Pengalaman Naik Bus Double Decker Lorena Jakarta – Malang – Penasaran banget dari dulu pingin banget naik bus double decker. Gegara teman sudah ada yang coba naik bus tersebut dari Pamekasan ke Jakarta. So, ketika saya berada di Jakarta bulan November 2019 lalu, pulang ke Malang saya niati dengan menumpang bus double decker Lorena Jakarta Malang.

Info Harga Tiket Bus Lorena

Info harga tiket bus Lorena saya peroleh dengan melakukan browsing di mesin pencarian Google dengan kata pencarian bus Lorena Pulo Gebang. Dan keluarlah di Google Maps dan saya segera hubungi nomor yang ada di Google Maps Lorena yaitu 0812 923 6457.

Saya memesan 1 tiket untuk keberangkatan tanggal 24 November 2019. Saya memilih duduk di atas, karena saya penasaran banget rasanya gimana sih naik bus double decker Lorena Jakarta Malang dan duduk di atas.

Baca juga:

Penjemputan Oleh Petugas Lorena

Pada hari H saya diantar oleh adik dan papa menggunakan mobil. Kami berangkat dari rumah Rawamangun sekitar jam 11.30 menuju Terminal Bis Terpadu Pulo Gebang Jakarta Timur. Perjalanan sangat lancar dan tiba di parkiran sekitar jam 12 siang. Tetiba handphone saya berbunyi, ternyata dari petugas bis Lorena menghubungi dan menanyakan saya sudah berada dimana. Kemudian saya menginformasikan bahwa baru saja parkir mobil. Sang petugas meminta saya untuk berada di depan ATM Bank DKI untuk dijemput. Tak lama Mas Adek petugas dari bus Lorena pun muncul dan membawakan koper saya ke lantai 1 ke tempat loket bus untuk melakukan pembayaran. Ternyata ada fasilitas penjemputan oleh petugas Lorena. Bagus juga sih, karena saya yang baru pertama kali masuk ke Terminal Terpadu Pulo Gebang agak bingung letak loket bus double decker Lorena tersebut.

Menaiki lantai 1 menggunakan eskalator dan setiba di lantai 1 yang sangat luas banyak loket-loket bus antar kota antar propinsi yang siap mengantar penumpang. Ramai suasana dengan petugas-petugas yang menawarkan tiket bis ke setiap pengunjung yang datang ke lantai itu. Setelah melakukan pembayaran tiket sebesar Rp380.000 saya menitipkan koper kemudian saya melakukan shalat terlebih dahulu. Karena jam keberangkatan bus Lorena Malang masih lama sekitar jam 13.00 baru berangkat.

lorena jakarta malang

Loket Bis Lorena di Terminal Terpadu Pulo Gebang Jakarta (dok. pribadi)

Fasilitas Terminal Bis Terpadu Pulo Gebang Jakarta Timur

Saya beserta tim pengantar yaitu adik dan papa turun lagi ke lantai dasar untuk melakukan shalat di mesjid. Mesjidnya cukup luas dan tempat wudhu juga bersih. Alat shalat lengkap serta berpendingin AC sehingga udara cukup sejuk. Agak lama juga kami disana sampai terdengar panggilan untuk segera ke loket bis Lorena di lantai 1. Segera kami berbenah dan kembali menuju loket.

Sesampai di loket saya langsung mengambil koper dan Mas Adek meminta saya untuk menggunakan lift untuk menuju lantai 2. Untuk pengantar yatu adik dan papa yang melewati petugas dan membayar masing masing Rp1.500 saja.

Setiba di lantai 2 ternyata luas sekali. Fasilitas terminal bis terpadu Pulo Gebang Jakarta Timur dilengkapi dengan ruang tunggu, ruang menyusui, tempat bermain anak, perpustakaan mini, lemari pendingin berkoin menjual aneka minuman dalam botol serta colokan hand phone.

bis double decker lorena

Ruang tunggu Terminal Bis Terpadu Pulo Gadung (dok. pribadi)

 

Pintu-pintu menuju bus sesuai dengan tujuan. Saya keluar menuju pintu bertuliskan Sumenep dan membawa koper ke bagasi bis untuk disimpan disana dibantu crew dari bis Lorena.

Kemudian saya kembali masuk ke dalam terminal untuk menunggu di dalam saja karena ada beberapa penumpang yang belum datang untuk naik bis double decker Lorena Jakarta Malang.

Baca juga:

Pengalaman Naik Bis Double Decker Lorena Jakarta – Malang

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 13 siang. Saya yang sedang duduk menunggu di ruang tunggu, mendengar nama saya dipanggil oleh mas Adek. Mas Adek menyerahkan amplop berisi tiket dan kupon untuk 2x  makan. Segera saya menaiki bus dan duduk di kursi nomor 5A. Kemarin ketika pesan tiket ditawarkan untuk duduk di depan dengan kursi nomor 1. Tetapi saya menolaknya karena khawatir silau dengan cahaya lampu dari kendaraan yang berlawanan arah. Biasanya pada malam hari agak silau. Padahal kan ini lewat tol yak, dan posisi saya lebih tinggi dari kendaraan umum lainnya. Hmm… Tetap saja merasa halusinasi seperti menaiki mobil ceper yang silau karena lampu dari lawan arah.

bis double decker lorena

Penampakan bis double decker Lorena (dok. pribadi)

 

Setelah saya berdadah dadah ria dengan papa, adik dan Mas Adek, bis pun perlahan berjalan ke luar Terminal Terpadu Pulo Gebang.

Dengan fasilitas toilet di lantai bawah, kemudian mendapat selimut berwarna hijau serta bantal berwarna ungu dari crew, juga ada ruang khusus untuk merokok yang berisi 2 seat yang berada di lantai atas.

Selama perjalanan saya tidak menggunakan toilet dan kebetulan sebelah saya juga kosong sehingga agak leluasa untuk bergerak di kursi yang lumayan luas dan empuk joknya. Di bawah kursi bus double decker Lorena ada ganjalan buat kaki yang dapat dinaikturunkan supaya kaki tidak pegal. Di setiap kursi ada layar TV dan colokan USB untuk kabel handphone. Sandaran kursi yang bisa direbahkan maupun ditegakkan dan lubang angin AC yang bisa dibuka atau ditutup.

 

bis lorena malang jakarta

dilengkapi TV & colokan USB (dok. pribadi)

 

Saya langsung merasa mengantuk, setelah bus berhenti beberapa kali untuk mengambil penumpang di Bekasi dan di beberapa tempat. Saya terbangun dibangunkan petugas crew dan kaget ketika isi bis sudah kosong alias sudah tidak ada penumpang. Petugas crew mengatakan saya tidur nyenyak sekali sampai terdengar suara dengkur saya. Aaahh.. Masak sih, Pak. Saya sampai malu mendengarnya. Ya ampuun 😂

RM Singgalang Jaya

Di RM Singgalang Jaya Indramayu (dok. pribadi)

 

Segera saya turun dan merasa takjub dengan tempat transit bus antar kota antar propinsi. Wuih keren juga nih, RM Singgalang Raya yang terletak di Indramayu. Tempatnya luas dengan fasilitas lengkap toiilet, musala serta restoran. Di sana penumpang bus Lorena Jakarta Malang menyerahkan kupon makan dan antri menuju meja prasmanan khusus penumpang bus Lorena.

bis malam lorena

Prasmanan penumpang bis Lorena (dok. pribadi)

 

Sore itu makan malam disediakan berupa menu nasi putih, sayur asam, ayam goreng, tahu tempe, sambal hijau serta teh panas. Tadinya saya tidak berselera untuk bersantap. Tetapi karena melihat ada sambal hijau, saya ambil sedikit nasi dan sayur asam serta sambal hijau supaya merasa fresh saja. Kurang lebih 1 jam bis berhenti di RM Singgalang Raya. Kemudian bus melaju lagi dan saya melanjutkan tidur. Saya lelah sekali selama berada di Jakarta, sehingga saya langsung tertidur selama perjalanan.

Dan jam 10 malam bis kembali berhenti dan parkir di sebuah rumah makan di Kota Madiun. Penumpang turun kembali dan menukarkan kupon makan dengan segelas Pop Mie dan segelas teh panas. Kurang lebih satu jam juga bis berhenti kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kota Malang. Jam 2 dini hari bis double decker Lorena memasuki Terminal Bis Arjosari Kota Malang. Ternyata pengalaman naik bis double decker Lorena selama 13 jam menyebabkan saya merasa sedikit mabuk. Saya mulai merasakan mabuk pada malam hari, apa karena saya merasa kedinginan karena AC dan masuk angin. Tetapi sepertinya karena duduk di atas dan agak melayang itu yang menyebabkan saya sedikit mabuk. Alhamdulillah sampai di Malang saya tidak muntah walau sedikit mual dan  tidak meminum obat anti mabuk. Sesampai di rumah saya hanya minum teh panas, mandi kemudian tidur.

Nah itu pengalaman saya naik bus double decker Lorena Jakarta Malang. Ternyata membuat saya sedikit mabuk sodara-sodaraa, heumm.. Padahal saya jagonya mengendarai kendaraan roda empat antar kota antar propinsi. Memang kelemahan saya, kalau saya tidak menyetir, malah saya yang mabuk. Hahaha 😂 Yuk komen yang sudah pernah naik bus double decker, di kolom komentar di bawah yaa.

Tonton juga videonya di Youtube Happy Dyah