Bantal 109 Pillow Ada Karena Empati Dhafi Adam ke Karyawan – Bantal guling di rumah udah berumur 10 tahun lebih nih. Jaman masih kerja dan tinggal di Jakarta, beli bantal guling yang bagusan dan mahalan. Demi kenyamanan istirahat agar esoknya dapat beraktifitas maksimal.
Bantal guling yang dicuci berkali-kali akhirnya jebol juga jahitannya. Mau tidak mau harus membeli bantal baru. Di grup Whatsapp pas kebetulan ada seorang teman yang baru aja membeli bantal 109 Pillow di marketplace Shopee dan katanya rekomen nih bantal gulingnya.
Dan saya kepo juga untuk melihat-lihat produk jualan yang lain. Ternyata tidak hanya menjual bantal dan guling saja, 109 Pillow juga menjual produk home living lainnya seperti karpet bulu rasfur, sarung bantal, sarung guling, bantal sofa, bantal bayi, seprei, dan produk home living lainnya.

Shopee @109PillowOfficial
Adalah Dhafi Adam seorang mantan Gojek yang pernah digerebek polisi dan telah membidani lahirnya 109 Pillow. Bagaimana ceritanya, yuk kita baca artikel di bawah ini.
Merantau Ke Bali Karena Banyak Hutang
Dhafi Adam saat jelang akan menikah telah memiliki hutang 220 juta rupiah. Karena terbiasa dengan lingkungan sekitarnya yang bila tidak mempunyai uang, dapat melakukan pinjaman dan itu sudah menjadi budaya.
Makin bertumpuk hutangnya dan dengan pekerjaannya saat itu yang mentok tidak dapat membayar hutang. Tercetuslah keinginan untuk merantau ke Pulau Bali berharap mendapat pekerjaan dan kehidupan yang layak.
Bermodalkan 350 ribu rupiah, Dhafi Adam beserta istri dan anaknya nekat ke Pulau Bali dan uang tersebut tak cukup untuk makan selama satu minggu. Namun akhirnya mendapat pekerjaan dengan gaji yang tidak mencukupi untuk membiayai rumah tangganya.
Mencari pekerjaan sampingan selepas bekerja di perusahaan, yaitu sebagai driver Gojek. Sambil menunggu orderan, Dhafi Adam setiap hari berniat untuk menolong orang yang kehabisan bensin untuk dia tarik ke pom bensin terdekat. Menurutnya, walau tidak punya materi, setidaknya bisa menjadi orang yang bermanfaat.
Mulai Berjualan Online Karena TV Meledak
Ketika istrinya ingin memiliki televisi, Dhafi mencari televisi di suatu situs penjualan olx dengan harga 500 ribu, padahal saat itu hanya memiliki uang 300 ribu. Dan saat televisinya dinyalakan ternyata meledak. Tidak bersedih, pasangan suami istri itu hanya tertawa. Dan televisi itu dijual kembali di situs penjualan yang sama dan mendapat keuntungan 25 ribu rupiah.
Tercetus ide dari meledaknya televisi tersebut, akhirnya Dhafi Adam mencari barang-barang bekas kemudian dijual lagi secara online. Pulau Bali dianggapnya sangat potensial untuk berjualan barang bekas, karena banyak orang yang meninggalkan Bali dengan barang-barang yang tidak ikut dibawa pindah.
Dhafi Adam sering keliling dari satu kos ke kos lainnya untuk menawarkan menjual barang-barang bekas. Usaha jual barang bekas bertambah maju dan diputuskan untuk pamit keluar dari perusahaan. Usaha menjual barang-barang bekas dilanjutkan dengan kembalinya Dhafi Adam ke Sidoarjo tahun 2018.
Usaha menjual barang bekas secara online merambah menjual handphone bekas yang seharinya bisa laku 15 – 20 handphone per harinya. Masalahnya permintaan tinggi tetapi barangnya yang susah.
Digerebek Polisi dan Masih Memikirkan Nasib Karyawannya
Terbentur tingginya permintaan barang bekas sedangkan susah mencari barang, Dhafi Adam mulai mencari peluang lain dengan berjualan gendongan bayi secara online di marketplace.
Baca juga: Cara Membersihkan Alat Mainan Bayi yang Tepat dan Aman
Dalam sehari berhasil memproduksi sebanyak 200 buah dengan mempekerjakan seorang tetangganya untuk menjahit gendongan bayi. Orderan bisa mencapai 1,000 per hari dan usaha gendongan bayi ini makin berkembang dengan mempekerjakan beberapa penjahit.
Selain gendongan bayi, Dhafi Adam juga memproduksi helm sendiri yang ternyata ini menuai masalah hukum. Produk UKM yang diproduksi ini tanpa bimbingan dan tidak sesuai standar.
Hal ini yang menyebabkan suatu ketika polisi datang menggerebek dan menutup usahanya karena dianggap tidak memiliki izin SNI (Standar Nasional Indonesia). Masih memikirkan karyawannya yang akan menganggur karena usaha tutup dan pandemi mulai melanda ke Indonesia, Dhafi Adam berpikir keras dan mulai memutar otak.
Bantal 109 Pillow Muncul di Saat Pandemi
Melihat peluang di mana saat pandemi semua orang hanya di rumah saja, tercetuslah ide untuk menjual produk home living seperti bantal, guling, seprei, bantal bayi, bantal kursi, bantal bulu rasfur, karpet bulu rasfur, karpet bulu domba sintetis, sarung bantal, sarung guling dan produk home living lainnya.
Pemilihan nama 109 Pillow pun sangat unik. Ketika mengajukan hak paten hingga 20 nama yang diajukan tetapi ditolak semua. Dipilih nama pillow yang diambil dari bahasa Inggris seolah dianggap produk buatan luar negeri dengan diberi gambar bendera negara Amerika. Sedangkan 109 adalah nomor rumahnya. Jadilah 109 Pillow untuk nama produk yang barunya di bawah bendera perusahaan PT Semoga Berkah Sukses.
Di saat pandemi banyak usaha terpuruk, tidak demikian halnya dengan usahanya. Penjualan produk home living dengan merk 109 Pillow ini makin meningkat dalam setahun pertama produksi. Penjualan bantal saja bisa mencapai 25,000 buah per hari.
Sejak pandemi mulai melanda Indonesia di bulan Maret 2020, hampir dipastikan kegiatan semua orang dilakukan di rumah. Bisa saja WFH dengan duduk di depan laptop sambil memeluk bantal seperti saya nih, main handphone juga sambil rebahan dengan kepala beralaskan bantal. Tentu saja semua membutuhkan bantal, kan?
Dengan produknya yang beraneka ragam, penjualan selain melalui online juga dijalankan secara offline seperti retail ke mini market, supermarket, toko-toko pinggir jalan.
Dhafi Adam di Youtube Chanel Pecah Telur
Review Bantal Guling 109 Pillow
Setelah saya kepo dengan produknya 109 Pillow di marketplace Shopee @109PillowOfficial, saya memutuskan untuk membeli satu set bantal dan guling Roll Easy Going seharga Rp 54,999. Harganya sangat terjangkau ya Happy People. Saya berharap bantal guling 109 Pillow ini bisa lama saya gunakan seperti bantal saya sebelumnya yang dari Jakarta.
Setelah saya check out dari keranjang Shopee, Alhamdulillah saya mendapat free ongkir dan tak sampai dua hari produk tiba di rumah saya di Malang. Dengan bungkusan plastik berwarna hitam, saat paket dibuka dan saya surprised banget.

Satu set bantal guling yang baru datang (dok: pribadi)
Dibungkus kecil karena memang kemasannya divacuum supaya mengurangi volume dalam pengiriman. Sehingga ketika diterima dalam keadaan kempes. Begitu kemasan dibuka langsung mengembang bantal dan gulingnya. Duh saya kok ndeso banget yaa, hehe.
Itulah hebatnya Pillow 109, karena diproduksi langsung di pabrik menggunakan mesin canggih dan higienis sehingga bantal guling aman walau pun dikemas dalam keadaan kempes.
Bantal tidur standar dengan ukuran 45 x 65 cm berwarna putih dari kain cotton micro tidak berbahan licin. Ketebalannya cukup, tidak terlalu tebal mau pun tipis. Terlalu tebal juga tidak baik bagi kesehatan. Karena dapat berdampak pada penyempitan urat saraf di leher, menyebabkan pegal pada otot leher, pusing yang dapat mengakibatkan tidur tidak nyenyak.
Di kemasan plastik terdapat scan QR code untuk mengecek keaslian produk dan ini hanya berlaku satu kali scan saja. Bantal 109 Pillow juga:
- Anti Alergi: bantal berisi dakron silikon 100% aman untuk anak dan dewasa.
- Anti Bau: karena dapat dicuci sehingga tidak meninggalkan bau tidak sedap.
- Bisa Dicuci: mudah dicucinya, cukup direndam dalam air sabun kemudian bersihkan dengan cara disikat dan bilas dengan air bersih lalu jemur.
Di bantal dan di guling 109 Pillow terdapat label merk dan cara petunjuk cuci. Sangat detil sekali cara petunjuk cuci bantal gulingnya. Hal ini penting supaya bantal guling tidak cepat rusak.

Label di bantal 109 Pillow (sumber: dok. pribadi)
Setelah saya gunakan beberapa malam bantal 109 Pillow beserta gulingnya, walau jam tidur saya pendek, saya dapat tidur dengan nyenyaknya. Bangun tidur pun badan terasa segar, tidak ada sakit leher satau sakit kepala. Ini semua karena bantalnya memang baik kualitasnya. Karena bantalnya ringan tapi empuk juga yang pasti nyaman dipakai.
Jujurly, saya salut dengan Dhafi Adam owner 109 Pillow. Masih muda, mau bekerja keras, mau terus belajar mengembangkan bisnisnya, berani meninggalkan riba, sangat empati memikirkan nasib pekerjanya juga family man. Happy People bisa cek juga di Instagramnya @dhafiadam.109. Semoga usahanya di bawah bendera PT Semoga Sukses Berkah, makin sukses dan makin berkah sesuai nama perusahaannya.

Berlibur bersama karyawan PT Semoga Berkah Sukses