Wisata Bangkalan Madura: Kunjungan Tiga Destinasi Yang Eksotis – Saat musim kemarau di Kota Malang saat ini, saya merindukan plesiran ke tempat yang lebih hangat suhunya. Musim kemarau udara menjelang malam biasanya mulai dingin bisa mencapai 14º Celcius. Masa pandemi Covid-19 seperti ini jika mau bepergian harus berpikir dua kali walau sudah dimudahkan dengan adanya Jembatan Suramadu. Mengenang tahun lalu saat musim kemarau seperti ini saya dan anak SMA turun gunung menghangatkan diri ke Pulau Garam. Wisata kemana aja tuh selama di sana?
Bukit Jaddih
Kami menjadikan Bukit Jaddih sebagai kunjungan pertama wisata hits di Bangkalan Madura. Memasuki Bukit Jaddih dengan akses jalan yang non aspal karena banyak truk dan angkutan berat yang berlalu-lalang mengangkut kapur-kapur tersebut. Suara gergaji mesin terdengar dari gua-gua para penambang kapur ketika kami keluar dari mobil. Sinar matahari yang menyengat memaksa saya untuk membuka payung lipat setelah memarkir mobil.
Panas menyengat di Bukit Jaddih (sumber: dok. pribadi)
Bukit Jaddih beralamat di Jakan, Parseh, Socah, Kabupaten Bangkalan. Sudah ada sejak zaman Pemerintahan Belanda karena Bukit Jaddih dijadikan bunker dan gudang tempat penyimpanan senjata. Pada zaman penjajahan Jepang, gua-gua itu dijadikan tempat persembunyian penjajah.
Bukit kapur bekas penambangan (sumber: dok. pribadi)
Wisata Bukit Jaddih awalnya hanya menyisakan bukit-bukit kapur dengan luka bekas sayatan yang eksotis dan gersang. Dari jauh bukit yang di beberapa tempat menghitam menandakan sudah ditinggalkan untuk ditambang. Tetapi kemudian pelan-pelan diperbaiki menjadi tempat wisata. Ada Danau Biru dimana bekas penambangan batu kapur dan mengeluarkan air sendiri. Setelah lokasinya dipercantik banyak yang datang mengunjungi Danau Biru ini. Pengunjung dapat menyewa rakit untuk berkeliling di Danau Biru.
Memiliki kedalaman sekitar dua meter, pengunjung tidak disarankan untuk berenang di danau ini. Bila ingin berenang khusus disediakan kolam renang Gowa Poteh yang tidak jauh dari lokasi Danau Biru.
Selain hati-hati ketika mengendarai kendaraan melewati akses jalan yang tidak mulus menuju dan pulang dari Bukit Jaddih, kita juga harus hati-hati terhadap begal yang menyerang.
Mercusuar Sembilangan – Wisata Bangkalan Madura
Mercusuar Sembilangan menjadi kunjungan kedua kami untuk wisata daerah Bangkalan Madura. Mercusuar yang berada di ujung barat Bangkalan ini tak hanya indah dipandang. Berlokasi di Jalan Sembilangan, Socah, Slempit, Pernajuh, Kec. Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, dikenal dengan julukan daerah Lampu. Mercusuar ini juga masih berguna sesuai fungsinya, yaitu memberi penerangan dan navigasi bagi kapal-kapal yang berlayar di Selat Madura.
dok. pribadi
Objek wisata Mercu Suar Sembilangan merupakan salah satu cagar budaya yang dimiliki oleh Bangkalan. Berusia sudah lebih dari 140 tahun sejarah Mercusuar Sembilangan ini merupakan peninggalan Jaman Belanda pada pemerintahan Z.M.Willem III tepatnya pada Tahun 1879. Ditandai dengan plakat yang terdapat pada Mercusuar dan konon mercusuar peninggalan belanda di Madura hanya terdapat dua yaitu di Bangkalan dan Sumenep.
Mercusuar Sembilangan dengan plakat (sumber: instagram.com/happydyahdotcom)
Dengan tinggi 65 meter terdiri dari 17 lantai yang sebelum tahun 2012 wisatawan masih dapat masuk ke dalam dan naik ke atas untuk menikmati pemandangan Bangkalan dari atas. Tangganya berupa anak tangga terbuat dari besi yang konon infonya sudah mulai rapuh sehingga ketika saya ke sana tidak diperkenankan untuk masuk dan naik. Kami hanya bisa puas berselfie ria di halaman mercusuar. Untuk masuk ke area mercusuar tidak dikenakan biaya, hanya bayar biaya parkir kendaraan saja sekitar Rp3,000.
Berselfie ria (sumber: dok. pribadi)
Baca juga:
- Wisata Pamekasan Madura Yang Instagramable
- Empat Wisata Mangrove Jawa Timur Yang Menyita Perhatian
- Tujuh Kuliner Madura Yang Bikin Perut Kamu Bahagia
Bukit Kapur Aermata Arosbaya Salah Satu Destinasi Wisata Yang Eksotis
Melanjutkan perjalanan wisata Bangkalan di Madura kami menuju Bukit Kapur Aermata Arosbaya lokasinya tidak jauh dari Pesarean Aermata, yaitu makam raja-raja Madura jaman dahulu yang hingga sekarang masih dikeramatkan dan dihormati. Berjarak sekitar 400 meteran, kita bisa parkir kendaraan mobil di pesarean atau masuk ke dalam mendekati ke Bukit Kapur Aermata. Bukit ini lokasinya di Plalangan Madura, Buduran, Arosbaya, Kabupaten Bangkalan. Baru lima tahun belakangan bukit kapur eksotis ini ramai dikunjungi wisatawan.
dok. pribadi
Merupakan bukit kapur yang masih aktif ditambang, bukit ini tampak unik dengan lukisan pahatan-pahatan penambang. Ada yang mulai tampak menghijau karena ditumbuhi lumut menandakan sudah tidak tersentuh tangan manusia lagi. Memasuki lorong-lorong terasa udara pengap seperti memasuki dimensi waktu lain seolah-olah berada di Mesir. Hmm.. sepertinya saya mulai halu.
gak kebayang waktu penambang melakukan pahatan (sumber: dok. pribadi)
Merasa takjub disini karena banyak spot instagramable bisa untuk berselfie ria. Hati-hati dengan penduduk lokal yang menawarkan jasa untuk menjadi pemandu. Saya sempat terpisah dari rombongan karena asyik mengabadikan panorama dan didatangi pemandu yang memaksa untuk menemani saya. Tetapi sepupu saya akhirnya menghampiri dan menjelaskan dalam bahasa Madura bahwa kami sudah pernah kesana sebelumnya jadi belum butuh pemandu.
sisa pahatan di bukit kapur (sumber: dok. pribadi)
Demikian kunjungan wisata di Bangkalan Madura ke tiga destinasi yang eksotis. Tidak lupa kami bersantap siang Lesehan Seafood Madura yang terletak Jalan Raya Ujung Piring, Lagundi, Ujung Piring, Kec. Bangkalan, Kabupaten Bangkalan. Tempat makan dengan kumpulan gazebo berada di atas rawa yang dikelilingi tanaman bakau.
Menyajikan makanan laut khas Madura yang kita pilih terlebih dahulu lauknya. Saat itu kami memilih menu kepiting, ikan dan ada juga ayam untuk yang alergi seafood. Menu lainnya berupa kakap, gurami, dorang, udang, kerapu, cumi, kepiting yang bisa dipilih dengan olahan bakar, goreng mau pun tom yum.
kuliner di bangkalan madura (sumber: dok. pribadi)
Happy People yang sudah pernah ke Pulau Madura bisa komen di kolom komentar sudah kemana saja nih di Madura? Masih banyak tempat di Pulau Garam yang belum saya kunjungi. Semoga nanti masa pandemi telah lewat, saya dapat mengunjungi wisata Madura lainnya.
