Cafe Djoeragan Batu, Cafe Hits dengan View Pegunungan – Masa pandemi COVID-19 tidak menutup kemungkinan para pengusaha kuliner untuk memulai bisnisnya. Salah satunya cafe hits di Batu saat ini yaitu Cafe Djoeragan yang mulai ada sejak bulan Desember 2020.

Lokasi Cafe Djoeragan Batu

Berlokasi di Sidomulyo, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur 65317 yang berada di area pasar bunga, Cafe Djoeragan lokasinya memang agak nyelempit alias tersembunyi. Tetapi ada petunjuk arah untuk sampai ke tujuan.

Dari Alun-Alun Kota Batu berjarak sekitar 3,7 KM atau lebih dari 10 menit, tidak terlalu jauh dari pusat Kota Batu. Kemudian masuk dari jalan Cemara Kipas pengunjung bisa mengikuti peta di GMaps, aman kok.

Eh ya, di jalan ini ada penjual gorengan yang sudah tiga generasi berjualan yang namanya Hae Hae. Saya kalau lewat jalan ini pasti berhenti dahulu untuk membeli gorengan mulai dari getas, pisang goreng, tahu isi goreng, bakwan dan gorengan lainnya. Tetapi karena saya mau ke Djoeragan Cafe, beli gorengannya setelah pulang dari sana.

Menuju lokasi cafe, di sepanjang jalan mata terasa segar dimanjakan oleh beraneka tanaman yang dijajakan penjual tanaman. Mulai tanaman semusim, tanaman berdaun indah hingga pepohonan. Disertai udara sejuk serta view serba  hijau juga pegunungan yang tak akan didapatkan view ini bila berada di kota besar.

Konsep Cafe Djoeragan Batu yang Serba Tradisional Jawa

Oleh beberapa orang tempat ini terkesan berada di pelosok, malah ada yang berpendapat susah untuk parkir. Tetapi tidak saya temui ketika saya berada di sana. Mobil pajero bisa parkir tidak ada masalah. Yang komen tidak bisa parkir biasanya emak-emak yang baru belajar nyetir hehe.

Masuk ke area cafe, di depan pintu masuk disediakan washtafel dari bahan batu alam agar pengunjung mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk.

cafe djoeragan batu

Terdapat greeting area berupa jejeran bambu-bambu yang dibuat segitiga, biasanya di sini banyak yang berfoto ria. Masuk ke dalam ditemui bangunan joglo dengan dinding setengah terbuka.

Di tempat ini tersedia kursi meja kayu jaman dahulu seperti kursi sedan. Di area indoor ini didekorasi berupa pajangan masa lampau. Seperti televisi tabung jaman saya kecil, radio transistor, kendi, teko blirik, lampu petromak dan dekorasi lainnya yang menunjukkan kesan tradisional Jawa masa lampau.

Di bangunan joglo ini pengunjung bisa memesan menu dan langsung membayar. Setelah itu membawa nomor meja dan bisa memilih untuk menikmati hidangan di bangunan joglo atau di area outdoor.

cafe hits batu

Bangunan rumah joglo tradisional Jawa di Cafe Djoeragan Batu

 

Pada outdoor area tersedia gazebo-gazebo dari bambu beratap rumbia dengan duduk lesehan. Ada juga gazebo dengan kursi meja kayu. Hamparan rumput hijau dengan stepping stone juga tersebar meja kursi kayu tanpa atap yang bila malam hari area outdoor ini terasa sendu dan syahdu dengan lampu-lampu gantung yang menyala.

djoeragan cafe

Aneka tanaman menghiasi cafe hits di Batu ini. Landscapenya dibuat berkontur dengan tanaman mulai dari pohon pinang merah, palem botol, pisang-pisangan, aneka sansieviera juga tanaman berdaun indah lainnya. Semuanya menyegarkan mata yang sedang penat dan menjadi fresh kembali karena juga didukung dengan udara yang berhawa sejuk.

Baca juga: 7 Cafe Unik d Batu, Tempat Makan Sambil Berselfie Ria

Fasilitas Lengkap

Seperti pada umumnya tempat makan sekalian tempat nongki, cafe ini dilengkapi dengan alat protokol kesehatan seperti washtafel di depan pintu masuk dan di beberapa titik di area outdoor cafe.

outdoor cafe di malang

Selalu menjaga protokol kesehatan

 

Masa pandemi seperti ini memang sebaiknya memilih tempat yang terbuka, bukan dalam ruangan tertutup dengan berpendingin udara. Karena dapat mencegah penularan virus corona.

Baca juga: Kedai Ramah Djiwa, Hidden Garden Secret Nuansa Vintage

Fasilitas lain yang dilengkapi yaitu  juga terdapat mushala, toilet serta spot foto. Spot foto yang sangat menarik yaitu kita bisa naik ke atas dan ada ruang terbuka yang bisa dipakai untuk berfoto dengan latar belakang gunung Arjuno. So beautiful.

cafe djoeragan

Terdapat kandang burung dengan bulu berwarna warni yang bersuara merdu menghibur bersatu dengan keindahan alam yang berhawa sejuk.

Tempat parkir tersedia untuk kendaraan roda dua dan roda empat dengan tempat yang cukup. Ada tukang parkir yang setia merapikan posisi parkiran motor sehingga rapi berjajar.

Harga dan Menu di Cafe Djoeragan

Bagaimana untuk harga dan menu di Cafe Djoeragan? Untuk minuman mulai tersedia dari air mineral harga Rp 4,000 sampai dengan varian kopi dan teh. Kopi tubruk hanya Rp 10,000 sedangkan kopi jahe, kopi susu masing-masing Rp 12,000.

Wedang-wedangan juga tersedia yaitu ada wedang jahe, wedang tape dan wedang uwuh berkisaran harga Rp 12,000 sampai dengan Rp 20,000.

harga menu kafe djoeragan

Jemblem, iga pedas dan mi kuah di Djoeragan Cafe

 

Aneka teh bisa kita pilih dari teh biasa, lemon tea, teh susu yang bisa disajikan panas atau dingin mulai harga Rp 8,000 sampai dengan Rp 12,000.

Tak ketinggalan juga air jeruk dan minuman coklat bisa menjadi pilihan bersantai menikmati view indah yang dapat dipesan hangat atau dingin.

Untuk menu cemilan banyak yang bisa menjadi pilihan. Mulai dari cemilan kekinian hingga cemilan tradisional seperti cireng, bakpo coklat kacang, jemblem, klepon ubi ungu, risol pisang coklat, risol mayo, tahu walik pedas/ori, tahu mercon, lumpia dan kentang. Semua masih dengan harga terjangkau berkisar Rp 10,000 hingga Rp 15,000.

Bagaimana dengan menu makanan beratnya? Hm, enak-enak semua nih. Ada nasi jagung, nasi jagung rica mentok, nasi ayam lodho, iga bakar pedes, soto seger, nasi goreng, mi goreng, nasi goreng, mi godok dan bakso. Semua tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam, menu makanan mulai dari harga Rp 15,000 hingga Rp 35,000.

Saya sudah mencoba jemblem, kopi susu, iga bakar pedes dan mi kuah. Ada yang tau jemblem nggak? Jemblem itu dari singkong yang isinya gula jawa. Kalau di Jakarta namanya misro.

Penyajian menunya sangat menarik, karena menggunakan tembikar ala tradisional jawa. Kalau saya bilangnya cobek tanah. Suka deh lihatnya. Cobek tanah yang dialasi daun pisang dengan sendok garpu menggunakan bahan dari kayu. So authentic. Nasinya dibentuk tumpeng mini, baru kali ini saya melihat penyajian nasi seperti ini di sini.

Konsistensi dari konsep tradisional Jawa didapat mulai dari bangunan, dekorasi, menu hingga penyajian menu-menunya yang semuanya bernuansa lawas. Cafe Djoeragan Batu dengan desain landscape yang indah juga dilengkapi dengan fauna burung menunjukkan keharmonisan dan keseimbangan dengan alam di sekitar gunung Arjuno.

So Happy People, kalau kalian ke Malang jangan lupa mampir ke outdoor cafe ini yaitu Cafe Djoeragan, ajak teman dan keluarga untuk menikmati view pemandangan yang indah dan berhawa sejuk ini.