Coban Siuk, Wisata Air Terjun Di Jabung Malang Yang Sejuk – Mau wisata alam di Malang dimana nih, tapi maunya yang gak capek trackingnya? Ada nih wisata Coban Siuk, gak jauh dari parkiran langsung deh tuh bisa kelihatan air terjunnya. Oh ya? Yuk kita simak ceritanya.
Persiapan Perjalanan
Pada akhir bulan Mei 2020 pemda Kota Malang tidak melanjutkan lagi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Ditetapkan masa Adaptasi Kebiasaan Baru tetapi banyak sektor masih belum siap. Seperti wisata dan kuliner Kota Malang dan Batu belum siap mempersiapkan peraturan kebijaksanaan wisata dengan protokol kesehatan.
Ketika tulisan ini dibuat (September 2020), kondisi wisata di Malang dan Batu sudah mulai berjalan mengikuti protokol kesehatan. Rata-rata wisata mulai beraktivitas pada akhir bulan Juni 2020.
Masa pandemi yang melanda seluruh dunia, membuat saya sudah bosan untuk tetap berada di rumah saja. Biasanya war wer war wer pergi jalan-jalan piknik ke Batu, tempat terdekat di Malang kota tempat tinggalku. Karena masih khawatir pergi ke tempat keramaian, saya memutuskan persiapan perjalanan bersama teman ke Coban Siuk pada hari Jumat tanggal 12 Juni 2020. Rencana membawa bekal cemilan, buah dan kopi juga karena di sana tidak ada warung.
Memilih pergi ke Coban Siuk Tumpang karena tempat wisata alamnya yang relatif sepi. Saya dan mba Tarie berpikir pasti di sana nggak ada orang. Kepedean yah hehe. Dari pada pulang dari wisata malah terpapar si Covid, huhu. Mending cari tempat yang sepi, yekaaan.
Perjalanan Menuju Coban Siuk Jabung Malang
Janjian dengan Mbak Tarie dan dua orang temannya di SPBU Sulfat jam 9 pagi. Kami semua masing-masing mengisi tangki bensin motor. Saya menyetir motor Vario sendiri, begitu juga dengan Mbak Tarie. Masing-masing kami tanpa boncengan. Temannya berdua berboncengan. Kemudian kami berempat yang wanita semua cusss langsung ke arah Pakis dengan Mbak Tarie di depan dan posisi saya paling belakang. Rute Coban Siuk akan ditempuh sekitar 25 KM dengan waktu tempuh kurang dari satu jam. Wisata alam ini berada di Dusun krajan, Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
Rute Coban Siuk
Ketika di depan Pasar Pakis saya berhenti sebentar mengambil video suasana pasar. Dan ini berakibat saya ketinggalan rombongan. Pake nyasar pula, setelah Pasar Pakis saya belok kiri dan ternyata salah, harusnya dari Pasar Pakis tetap saja lurus. Akhirnya saya bertemu lagi dengan rombongan. Ribetnya gini nih, kalau piknik sekalian mau buat konten ternyata tidak ada teman boncengan, jadi saya harus beberapa kali berhenti untuk mengambil video dan foto #nasib.
Jalan menuju Coban Siuk melalui jalan raya Pakis memasuki Kota Tumpang. Eh kok Kota ya, seperti tulisan yang ada di gapura. Menurut wikipedia, Tumpang adalah salah satu dari 33 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang. Tak lama kemudian ada pertigaan dan kami pun belok kiri. Dimana di situ ada petunjuk arah yang menunjukkan delapan buah coban. Malang sebagai Kota Wisata yang letaknya berada di dataran tinggi, tak heran bila memiliki banyak sekali tempat wisata alam yang sangat memukau, salah satunya air terjun/coban. Dan saya lihat tujuan kami sekitar 13 KM lagi akan kami tempuh.
Memasuki jalan yang lebih kecil dari yang sebelumnya, kami berkonvoi mengikuti Mbak Tarie. Patokan kami saat itu adalah Coban Jahe. Karena ini masih searah dengan Coban Jahe. Saya pribadi malah belum pernah ke Coban Jahe.
Pemandangan Asri Dan Udara Sejuk
Perjalanan makin menanjak meninggalkan daerah pemukiman penduduk dan mulai memasuki pegunungan. Wuih, segar sekali rasanya mata sambil melihat pemandangan dengan pohon-pohon yang asri menghijau. Di kejauhan sawah menghampar dengan kebun-kebun. Hawa pun makin sejuk, saya membuka masker yang menutupi hidung dan membiarkan udara memenuhi paru-paru saya.
Jalanan mulai mengecil serta makin menanjak dan hanya dapat dilewati satu buah mobil. Sebelah kiri saya itu jurang, saya rada serem juga kalau ada mobil yang pas-pasan. Permukaan jalan yang kami lalui tidak semuanya mulus. Terutama mendekati lokasi, banyak hotmix yang rusak hanya tersisa kerikil. Sehingga kami harus berhati-hati ketika mengendarai laju motor kami.
Kami menemui beberapa mobil pick up yang membawa hasil panen seperti singkong. Saya berhenti untuk mengambil foto para petani yang menaikkan karung-karung berisi singkong ke mobil untuk dibawa ke pasar. Pemandangan seperti ini tak akan saya temui di kota Malang, apalagi di Jakarta. #eaa
Terdapat Dua Air Terjun
Akhirnya setelah perjalanan kurang dari satu jam, tibalah kami memasuki gapura kecil yang bertuliskan Coban Siuk Jabung Malang. Kendaraan roda empat tidak dapat masuk kesini apalagi parkir. Hanya kendaraan roda dua alias motor yang bisa masuk. Jadi kalau membawa mobil, sebaiknya parkir di luar gapura.
Melewati jembatan kami pun parkir. Di parkiran motor kami disambut dengan Pak Supeno penjaga wisata Coban Siuk Malang. Pak Supeno yang masih keturunan suku Tengger membangun coban ini selama tiga tahun. Disini terdapat dua coban, yaitu Coban Siuk dan Coban Sisir yang masih berada dalam satu area.
Coban Siuk
Tracking menuju Coban Siuk tidaklah jauh dari parkiran. Sambil mendengar gemuruh air terjun di kejauhan, kami berjalan kaki mungkin sekitar 100 meter. Tetapi tidak sampai membuat saya ngos-ngosan. Dengan jalur tracking cukup untuk dua orang dapat dilalui di jalan tanah. Menyusuri jalan menuju air terjun suasana remang-remang karena matahari memang belum sepenuhnya meninggi.
Kami temui gazebo bambu untuk beristirahat yang berukuran cukup luas. Menyusuri jalan setapak di samping sungai kecil dengan aliran air yang mengalir di sela-sela batu kali. Pemandangan indah dengan tanaman hijau asri dan hawa sejuk segar yang membuat saya terpesona.
Posisi air terjun dengan tinggi sekitar 75 – 90 meter menumpahkan air sehingga menimbulkan suara gemuruh yang memecah di kesunyian. Wisata Coban Siuk Malang memang relatif sepi. Hanya kami berempat yang menikmati air terjun saat itu. Ceritanya privat nih menikmati suasana Coban Siuk. Saya terpana melihat air yang tak henti-hentinya berlomba terjun ke bawah dan selanjutnya mengikuti aliran air. Ini kali kedua saya melihat dan menikmati air terjun/coban di Malang.
Baca juga: Coban Tempursari Malang Dengan Cafe Apungnya Yang Sensasional
Awalnya muncul nama Siuk berawal dari Siyok. Dimana suatu tempat pasti memiliki legenda. Dan legendanya Coban Siuk ini berasal dari Mbok Siyok yang dahulu memiliki lahan tersebut.
Coban Sisir
Coban Sisir lokasinya tidak berjauhan dengan Coban Siuk. Dari parkiran motor ketika berjalan menuju Coban Siuk, sebetulnya kita menemui terlebih dahulu Coban Sisir. Dengan ukuran lebih kecil seolah-olah anak dari Coban Siuk, memiliki tinggi air terjun lebih pendek hanya tinggi sekitar 12 meter. Airnya tumpah melebar sehingga menyerupai sisir.
Lihat video di Youtube Channel HAPPY DYAH
Pada awalnya air terjun ini tidak diberi pembatas semen bercat biru. Sekarang diberi pembatas semen sehingga seperti kolam yang ada air terjunnya.
Sehingga bila Happy People berkunjung ke sana akan mendapat dua panorama coban yang berbeda. Yaitu Coban Siuk dan Coban Sisir. Asyik banget, kan. Bila kalian ke datang berkunjung ke Malang, jangan lupa untuk mencoba wisata alamnya. Coban Siuk, wisata air terjun di Jabung Malang yang sejuk dan asri patut untuk dikunjungi. Yuuuk.
Coban Siuk
Alamat : Dusun Krajan, Taji, Jabung, Malang, East Java 65155
Buka  : 24 jam
Tarif   : Rp5.000
Fasilitas: Tidak ada warung, sebaiknya bawa bekal sendiri
Wow seger bangeeet mbak air terjun Siuknya. Duhh liat dr fotonya aja ikutan senyum2 bayangin cipratan airnya 🙂
Kl pandemi berakhir dan ada kesempatan main ke Malang kudu banget ke air terjun Siuk nih. Trs bawa bekal yang banyak, duduk2 di tepi air terjun. Lah malah ini halu. Ekwkek
hehe, aku malah pingin ke Jokja ni mbaa
Setuju mba, liburan di new normal aku lebih memilih tempat yang sepi dan masih jarang dikunjungi orang. Sebagai antisipasi penularansaja. Btw curugnya bagus dan masih sejuk ya, mba.
iya betul mba Erin. sejuuk
air terjun bikin seger dan bikin pingin nyemplung
Sebagai pencinta Coban, sudah lama sekali dapat bacaan seperti ini. Ternyata di Malang banyak juga ya Coban. Terakhir pas kesana malah berkunjung ke Coban Rondo.
hayuk ke Malang lagi, mas 🙂
Ya ampun.. Seger banget mba kesana.. G cuma air terjun nya yg indah banget ya mba, sepanjang jalan menuju air terjun nya juga indah banget…
yuhuu
Yeayyy.. coban Siuk baru denger nih aku. Ancene jarang ke Jabung, cuman lewat doang padahal kayanya banyak yg bagus-bagus yaa wisata di sana. Aku malah dengernya di sana banyak tanaman murah hahaah
hayuuk
Udah setahun lebih di Malang tapi belum pernah menginjakkan kaki ke coban-coban. Wkwkw duhhh auto kepingin lihat segar-segar nih.
hayuklah mba
wah seger bgt itu liatnya. kalau lagi pandemi gini mmg harus cari tempat yang sepi jarang dikunjungi orang ya, biar niat refreshing terpenuhi. di sekitar Jakarta ga ada yang model gini mbak hiks.
hehe iyah, sabar ya mba
Seger banget lihat pemandangan hijau dan air terjun coban siuk dan coba sisirnya. Wah biaya masuk juga murah ya 5 ribu rupiah saja.
Foto yg di depan air terjun keren banget mba, gimana tuh ngambil , mba kelihatan tinggi banget namun tetap menunjukkan air terjun yg tinggi.
Belum pernah nih aku ke coban siuk setiap kali ke malang. Bisa dijadikan next tujuan nih kalau diizinkan ke malang lagi
adududuh, jadi kangen malang mbak. pingin main-main ke coban yang nggak ramai kaya gini
Ya ampun..lihat dari foto gini aja udah kebayang gimana sejuknya di sana. Apalagi yang merasakannya langsung pas ke sana yaa.. seger euy~
Satu-satunya coban yang pernah saya kunjungi di Malang cuma Coban ROndo heheh. Kudet banget nih, kapan2 mau ah kesanaaa. Seger banget lihatnyaa
Keren kak, pasti seger banget ya nyampai di sana semuanya terlihat hijau. Pengen rasain percikan air terjunnya, dan mendengar langsung gemuruh air yang jatuh. Duh, kapan-kapan semoga ada kesempatan bermain di Coban Siuk.
Pemandangannya keren banget mbak, tapi emang ya Malang punya banyak tempat eksotis yang wajib banget di kunjungi
wah harus mampir nih nanti ke malang. Anak-anak kebetulan sekolah di Malang. Jadi ada alasan ke Malang. Asri banget ya pemandangannya.
baru tau di malang ada air terjun coban siuk.. dulu sih taunya ya cuma coban talun ama coban apa gitu satunya. dulu memang belum banyak yang bisa tereksplor, nggak kayak sekarang ya 😀
iya mba Nabilam sekarang banyak banget heuheu
Seru ya dan murah meriah. Kenalan2 juga pada ke alam nih jalan2nya. Memang lebih aman dan menyehatkan insya Allah
Hadeh. Ini racun deh. Masa pandemi gini. Bosan ngelotok di rumah aja. Baca postingan tempat wisata seperti ini bikin pengen jalan-jalan juga. Pasti segar di sana ya Mbak. Kelihatan di fotonya keadaan yang asri dan hijau. Btw, aku juga baru posting objek wisata di blogku. Tentang Panorama Mewah Dieng. Boleh kalau mau baca juga.
Subhanallah, cakep banget Mbak. Jadi pengen cepet-cepet ke sana, tapi masih pendemi. Jadi harus sabar dulu sampai kondisi benar-benar aman.
Waaah enak nih kalo ketemu air terjun yg ga usah jauh2 kesananya :D. Aku paling seneng wisata air terjun mba. Krn pasti lokasinya tinggi dan sejuk. Dulu pas mama msh ada, kami slalu cari Coban yg gampang didatangi, kayak Sedudo di Nganjuk, Deket parkiran juga. Naaah Coban ini juga enak didatangi apalagi kalo ajak orang tua.
Debit airnya deres juga yaaa. Lumayan tinggi pula. Kdg kecewa kalo jalan liat Coban, ternyata debit airnya LG dikiit, ga berasa air terjun 😀
Paket lengkap ya mbak kayanya seneng aku wisata seperti ini kapan bisa jalan lagi ke sana
Musim pandemi kayak gini emang enaknya main ke alam kayak ke air terjun begini. Udaranya bersih dan segar, bisa Physical DIstancing dan panas matahari full jadi gak khawatir lagi. CUma aku masih mikir-mikir kalau bawa bocil. Yang 9 tahun sih oke, yang 6 tahun pecicilan banget, kudu pengawasan ekstra.
nah iya mba,, memang tidak bocil friendly hehe
Banyak destinasi coban yg blm aku kunjungi saat di Malang dong haha. Waktu itu temen ngajak m coban Raiz aja aku skip huhu nyesel bgt. Apalagi coban siuk ini indah bgt, semoga ada kesempatan explore Malang lagi
hayuk ke Malang lagi mba 🙂