Cara mengatasi asma sebenarnya bisa terlebih dahulu diketahui penyebabnya. Asma merupakan penyakit radang pada saluran udara di paru-paru, mempunyai gejala seperti batuk atau sesak nafas. Tentunya gejalanya bisa memburuk sesuai derajat atau tingkat keparahan asma, sehingga membuat penderitanya wajib mengetahui cara mengendalikan dan mengontrol penyakit asma.
Bagaimana Cara Mengatasi Asma yang Mengganggu Kesehatan?
Agar penyakit asma tidak menjadi terlalu berat dan mengganggu aktivitas, tentu diperlukan cara untuk mengontrol dan mengendalikannya. Apabila pengelolaan tidak baik, asma bisa menyebabkan kematian. Tentunya Anda harus mengetahui langkah praktis cara mengatasi asma dan mengendalikan asma agar gejala tidak memburuk.
Baca juga:
Femmy Fyber, Tips Ampuh Menurunkan Berat Badan
Manfaat NIPT Tes Bagi Ibu Hamil
3 Tips Memilih Suplemen Kesehatan untuk Daya Tahan Tubuh
Mengetahui Penyebab Penyakit Asma
Sangat penting untuk mengetahui penyebab penyakit asma yang tidak terkontrol, sebelum mengetahui pengendalian penyakit asma. Asma bisa dikatakan terkontrol dengan baik jika tidak ada gejala asma pada malam hari menjelang dini hari. Apabila timbul beberapa gejala, tentu bisa dengan mudah diatasi.
Saat mengetahui penyebab asma, tentu asma tidak akan mengganggu kegiatan dan aktivitas. Anda harus menggunakan obat asma sesuai dengan pembagian derajat asma, sehingga tidak menimbulkan efek samping obat. Asma yang tidak terkontrol terjadi karena beberapa hal, seperti obat yang tersedia namun cara pakainya tidak tepat.
Asma bisa juga disebut sebagai penyakit inflamasi kronis saluran nafas yang bisa menyebabkan kepekaan saluran nafas terhadap ragam rangsangan. Penyempitan saluran nafas akan dipicu, saat kepekaan saluran nafas bekerja. Ada pun pola penyakit asma pada umumnya adalah fluktuatif, dengan kata lain terdapat pola penyakit yang berbeda dari waktu ke waktu.
Apabila terjadi asma dengan serangan, maka akan mengganggu aktivitas dan menimbulkan gejala asma seperti batuk dan sesak nafas.
Menilai Berat Ringannya Penyakit Asma
Sebagai penderita asma, Anda harus menilai berat ringannya penyakit asma ini. Setelah menentukan berat dan telinga asma, tentu anda bisa mengetahui jenis pengobatan yang akan digunakan. Pasien asma berdasar gejala klinis dan fungsi paruhnya terbagi atas derajat asma intermiten, persisten ringan, persisten sedang, dan persisten berat.
Asma intermiten merupakan frekuensi bambu kurang dari satu kali dalam satu minggu dengan serangan yang singkat, perkiraan kurang dari dua kali ketika malam hari. Sedangkan asma persisten ringan adalah frekuensi kampung lebih dari satu kali dalam satu minggu. Namun kurang dari satu kali per hari, saat kamu juga akan mengganggu aktivitas dan mengganggu tidur.
Terdapat juga asma persisten sedang, yang mana gejalanya timbul setiap hari sehingga terkadang memerlukan obat bronkodilator. Obat bronkodilator mempunyai fungsi untuk mengurangi keluhan. Selain itu, juga terdapat asma persisten berat, yang merupakan gejala yang terjadi terus-menerus sampai mengganggu aktivitas.
Menggunakan Obat Asma yang Tepat
Menggunakan obat-obatan untuk penderita asma sebagai cara mengatasi asma yang tepat bisa ditentukan dari pembagian asma. Apabila pengidap asma patuh pasti akan diberi obat yang tepat, harapannya derajat asma bisa menjadi lebih ringan dan jumlah obat yang digunakan akan berkurang. Lain halnya bila pengobatan tidak tepat, terlebih jika pasien tidak patuh sehingga membuat derajat asma lebih berat.
Berdasar pada mekanisme tersebut, cara mengatasi asma dengan pemberian obat asma terdiri dari obat pengontrol dan obat pelega nafas. Obat pengontrol asma adalah obat anti inflamasi yang diberikan dalam waktu yang panjang dan dosis diturunkan secara bertahap. Berbeda dengan obat penegak nafas yang digunakan untuk melegakan jalan nafas.
Ada baiknya, penderita asma mengenal apa yang menjadi faktor pencetus terjadinya semua serangan. Sebab, setiap orang akan berbeda sensitifiti dan jenis pencetusnya. Terdapat juga beberapa faktor pemicu yang sebaiknya dihindari penderita.
Faktor pertama adalah infeksi virus, yang berkaitan erat dengan kondisi pernapasan seperti pilek. Faktor kedua adalah aktivitas fisik berlebihan, asap rokok, alergi debu dan kotoran, bulu binatang, makanan dan pengawet makanan, iritasi di lingkungan, dan perubahan suhu udara dan cuaca.
Cara mengatasi asma sudah dijelaskan di atas, semoga penderita asma terbantu dengan artikel ini.