Wisata Yogyakarta Staycation Di Greenhost Boutique Hotel 1N2D – Apa yang terbersit ketika mendengar kata Yogyakarta? Ada yang menjawab kota yang ngangeni, jajanan dan belanja murah, berselfie ria untuk menambah cantik feed Instagram, dll. Seribu satu alasan akan Happy People jawab untuk kembali datang ke Kota Yogyakarta. Iya apa iya?
Wisata Yogyakarta Staycation Di Greenhost Boutique Hotel
Sudah lama saya dan anak SMA berangan-angan berlibur ke Yogyakarta berdua saja. Banyak persiapan yang harus dilakukan sebelum pergi. Seperti persiapan staycation di hotel apa, trip wisata kemana saja, persiapan untuk transportasinya, perhitungan biaya, dll. Nah, yang paling penting itu persiapan staycation di hotel mana nih. Karena dari sekian banyak hotel yang berada di Yogyakarta, kami menginginkan suasana agak berbeda dengan staycation yang pernah kami lakukan sebelumnya.
“Eh Mbar, waktu ke Jogja pernah staycation di hotel apa saja?” tanya saya di Whastapp ke Ambar adik saya
“Greenhost”, jawabnya pendek.
Buru-buru saya segera bowsing. Aha… Sesuai nama hotelnya, bangunannya dominan dihiasi dengan tanaman hijau.
Greenhost Boutique Hotel berbintang 3 yang modern dengan konsep eco-conscious untuk meminimal kerusakan dampak lingkungan. Bangunan dengan design simple green industrial dengan konstruksi bangunan 40% penggunaan bahan yang lebih eco friendly, dapat didaur ulang serta banyak memanfaatkan tumbuhan sebagai salah satu elemen estetika hotel. Mulai dari area parkir sampai dengan fasad hotel tampak depan yang ditanami tanaman merambat Lee Kuan Yew yang menjuntai dari atas.
Hotel dengan ruangan void di tengah yang dimanfaatkan untuk kolam renang juga dihiasi tanaman hijau. Dari review tamu hotel rata-rata puas dan berkomentar dengan suasana hijau dari tanaman yang ada di setiap sudut hotel.
Fasilitas Yang Ada Di Greenhost Boutique Hotel
Kita simak yuk, fasilitas apa saja yang ada di Greenhost Boutique Hotel Jogja yang digadang-gadang sedikit berbeda dengan hotel lainnya.
Lobi Hotel
Lobi hotel memiliki nuansa berbeda dengan umumnya lobi hotel kebanyakan. Di sini tamu yang disambut oleh sebuah patung perunggu yang humanis dengan suasana design hotel yang berkonsep green industrial menggunakan material besi, pemanfaatan kayu pada perabotan serta tumbuhan hijau di seluruh area hotel. Area disini dibebaskan dari asap rokok.
Tamu yang datang untuk check ini disediakan welcome drink berupa infused water yang dingin segar dan tissue penyegar dalam bentuk tablet. Bila tissue tablet dipercik oleh air, maka tissue akan mengembang menjadi tissue sesungguhnya dan dapat dibuat untuk menyeka wajah dan tangan. Ahh.. Segarnya.
Tipe Kamar
Memiliki beberapa tipe kamar dengan design mengarah ke green industrial banyak menggunakan bahan material pabrikan dan kayu serta ada beberapa kamar tanpa cat dinding. Dengan menggunakan jasa design interior terkenal, kamar hotel didesign sehingga membuat nyaman tamu hotel. Tipe kamar dengan penamaan khas Greenhost Boutique Hotel: Studio Kita 1, Studio Kita 2, Studio Kita 3, Rempah 1, Rempah 2, Futura, Erick Room. Kamar yang dilengkapi dengan wifi, AC, LCD TV, telephone, teko air listrik, perlengkapan minum, toilet dengan shower air panas dan dingin, perlengkapan kamar mandi dan handuk yang dilipat menyerupai boneka binatang. Lucu kan yah.
Sandal kamarnya mempunyai ciri khas yang sangat disukai tamu hotel. Sandal buatan penduduk lokal dengan bahan dari kain goni yang menambah kuat kesan natural alami. Kece banget yekaan
Kolam Renang
Kolam renang hotel berada di tengah hotel berbentuk segi empat memanjang. Tamu dapat memakai fasilitas kolam renang mulai jam 6.00 – 20.00 WIB. Untuk tamu yang tidak menginap di hotel, dapat berenang di hotel ini cukup membayar Rp100.000 sudah mendapat free handuk, safe deposit box untuk menyimpan barang penting serta mendapat snack dan minuman.
Tea Spa
Greenhost Boutique Hotel memiliki spa yang dapat dimanfaatkan oleh tamu hotel setiap hari mulai jam 8.00 – 22.00 WIB. Tamu akan merasakan pijatan dari tangan-tangan terapis handal dari tim Tea Spa dengan ramuan herbal alami yang dapat membuat tubuh menjadi rileks dan santai.
Didukung dengan suasana design interior spa yang separuh ruangan merupakan void terbuka dihiasi dengan penggunaan material kayu untuk perabotan dan tanaman agar terasa lebih asri dan alami.
Fitness Corner
Hotel ini juga dilengkapi fasilitas fitness corner yang terletak di belakang Tea Spa di lantai dasar. Lengkap dengan alat-alat fitness, tempat ini siap menerima tamu hotel setiap hari mulai dari jam 6.00 – 20.00 WIB.
Creative Sharing Space
Meeting room sebagai Creative Sharing Space untuk tamu dan pekerja kreatif yang butuh ruang nyaman untuk bekerja. Ruang yang berfungsi untuk bertemu dan berkumpul terdiri dari sebuah meja dengan panjang 7,3 meter dan dapat memuat hingga 30 orang.
Green Art Space (GAS)
Dibuka sejak tahun 2014, Green Art Space sudah mengadakan 22 kali exhibition untuk para seniman muda untuk menggelar karya mereka. Jarang kan ada hotel yang mempunyai tempat seperti ini.
Creative Farming
Di roof top Greenhost Boutique Hotel banyak dikunjungi tamu hotel karena berbeda dengan roof top hotel pada umumnya. Kita dapat menemui creative farming berupa kebun hidroponik tanaman sayur seperti pokcoy, seledri, daun mint, dll. Tanaman yang tumbuh subur ditanam di pipa paralon yang didisain untuk tanaman hidroponik. When you’re here, you feel everithing is so greeny.
Art Kitchen
Sarapan di Greenhost Boutique Hotel disponsori oleh Art Kitchen dengan aneka menunya yang lezat. Sayur mayur segar dipetik langsung dari Creative Farming di roof top hotel untuk diolah menjadi menu yang sehat untuk tamu hotel. Sarapan dapat dinikmati dengan melihat pemandangan ke kolam renang yang airnya segar kebiruan.
Genetika Concept Store
Posisi Genetika Concept Store berada di dekat kolam renang. Di sini tamu hotel dapat membeli produk dari seniman lokal. Berbagai macam produk kreatif dapat dibeli sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke rumah.
Recycle Used
Untuk media tanam di Greenhost Boutique Hotel selain menggunakan pot plastik dan pipa paralon, juga banyak menggunakan barang tidak terpakai. Konsep daur ulang diterapkan dari penggunaan botol plastik, lampu teplok, botol kaca, batok kelapa dll yang digunakan sebagai media tanam. So artistic and beautiful.
Setelah browsing dan menelisik review dari tamu hotel yang rata-rata puas dengan fasilitas yang ada di Greenhost Boutique Hotel yang berkonsep eco-conscious, tambah membuat saya jatuh hati dengan hotel unik Yogyakarta ini. Saya dan Anak SMA memutuskan untuk wisata Yogyakarta staycation di Greenhost Boutique Hotel 1N2D.
Persiapan Trip Wisata Yogyakarta
Persiapan trip wisata Yogyakarta untuk transportasi saya pilih menggunakan transportasi mobil pribadi dengan alasan kepraktisan selama berwisata di Kota Yogyakarta. Kami tidak perlu memikirkan menyewa kendaraan selama berwisata di Yogyakarta. Perjalanan dari Kota Malang menuju Kota Yogyakarta melalui jalan tol, perjalanan santai dengan waktu tempuh kurang lebih 6-7 jam. Sebelum melakukan perjalanan, jangan lupa lakukan persiapan kondisi fisik yang prima baik kesehatan saya dan anak SMA maupun untuk mobil yang sebelumnya dapat dipersiapkan di bengkel langganan. Seperti cek oli mobil, tekanan angin ban, air dan radiator dll.
Baca juga:
- Tips persiapan liburan menggunakan mobil
- Wisata Semarang Staycation Di Star Hotel 1N2D
- Wisata Pamekasan Madura Yang Instagramable
Perlengkapan di dalam mobil juga dicek seperti hand sanitizer, masker, tisue basah, tisue kering, kartu e-tol, hand sanitizer, sabun, air buat cuci tangan, segitiga pengaman, senter, payung, dll. Jangan lupa cemilan permen, makanan dan minuman ringan, mengisi tangki bahan bakar mobil serta kuota internet juga dong. Kuota internet diperlukan terutama untuk penggunaan GPS, bahaya kalau sinyal tetiba hilang. Kalau saya memakai kuota provider pasca bayar. Jadi aman, deh.
Kami memulai trip pada malam hari. Dengan trip malam hari sebetulnya santai aja sih jalannya bila lelah bisa mampir di rest area di jalan tol untuk istirahat dengan tiduran atau ngopi. Memilih pergi malam hari juga karena ada destinasi wisata pertama yang kami datangi yaitu pada saat sunrise. Yesss, untuk dua hari ke depan, ada 10 wisata dan selalu ada sunrise dan sunsetnya. Asyik banget, kan? Kemana saja trip 10 wisata Yogyakarta ala saya dan Anak SMA? Kita simak, yuk.
10 Wisata Yogyakarta
Dalam trip kali ini saya membagi dua jenis perjalanan saya untuk 10 wisata Yogyakarta yaitu daerah Magelang dan Yogyakarta. Kenapa seperti itu? Karena untuk jarak satu tempat wisata ke wisata berikutnya berdekatan, kalau lihat di maps masih dalam satu area berdekatan, jadi nggak loncat-loncat berjauhan. Maklum ya, emak-emak kalau nyetir jauh trus nyasar yang ada malah panik, padahal udah pake mpas, eaaa…
Dalam satu hari berwisata untuk satu area kemudian pulang ke hotel beristirahat dan hari berikutnya area yang berbeda. Di bawah ini destinasi 10 wisata Yogyakarta.
1. Candi Plaosan
Sebelum memasuki Kota Yogyakarta, kami menikmati sunrise terlebih dahulu di Candi Plaosan. Berlokasi di Jalan Candi Plaosan, Plaosan Lor, Bugisan, Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, candi kembar ini sering didatangi fotografer untuk mengabadikan sunrise dan sunset yang indah dari luar kompleks Candi Plaosan. Candi yang dibangun perkiraan abad ke 9 ini adalah bukti cinta dari Rakai Pikatan yang merupakan Raja dari Dinasti Syailendra beragama hindu untuk istrinya yang bernama Pramodyawardani yang memeluk agama Budha dari Dinasti Sanjaya. Candi Plaosan yang unik juga sebagai simbol kekuatan cinta juga simbol toleransi antar umat beragama. Buka setiap hari dengan jam operasional jam 8.00 – 17.00 WIB dengan harga tiket masuk Rp5.000.
2. Candi Prambanan
Tak lama di Candi Plaosan, kami bergeser ke Candi Prambanan yang masih berdekatan jaraknya kurang lebih 3 Km dengan waktu tempuh sekitar 7 menit. Lokasi Candi Prambanan di Jalan Raya Solo – Yogyakarta No.16, Kranggan, Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman, memiliki harga tiket Rp50.000. Candi peninggalan agama hindu ini ditetapkan oleh UNESCO sebagai wisata warisan budaya yang harus dilestarikan. Sebagai candi tertinggi di antara candi lainnya, Candi Prambanan menjadi salah satu dari 10 wisata Yogyakarta paling populer.
3. Tebing Breksi
Tidak jauh dari Candi Prambanan, terdapat wisata Tebing Breksi yang berjarak sekitar 7 Km atau sekitar waktu tempuh 16 menit. Tetapi perut sudah kelaparan minta diisi, kami sarapan dulu di warung soto sebelum melanjutkan perjalanan ke Tebing Breksi. Setelah perut kenyang kami langsung menuju ke bekas tempat penambangan batu alam yang sudah ditutup oleh pemerintah setempat dan sekarang disulap menjadi tempat wisata cantik. Hati-hati berkendara menuju Tebing Breksi karena jalanan yang curam dan banyak tanjakan tajam. Berlokasi di Dusun Gunung Sari, Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Tebing Breksi buka setiap hari 24 jam dengan harga tiket masuk Rp5.000. Banyak spot foto menarik seperti kolam alami bekas galian tambang yang berwarna kehijauan, dinding batu yang eksotis dengan pahatan berbentuk wayang, naga, pelataran untuk live concert dan memiliki pemandangan yang indah saat sunrise dan sunset.
4. Candi Ijo
Setelah puas berselfie ria di Tebing Breksi kami melanjutkan wisata ke Candi Ijo yang berjarak tak sampai sekilo. Lokasi Candi Ijo di Dusun Kikis, Desa Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman. Candi peninggalan beragama hindu ini merupakan candi tertinggi karena berada di ketinggian di atas 350 meter DPL. Sangat populer dengan panorama sunset yang instagramable. Candi ini buka dari jam 6.00 – 17.30 WIB memiliki harga tiket Rp5.000.
5. Candi Ratu Boko
Sepulangnya saya dan anak SMA dari Candi Ijo, kami memutuskan check in terlebih dahulu ke Greenhost Boutique Hotel. Membersihkan badan dengan mandi shower air hangat serta meluruskan tubuh di bed yang empuk. Aah.. Segarnya. Setelah beristirahat kami wisata belanja sebentar di Malioboro kemudian mencari makan siang dengan menikmati Gudeg Yu Djum yang berada di Jalan Dagen dekat Malioboro. Wuenak tenan.
Lanjut wisata lagi nih, waktu sudah menunjukkan pukul 15.30 kami berangkat ke Candi Ratu Boko yang memiliki spot terbaik untuk menikmati sunset di Yogyakarta. Perjalanan sekitar 35 menit atau jarak tempuh 17 Km dengan lokasi berada di perbukitan. Tiket masuk sekitar Rp40.000. Istana Ratu Boko dengan luas 25 Ha merupakan bekas kompleks istana yang di dalamnya terdapat reruntuhan situs dan terdapat candi. Dari atas sini dapat menikmati dengan damai pemandangan kota Yogyakarta dan Candi Prambanan.
Sunset terindah dapat dinikmati dari depan gapura Istana Ratu Boko. Semburat siluet cahaya jingga akan muncul perlahan sangat indahnya secara perlahan berganti malam. Sangat menakjubkan.
6. Spot Riyadi
Setelah menikmati sunset di Candi Ratu Boko, dilanjutkan berkendara ke Spot Riyadi sekitar 10 menitan. Suatu tempat wisata kadang muncul dari ketidaksengajaan. Begitu juga dengan Spot Riyadi yang berasal dari pekarangan rumah Bapak Riyadi. Pemandangan dari pekarangannya memperlihatkan atraksi alam malam hari dari Kota Yogyakarta. Dari jauh terlihat Candi Prambanan dan Kota Yogyakarta yang dihiasi kelap kelip lampu berasal dari rumah penduduk nun jauh di sana.
Berlokasi di Jalan Candi Miri, Dawangsari, Sambirejo, Prambanan Dawang Sari, Dowang Sari, Sambirejo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Spot Riyadi buka jam 5.00 – 23.00 WIB. Tiket masuk tidak ada, kami hanya membayar parkir mobil saja.
Tak terasa malam makin larut dan kami beranjak pulang kembali ke hotel setelah menikmati indahnya malam Kota Yogyakarta dari Spot Riyadi. Searah jalan menuju tengah Kota Yogyakarta, untuk makan malam kami mampir di Bakmi Godog Bolo Roso. Hmm.. Nikmat juga bakmi godognya dengan suwiran ayam kampung.
7. Punthuk Setumbu
Beristirahat di hotel yang nyaman sekelas Greenhost Boutique Hotel membuat kami terbangun kesiangan. Upss… Suasana nyaman kamar hotel membuat kami tidur sangat nyenyak. Harusnya kami berangkat sebelum Subuh untuk menikmati sunrise di Punthuk Setumbu. Lha ini bangun tidur mataharinya sudah terang, eaaa. Urusan bangun sih tetap harus bangun. Anak SMA penasaran dengan kolam renang di Greenhost Boutique Hotel, dia berenang sebentar sebelum sarapan. Setelah sarapan kami kembali ke kamar dan siap-siap untuk check out. Karena kami akan kembali ke Kota Malang sambil sekalian melanjutkan wisata.
Punthuk Setumbu merupakan salah satu tempat wisata terbaik untuk mendapatkan sunrise dengan latar belakang Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Sebaiknya datang sebelum jam 5 pagi agar dapat menikmati panorama kemegahan Candi Borobudur yang terkurung selimut kabut. Bukit Punthuk Setumbu dengan ketinggian 400 meter DPL terletak tidak jauh dari Candi Borobudur, tepatnya di Dusun Kerahan, Desa Karangrejo, Borobudur, Magelang. Gunakan alas kaki yang nyaman, karena bila saat hujan kondisinya akan sangat licin. Di sini juga menyediakan spot foto seperti gardu pandang, ayunan langit dll. Tiket masuk tidak terlalu mahal sekitar Rp15.000 saja. Jarak dari hotel menuju Puthuk Setumbu sekitar satu jam lebih dengan waktu tempuh lebih dari 40 Km.
8. Bukit Rhema Gereja Ayam
Tidak jauh dari Punthuk Setumbu kami mendekati Bukit Rhema Gereja Ayam. Sekitar 7 menit perjalanan dengan jarak lebih dari sekilo. Gereja Ayam yang berada di Bukit Rhema ini merupakan bangunan 7 lantai yang menyerupai ayam betina yang sedang mengerami telur. Dengan tiket masuk seharga Rp20.000 sudah mendapat voucher yang dapat ditukar dengan kudapan singkong. Walaupun bernama Gereja Ayam, di sini juga disediakan tempat ibadah untuk agama lainnya seperti adanya mushala untuk umat muslim. Tempat wisata ini makin hits setelah dijadikan spot syuting untuk film AADC 2 (Ada Apa Dengan Cinta seri 2). Bangunan Gereja Ayam paling atas yaitu kepala ayam menggunakan mahkota dimana wisatawan bisa naik sampai ke atas melihat Kota Yogyakarta dari ketinggian. Tetapi untuk naik kesini dibatasi hanya sampai 4 – 5 orang saja.
9. Candi Borobudur
Melanjutkan perjalanan dari Bukit Rhema Gereja Ayam sekitar 15 menitan menuju Candi Borobudur. Setelah setelah sekian lama tak berkunjung akhirnya kami berwisata juga ke Candi Borobudur. Berhubung hari sudah siang kami mampir dulu kulineran di Balkondes Borobudur. Tempat makan asyik dengan konsep rumah joglo Jawa dengan harga menu yang ramah di kantong.
Setelah kenyang dan usai beristirahat kami langsung melanjutkan dengan membeli tiket masuk ke Candi Borobudur seharga Rp30.000 per orang dan mulai menikmati 72 stupa yang dinobatkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan dunia.
Tak terbayangkan zaman dahulu kala pada tahun 800 Masehi para nenek moyang membangun candi semegah ini. Dan kita anak cucu wajib menjaga kelestarian salah satu kebudayaan bangsa yang kita banggakan ini. Akhirnya kami sampai ke Puncak Borobudur dan puas berselfy ria dengan panorama pemandangan sekitar Candi Borobudur dan saatnya kami kembali ke Kota Malang.
10. Air Terjun Kedung Kayang
Menuju Kota Malang, sebelum keluar dari Magelang, kami sempatkan mampir ke Air Terjun Kedung Kayang. Memakan waktu sekitar 45 menit dengan jarak tempuh 30 kiloan dari Candi Borobudur, air terjun Kedung Kayang yang hanya dapat dilihat dari jauh ini memiliki pemandangan berlatar belakang Gunung Merapi. Akan lebih indah bila menikmati pemandangan di sini pada saat sunrise dengan duduk di gardu pandang.
Memasuki area Kedung Kayang kita dikenakan tiket masuk sebesar Rp5.000 dengan asuransi. Setelah puas berfoto, kami pun melanjutkan perjalanan pulang kembali ke Kota Malang melewati jalan tol.
Trip 10 wisata Yogyakarta membuat saya agak lelah dan mampir di salah satu rest area di jalan tol menuju Kota Malang untuk sejenak merebahkan kursi setir dan mulai memejamkan mata. Saya langsung tertidur sangat nyenyak dan tiba-tiba dibangunkan oleh Anak SMA.
“Bo.. Ebo.. Bangun Bo, laper nih”, Anak SMA menggoyang-goyangkan lengan agar saya bangun.
Saya terbangun membuka mata sambil meregangkan badan dan saya merasa kaget dan heran. Lho, kok saya ada di kamar tidur saya, yah?? Hmm…
Saya cubit-cubit lengan saya dan astaga… ternyata saya tuh beneran mimpi yah. Owalah… Hmmm… Bersyukurnya saya, indah banget mimpi saya siang ini. #dramaqueen
Segera saya terbang ke kamar mandi untuk cuci muka dan mulai memasak menu kesukaan Anak SMA di dapur. Sambil memasak saya senyum-senyum sendiri, semoga mimpi saya segera terwujud untuk wisata Yogyakarta staycation di Greenhost Boutique Hotel 1N2D. Keren banget hotelnya, keren banget Yogyakarta. Yogyakarta selalu membuat saya ingin kembali.
Kalo bicara soal Yogya mah nggak selesai-selesai Mbak…ada banyak cerita dan memory pokoknya. Banyak juga ya objek wisatanya, saya palingan ke Candi Borobudur sama Malioboro dan Parangtritis saja. Untuk staycation di Grenhouse blom pernah Mbak.
Nggih mba
Hiyaaa ebooo kalau gak baca sampe tuntas aku mengira dirimu keren banget nyetir mobil sejauh itu sama si anak SMA wkwkwk. Ngakaaakkk 😂
Tapi namanya mimpi mah bebaaass. Wong gratis kan. Smoga terwujud ya mimpinya aamiin
Wkwk iyaa.. Ak pernah nyetir jakarta bali n malang bali, semarang malang jg pernah. Nasib supir 😂😂
hotelnya keren banget mbak, benar-benar hejoooo ya… Wow, masih lihat gambarnya aja diriku udah terpukau. Maklum aku suka banget warna hijau, menyejukkan mata.
Nah, kalau tempat wisatanya belum semua aku kunjungin nih. Aku cuma pernah mampir ke pantai paris dan malioboro doang.
Mari kita ke Jokja hehe
Hihihi…kalau mimpi jalan-jalan ajak dong Bo. Seru kali mimpinya sampai jln2 ke 10 destinasi wisata di Jogja dan Magelang. Mantullll…
Lagi kumat halu nya hahaa
Aku kok tertarik ama spot riyadi. 😍Yogja emang selalu ngangenin. Waduh, Corona kapan berlalu? Sepertinya liburan ini masih harus betah di rumah aja. 😟
Sing sabar yo mba hehe