Udah lama ingin naik DAMRI ke Pantai Balekambang yang ada di Malang Selatan. Sejak bulan November 2023 banyak berseliweran di Instagram konten video yang lagi piknik ke Pantai Balekambang dengan bus DAMRI. Saya hanya save aja tuh kontennya. Pokoknya udah tau caranya, pesannya lewat aplikasi DAMRI Apps.

Bulan Desember 2023 saat anak saya usai UAS semester 5 di kampus Universitas Brawijaya, saya mencoba mengajaknya piknik ke pantai dengan naik bus DAMRI. Kemudian langsung disetujui anak saya, kapan lagi nih kita ke pantai naik bus?

Memesan Tiket di Aplikasi DAMRI

Saya mulai menginstall aplikasi DAMRI di HP saya. Dan mulai utak atik. Saya klik dari dan mulai mengisi Terminal Arjosari tetapi yang keluar tujuannya kok Jakarta Pusat dan Jakarta Timur? Hm, sepertinya tidak ada yang ke Pantai Balekambang.

Kemudian saya mulai isi dari dengan Malang dan keluar ada beberapa destinasi yaitu Pantai Sendang Biru, Pool DAMRI Malang, Terminal Arjosari, Pantai Balekambang, Terminal Hamid Rusdi dan Stasiun Malang. Saya coba isi Terminal Hamid Rusdi karena dekat banget dengan rumah saya di Kedungkandang. Dan yeayyy.. ternyata bisa dong. Eh itu konten di instagram cuman bilang kalo naik DAMRI ke Pantai Balekambang tapi gak diinfo naiknya dari mana, wkwkwk.

Saya coba isi tanggal 23 Desember 2023 dan informasi yang ditampilkan di layar HP adalah jadwal tidak tersedia. Demikian saya coba ganti-ganti tanggal hingga tanggal 3 Januari baru ada seat. Berhubung saya pergi juga ngajak temen saya dengan tiga anaknya, eeeh ternyata tanggal 3 Januari anak-anaknya sudah masuk sekolah. Akhirnya kami putuskan tanggal 7 Januari 2024 hari Minggu untuk piknik ke Pantai Balekambang.

Tiket per orang adalah Rp 13,000 jadi kalau pulang pergi Rp 26,000 per orang. Hah… cukup murah kan? Perjalanan 3 jam yang berangkat dari jam 8 pagi tinggal duduk manis. Tidak lupa juga saya pesan tiket untuk pulang jam 3 sore untuk 6 orang.

Pesan tiketnya cukup mudah, hanya dengan memasukkan nama lengkap dan nomor NIK kemudian pilih kursi. Pembayaran bisa dilakukan QRIS. Cukup mudah menurut saya. Kemudian saya screenshot untuk tiket-tiket tersebut, kali-kali aja dibutuhkan saat mau naik bus DAMRI.

Berangkat ke Terminal Hamid Rusdi

Cukup lama juga kami menanti, ya karena tiketnya sudah full sejak libur natal dan tahun baru. Jadi memang getu ya, harus pesan tiket DAMRI jauh-jauh hari.

Hari yang dinanti pun tiba. Pagi saya mau pesan GoCar ternyata gak dapat-dapat. Padahal cukup dekat sih jarak rumah dengan Terminal Hamid Rusdi. Mungkin jarak GoCarnya itu yang ke rumah saya yang jauh. Akhirnya saya putuskan menggunakan motor dan pergi ke Terminal Hamid Rusdi. Asumsi saya pasti di sana ada parkiran kan, mosok gak bisa parkir sih?

Jam 7 lewat kami baru berangkat meninggalkan rumah menuju Terminal Hamid Rusdi. Ketika tiba di terminal, ih sepi banget ya. Mana busnya? Saya pun masuk ke parkiran mobil dan menghampiiri petugas yang sedang menyapu halaman. Saya ungkapkan kalau saya mau naik DAMRI ke Pantai Balekambang tetapi ini mau nitip motor.

Petugas menjawab kalau parkirnya di sisi yang sebelah kanan gedung. Petugas mengantar kami, Alhamdulillah ya baik banget dikasi tau parkir motor yang aman. Dan disarankan untuk mengunci setir. Petugas juga memberi petunjuk arah untuk masuk ke dalam gedung dan belok ke kanan.

Ternyata busnya memang bukan di depan ya Happy People. Tetapi di samping kiri gedung dan untuk mencapai ke sana penumpang harus masuk ke dalam gedung seperti naik getu. Hujan semalam meninggalkan banyak genangan karena bocor di atap di dalam gedung terminal. Sehingga kami harus waspada ketika berjalan.

Kami bertemu petugas berseragam dan bertanya bus DAMRI ke Pantai Balekambang yang mana? Katanya itu sudah ada tetapi berangkat masik lama jam 8. Kami pun duduk-duduk saja di bangku stainless steel. Tapi kalau dilihat-lihat dari tempat saya duduk kok bus DAMRI itu kelihatan sudah penuh penumpang?

Akhirnya saya mengajak anak saya untuk nai bus saja. Eh bener kan, ketika saya mau masuk ada petugas tak berseragam dan bertanya apa saya penumpang online dan nama saya siapa sambil menunjuk kertas di tangannya. Ternyata ada nama kami berdua dan kami diantar naik ke dalam bus.

Eh ternyata kursi yang sudah saya pesan diduduki oleh dua orang pria. Dan mereka diminta pak kondektur untuk pindah ke kursi belakang yang masih kosong. Saya hanya ngebatin ini kayaknya penumpang offline. Dan setelah duduk saya lihat lagi ke luar, kok masih ada penumpang yang masih santai-santai di luar? Ternyata pas udah saatnya berangkat, mereka masuk semua ke dalam bus DAMRI dan ternyata mereka memang penumpang offline yang tidak mendapat kursi.

Tau gak, mereka duduknya di mana? Ya udah getu deh, ada yang duduk di tangga, kemudian di sebelah supir, ada yang berdiri dan ada yang jongkok. Hoalah!!

naik DAMRI ke Pantai Balekambang
dok. pribadi

Perjalanan Naik DAMRI ke Pantai Balekambang

Jam 8 teng bus DAMRI bergerak ke luar Terminal Hamid Rusdi. Saya menegur teman saya agar menyiapkan plastik kresek, kali-kali aja mual terus muntah huek. Teman saya menjawab dengan sombong sambil menenangkan saya kalau anaknya pintar-pintar semua kalau di perjalanan. Hm, baiklah. Gak tau dia kalau dari Malang mau ke pantai itu jalannya turun berkelok-kelok bukan lurus kayak tol, haha.

Saya dan anak mulai sarapan kue-kue yang saya bawa kemarin dari Cepu. Ada kue klappertaart, lumpur surga, tahu bakso juga lemper. Saya bawakan anak saya bantal leher supaya bisa lebih nyaman untuk tidur dan anak saya mulai tidur.

Baca juga: Mendadak Pulang Kampung, Sedikit Berpetualang di Angkutan Umum

Saya masih memperhatikan pak kondektur yang mulai menagih uang ke penumpang offline. Eh ternyata Rp 20,000 per penumpang, lho. Ada penumpang yan protes, tetapi pak kondektur menjawab kalau harga promo sudah habis, eeeh, masa iya tah? Wkwkwk. Jadi ternyata ada dua harga tiket untuk naik DAMRI ke Pantai Balekambang.

Jadi tuh naik DAMRI ke Pantai Balekambang ini memang bukan hanya untuk bus wisata saja tetapi memang sebagai angkutan umum dengan rute Malang ke Pantai Balekambang dan sebaliknya. Di mana di jalur tersebut melewati Sumber Manjing Wetan, Sitiarjo, Pantai Sendang Biru yang memang tidak ada kendaraan umum. Sehingga bus DAMRI ini memfasilitasi untuk jalur tersebut. Ya lumayan juga yaa.

Penumpang offline itu tidak hanya kaum muda saja, tetapi mbah-mbah ada 3 orang yang saya lihat tadi pagi. Dan mereka memang turun di tujuan mereka atau desa yang dilalui oleh bus DAMRI tersebut. Ya untung juga kalau ada angkutan umum yang lewat di jalur tersebut.

Kembali ke cerita perjalanan naik DAMRI ke Pantai Balekambang dan akhirnya bus mulai masuk SUMAWE alias Sumber Manjing Wetan. Di mana jalannya adalah turun dengan berliku-liku tetapi ya masih untung kan, jalannya halus beraspal nggak kayak di jalan yang satunya lewat Bantur udah kayak makadam.

Anak saya masih tidur dengan pulas, saya mulai membuka jaket motor saya yang tadi belum dilepas. Anak saya juga terbangun akhirnya ikutan buka jaket. Cuaca cerah sehingga suhu di dalam bus juga jadi pengap. Teman saya dan anaknya malah mematikan semua AC di atas kursi mereka yang menurut saya bikin tambah pengap. Dan tak lama akhirnya salah satu anak teman saya dan teman saya itu sendiri malah jackpot muntah. Hueee.. Padahal tadi bilangnya pinter kalau diajak jalan. Yawudahlah, mungkin tidak terbiasa naik angkutan umum.

Beberapa kali bus DAMRI berhenti menurunkan penumpang dan akhirnya tibda di Pantai Sendang Biru. Di sini berhenti agak lama dan bus mulai lengang. Dipastikan yang ada di bus saat itu adalah penumpang online. Perjalanan menuju ke Pantai Balekambang masih sekitar satu jam lagi dengan akses jalan yang mulus dan tidak berkelok-kelok lagi.

Kalau naik mobil enak tuh, pantai-pantai berada di sebelah kiri, mau berhenti di pantai mana aja sangat dipersilakan. Kalau naik bus Damri ke Pantai Balekambang ya tinggal ikut dengan rute yang ada.

Tiba di Pantai Balekambang

Sebelum tiba di Pantai Balekambang, pak kondektur menarik uang lagi ke semua penumpang. Yaitu untuk tiket masuk ke wisata Pantai Balekambang sebesar Rp 20,000 per penumpang. Jam 11 bus memasuki ke loket dan ternyata macet. Weleh,,, udah kayak cendol ini ya mobil, motor, juga bus.

Baca juga: Pantai Balekambang, Pantai Ramah Anak di Malang

Bus DAMRI parkir yang menurut saya agak jauh dari pura. Tetapi memang suasana pagi itu sangat ramai sekali. Pantai yang berada di kiri kami sudah penuh dengan mobil-mobil yang parkir. Di belakang mobil juga banyak tenda-tenda dan tikar dengan orang-orang yang menikmati suasana pantai.

Pak kondektur wanti-wanti kepada kami agar kembali lagi ke bus jam 2 siang. Penumpang pun semua turun dengan perasaan lega. Karena di dalam bis hawanya pengap banget menurut saya. Untung saya dan anak saya tidak pusing atau pun mual. Saya berpisah dengan teman saya dan anak-anaknya. Saya merasa anak-anaknya gak nyaman dengan saya, hehe. Saya membebaskan teman saya dengan anak-anaknya untuk quality time.

Saya berdua anak saya menikmati pantai siang itu dengan mulai menikmati air kelapa kemudian ke pura dan main air di pantai. Tak lupa kami makan bekal dengan menggelar tikar lipat.

Pulang Kembali Ke Malang

Tak terasa sudah jam 1 siang, saya buru-buru keluar dari main air di pantai. Seru banget terombang ambing dengan ombak hari ini. Saya segera bilas kemudian ke bus DAMRI yang diparkir ternyata masih sepi. Saya ngebakso dulu di pinggir pantai.

bus DAMRI ke Pantai Balekambang
dok. pribadi

Tak lupa saya membeli antimo 3 butir yang diminum oleh kami berenam dengan tiap orang cukup 1/2 pil saja. Gawat kalau minum satu pil bisa tidur lama dan gak bangun-bangun nantinya.

Jam 2 teng bus DAMRI keluar dari area pantai menuju Pantai Sendang Biru yang memakan waktu perjalanan kurang lebih satu jam. Kami semua teler hingga tertidur. Tetapi ketika bus memasuki Pantai Sendang Biru saya terbangun. Lama juga bus berhenti, penumpang yang lain berbelanja ikan di TPI (Tempat Pelelangan Ikan). Sedangkan saya mager dan anak saya juga pulas banget tidurnya, padahal dia nggak berenang tetapi lebih teler dari pada yang berenang main dengan ombak.

Di Pantai Sendang Biru ada penumpang offline yang naik dan bus DAMRI kembali bergerak. Ternyata hujan Happy People, dan tau dong. ACnya jadi dingin! Huh seneng banget saya deh. ACnya bus DAMRI menyesuaikan dengan suhu dan cuaca di luar bus. Kalau cuaca panas ya ikut anas ACnya. Kalau hujan ya jadi adem ACnya.

Teman saya dan anak-anaknya aman tidak muntah karena sudah kena antimo. Perjalanan naik DAMRI ke Pantai Balekmbang berakhir disambut dengan hujan gerimis di Terminal Hamid Rusdi saat kami tiba sore tadi. Saya menuju motor yang diparkir dan masih aman, Alhamdulillah.