jalan menuju puncak Brakseng mulai diperbaiki dengan memberi paving block. Dan jalan tembusannya juga masih dengan jalan tanah. Tahun 2021 saya bersama teman nekat ke puncak Brakseng dengan motor matic demi bertandang ke sebuah cafe di tengah kebun sayur, yaitu Teras Tegal Brakseng.
Akses dan Lokasi Teras Tegal Brakseng Batu
Akses dan lokasi Teras Tegal Brakseng Batu dari Kota Malang berjarak sekitar 15 km dari Pacet Mojokerto atau sekitar 14 km dari Kota Batu menuju Cangar. Jadi dapat diakses dari Surabaya melewati Pacet Mojokerto dan dari arah Batu melewati Selecta.
Saya kala itu dengan mengendarai sepeda motor dari Kota Malang menuju Brakseng. Dengan rute melewati Kota Batu kemudian Selecta dan mulai jalan berliku. Kendaraan harus prima dan kondisi jalan mulai menanjak dan meliuk-liuk. Kalau diteruskan perjalanan bisa ke arah Cangar dan Mojokerto. Kalau di Mojokerto ada cafe keren outdoor yaitu Gartenhutte.
Baca juga:
- Cafe Gartenhutte Trawas Mojokerto, Cafe yang Viral Kekinian
- 7 Cafe Unik di Batu, Tempat Makan Sambil Berselfie Ria
- 7 Restoran Steak Enak di Semarang yang Wajib Dikunjungi
Saya lupa-lupa ingat untuk masuk ke jalan menuju Braksengnya sampai beberapa kali motor berhenti untuk cek GPS alias Gunakan Penduduk Setempat. Karena pada tahun 2019 saya tidak masuk dari desa terdekat, karena jalan masih tanah belum paving block sehingga masuk dan keluar melewati jalan yang sama. Yaitu masuk dari jalan yang dekat dengan Pemandian Air Panas Cangar atau Rest Area Tunggangan.
Dan yang saya dengar, jalan menuju Brakseng sudah baik dengan full paving block. Sehingga dengan semangat empat lima kami menuju Teras Tegal melewati Negeri di Atas Awan. Yaitu jalan yang dari arah Kota Batu dan masuk menuju Negeri di Atas Awan.
Kami meneruskan perjalanan melewati pemukiman rumah penduduk sambil melihat pemandangan kebun sayur di kanan kiri jalan. Segar sekali mata memandang. Banyak sayur ditanam seperti kembang kol, wortel dll.
Di spot bertuliskan Negeri di Atas Awan yang huruf “atas”nya sudah copot kami menyempatkan diri untuk berselfie ria.
Dan apa yang terjadi? Tak lama kami jalan dan motor kami menemui jalan tanah. Waduhhhh. Dan yang malamnya bekas hujan menyebabkan jalanan berlumpur. Mana jalanan sepi dan kebun-kebun juga tidak ada petani yang bisa dimintai tolong.
Teman saya minta turun karena saya harus mengendarai motor dengan pelan melintasi tanah berlumpur. Tapi karena jalanan berlumpur serta licin, motor nyaris slip berkali-kali.
Dan tiba-tiba ada dua orang petani yang menawarkan diri membawakan motor saya. Alhamdulillah Ya Allah. Selalu ada pertolongan dari Allah. Mikir juga nih kalau mau balik kan jauh lagi jalannya, huhu.
Dan motor sampai disambungkan oleh petani berikutnya. Karena jalan berlumpur yang belum dipasang paving block itu memang panjang juga jaraknya. Dan kami berjalan pelan-pelan sedangkan motor sudah melaju lebih dulu. Akhirnya sampailah kami di jalan yang sudah dilapisi paving block. Alhamdulillah lagi. Terima kasih untuk dua orang pak tani yang tiba-tiba saja muncul dan membantu kami.
Dan mendung yang sudah pekat berubah menjadi gerimis tipis. Kami hanya mengira ini hanya embun. Setibanya di parkiran Teras Tegal Brakseng dan hujan pun turun dengan derasnya. Alhamdulillah lagi ya allah, selamat kami sampai di Puncak Brakseng tidak kehujanan.
Suasana Teras Tegal Brakseng Cafe
Air hujan seperti tertumpah dengan derasnya saat itu. Setelah memilih meja dan melepas jaket, kami menuju meja pemesanan untuk memesan makanan dan minuman.
Suasana cafeTeras Tegal Brakseng saat itu ada tiga meja terisi pengunjung. Sepasang muda mudi dan empat orang pria. Hujan turun dengan derasnya dan udara juga bertambah dingin. Posisi cafe yang berada di tengah kebun sayur dengan pemandangan untuk sementara tertutup kabut serta hujan.
Cafe yang interiornya dominan kayu juga bunga-bunga artificial. Meja kursi dari kayu juga ada meja tinggi kayu yang menghadap kebun-kebun. Juga terdapat seperti spot foto dengan back ground bertuliskan Brakseng Teras Tegal. Berlantaikan paving block dan beratapkan baja ringan dengan atap yang tidak terlalu tinggi.
Hujan mulai reda, mobil-mobil bak terbuka milik petani hilir mudik membawa hasil panen kebun sayur. Menurut saya pemandangan yang tidak biasa karena tidak saya temukan di Kota Malang. Seru aja melihat mobil-mobil bak terbuka dengan muatan penuh, ada yang membawa kol/kobis, wortel, brokoli dan lain sebagainya.
Menu Teras Tegal Brakseng
Setelah melepas jaket, kami segera menuju meja pemesanan. Di sini pesan makanan minuman dan membayar terlebih dahulu baru kemudian duduk.
Saya memesan cemilan pisang goreng keju Rp 10,000 itu isi delapan potong kemudian wedang jahe Rp 8,000. Teman saya pesan Indomie Telor Rp 10,000 dan kopi robusta arjuna Rp 8,000. Murah pake banget kaaan. Menu cemilan yang lain ada kentang goreng, singkong goreng, kentang mix, sosis bakar dan lainnya. Harganya berkisar Rp 10,000 sampai dengan Rp 15,000. Minuman juga tersedia aneka kopi mulai robusta dan arabica Arjuna, milk tea, thai tea, jahe, teh dan aneka minuman sachet. Harga minuman juga terjangkau antara Rp 5,000 sampai dengan Rp 10,000. Murah meriah, kan? Sambil menikmati pemandangan kebun sayur dan pegunungan dengan hawa segar sejuk.
Di sini, penyajiannya menggunakan piring dan gelas sekali pakai. Piring plastik dan gelas kertas dengan diberi stiker Teras Tegal Brakseng. Ketika datang ke sana berharapnya menemukan piranti makan yang tradisional, eeeh nemu piring gelas sekali pakai.
Hawa dingin sejuk sambil menikmati menu hidangan panas-panas, rasanya surga dunia, hmm.. Pisangnya empuk, wedang jahenya juga berasa banget jahenya. Saya juga nyobain indomienya teman, kenapa selalu enak ya kalau jajan. Kalau bikin sendiri tuh suka hambar, yang kebanyakan airlah, huhu. Kopinya teman saya juga enak deh, biji kopinya digrinding gak terlalu halus, saya suka tekstur seperti itu. Sambil ngerumpi sambil ngunyah di suasana Teras Tegal Cafe di tengah kebun sayur.
Dilarang Berfoto di Dalam Kebun Sayur
Untuk Happy People yang berkunjung ke wisata alam Brakseng terutama kebun sayur, sebaiknya berfoto selfi di luar kebun sayur saja. Jangan masuk ke dalam kebun dan menginjak-injak sayurnya. Kasihan pak petani yang sudah menanam sayur kemudian jadi berantakan tuh.
Wisatawan yang datang ke Malang, Batu dan sekitarnya, bisa banget nih berkunjung ke Brakseng sebagai destinasi wisata. Refreshing dengan menyegarkan mata dan paru-paru karena memang berhawa sejuk segar dengan lansekap pegunungan yang indah. Jangan lupa mampir ke Teras Tegal Brakseng Batu, cafe yang ada di tengah kebun sayur. Asyik banget lho ^_^
Cantik banget tempatnya mbak 🥰 kebayang kesejukannya. Tapi menuju ke sana rada ekstrim juga ya. Jalan menanjak harus dilalui kendaraan yang sehat. Macet di jalan gawat banget. Aih… Dingin-dingin pasti lahap makannya.
hehe bener mba 🙂
sip
Wah, saya serasa diajak jalan-jalan juga dan ikut deg-degan saat motor melewati jalanan berlumpur.
Makan pisang goreng di tengah sejuk udara pegunungan ditemani minuman anget pasti mengasyikkan ya.
surga dunia mba, hihi 🙂
MasyaAllah, keren banget yaa.. udaranya masih segar banget pasti, sepanjang mata memandang lihatnya sayuran hijau nan segar itu, duuhh berasa ingin makan sayurnya saat itu juga pasti ya 😀
iya mba, segerrr
seru sekali jala n jalan ke teras tegal bareksang ini mbak dyah. Malang kota yg sejuk kalau liat ijo ijo gini pastia suasananya tambah adem ya. Liat penampilannya mbah dyah pakai topi musim dingin kebayang deh ademnya suasana di sana.
Eh tapi btw itu kok pakainya peralatan makan sekali pakai ya mbak?
iya sayang ya untuk piranti makannya sekali pakai, tidak zero waste hehe
Aku belum pernah ke Brakseng ni Bo, view nya keren ya bikin mata jadi ademmm…Next time deh klu PPKMdah coret pengen ke sini. Thx infonya Bo…sehat selaluuu…
siyap, bisa rame2 ke sini yuuk bila PPKM coret, hehe 🙂
lumayan juga perjalanannya ya kak, Tapi dari gambar gambarnya, saya bisa merasakan kesegaran paripurna dan keindahan pemandangan alam yang super banget
mantep banget deh pokoknya
Jadi auto kangen malang.. huhu.. Aku belum pernah ke sini nih mba. Salah satu yang khasi dari tempat wisata di alang adalah kulinernya yang “malang banget” hehe
hehe, klo ke Malang nanti mampir ke Brakseng 🙂
Waah, kebayang andai brakseng ini udah ada jaman saya n istri saya dulu jaman masih sekolah di Malang, udah pasti didatengin ni. Enak buat ngobrol berdua ni, sambil nyemil2.
ehem ehem,, tempat yang cocok buat merajut impian ya mas Ari hehe 🙂
Inovatif banget ya mba Dyah. Bahkan di tengah tegal pun bisa jadi cafe yang hits kayak gini. Eh kalau konsepnya outdoor kek gini pasti lebih enak yaa jadi kena sinar matahari terlebih di tengah pandemi kek gini
iya mba,, adem, sejuk
Allhamdulilah ya mba bisa menghirup udara segar nih dengan jalan-jalan ke sinim setuju sih dengan nggak boleh ambil foto di sana biar aman tanemannya dan tumbuh dengan baik
betul mba, jaga kebunnya pak tani
wahh segar ya mbak udaranya?
Batu emang gudangnya tempat wisata ya mbak
sudah lama g main ke batu
yuk main bila pandemi sudah berlalu ya mba 🙂
Makan pisang goreng kejunya di tempat yang nyaman seperti itu mah, seger kan perut dan suasana juga ya kak. Lokasinya memang cocok buat liburan 🤩
he he ya mba 🙂
lihat tempat tempat adem dan indha itu bikin mupeng buat jalan-jalan kak, duh lihatnya kayak adem banget. langit birunya pengen kangen traveling
semoga pandemi lekas berlalu ya mba
Sayang ya, alas makannya sekali pakai. Tapi kalo lihat pemandangan di fotonya, serasa terbayar banget segala perjalanan sampe sesi dorong motor segala itu ya Kak.
Terima kasih banyak atas rekomendasinya.
sama sama kak 🙂
view dari cafe nya cantik banget ya kak, emang batu punya banyak spot yang menarik untuk di kunjungi ya, beruntung banget yang bisa tinggal di sana
nanti jalan-jalan ke Batu dan Malang ya kak 🙂
Ya Allah liat bisa jalan jalan ke udara terbuka gini harta banget ya😍😍 sementara virtual dulu baca tulisannya mba dyah, semoga bisa kesana pas jalan jalan ke Malang 😍
Bagus sekali pemandangannya ya, Mbak. Udaranya juga pasti sejuk. Yang makin mantul, makanan dan minumannya murah pake banget hehehe.
Hanya memang, agar Brakseng semakin ramai dikunjungi, akses jalan harus diperbaiki.
iyo iki mas,, medeni