Pantai Tiga Warna Di Malang Selatan yang Unik dan Konservatif – Saya mau lanjutkan cerita kemping di Pantai Clungup tanggal 20 April 2019 lalu. Dengan rombongan Batu Local Guide yang dikomandani oleh mas Bambang Afrianto, kami melakukan geo walk ke CMC Tiga Warna dengan menginap satu malam di Pantai Clungup. Clungup Mangrove Conservation (CMC) Tiga Warna merupakan kawasan konservasi mangrove dan terumbu karang yang dikelola oleh Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru. Kawasan ini berada di Jl. Sendang Biru, Area Sawah/Kebun, Tambakrejo, Sumbermanjing, Kabupaten Malang.
Cara Booking Pantai Tiga Warna Malang Selatan
Perlu diketahui, untuk wisata ke Pantai Tiga Warna Malang Selatan, kita harus mengetahui cara booking Pantai Tiga Warna Malang Selatan terlebih dahulu. Whatsapp saja ke nomor 081333777659 untuk reservasi. Bila rombongan sebaiknya reservasi satu bulan sebelumnya.
Sebagai catatan juga, setiap hari Kamis dan hari raya besar CMC Tiga Warna tutup. Rombongan berjumlah 10 orang harus menggunakan jasa pemandu yang dapat dibayar dengan biaya Rp100.000. Sedangkan tiket masuk ke Pantai Tiga Warna Malang Selatan cukup murah, hanya Rp5.000 – Rp10.000 saja. Dari parkiran ke Pantai Tiga Warna hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih 30 menit.
Karena sudah diurus oleh panitia, makakami rombongan duduk manis di perjalanan dan memulai jouney kami.
Menuju Pantai Gatra
Setelah paginya tanggal 21 April 2019 kami bersiap-siap dengan merapikan tenda dan perabotan kemping, rombongan Batu Local Guide memutuskan kembali ke Pos 2 untuk menitipkan ransel dan barang-barang yang berat.
Setelah berjalan dan tiba kembali ke Pos 2, sambil menunggu kedatangan pemandu yang akan mengawal, kami beberes ransel dan barang yang akan kami titipkan.
Setelah kami menunggu tidak terlalu lama, kami rombongan dan pemandu melanjutkan perjalanan. Dengan membawa perbekalan secukupnya seperti tas/ransel isi air minum, hape dan dompet. Kami memasuki CMC lagi (Clungup Mangrove Conservation) dan berjalan sekitar 10 menit menuju Pantai Gatra. Kemarin dari icon CMC kami menuju ke kanan untuk mencapai pendopo Pantai Clungup, kali ini kami ke arah kiri. Perjalanan pagi yang cerah dan hari itu lumayan banyak pengunjung yang kami temui selama berjalan menuju Pantai Gatra. Tidak lama kami pun tiba di pantai yang ternyata ombaknya lebih besar daripada di Pantai Clungup. Wow.. kaget juga. Seru rasanya melihat ombak pantai yang lumayan tinggi dan warna air lautnya yang biru. Banyak juga yang kemping di Pantai Gatra. Disini diperbolehkan kemping, dapat menyewa tenda dengan harga Rp25.000/tenda per malam.
Baca juga:ย
- CMC Tiga Warna, Bisa Kemping Di Pantai Clungup
- Ekowisata Boon Pring Andeman Malang Yang Adem Dan Eksotis
- Ke Makam Soekarno Dan Istana Gebang Naik Kereta Api Ekonomi
Pantai Tiga Warna Di Malang Selatan
Tak lama kami singgah di Pantai Gatra, bersama pemandu kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai Tiga Warna Malang Selatan. Jalan setapak yang kami lewati masih asli tanah tidak diberi paving block. Layaknya hutan yang dilewati, kami banyak menemukan tanaman-tanaman besar yang rindang juga tanaman pantai seperti mangrove. Sekitar 15 menit berjalan dan tibalah kami di Pantai Tiga Warna. Yeayy.. pemandangan sangat indah sekali, Happy People!!
Ombaknya juga besar seperti di Pantai Gatra. Ciri khasnya laut selatan dengan ombak besar dan warna airnya yang biru. Berswa foto kami disana kemudian berjalan ke arah bukit kecil. Disana disediakan seperti anjungan untuk berfoto dengan latar belakang laut yang memiliki 3 warna. Salah satu alasan pantai ini diberi nama Pantai Tiga Warna karena ada tiga warna yang tampak di lautnya, yang pertama warna kekuningan di sisi pinggir pantai, karena pasir pantai yang senantiasa disapu oleh ombak memberikan warna kekuningan. Sedangkan agak ke tengah, warna airnya agak kehijau-hijauan, ini berasal dari ragam biota laut yang tinggal di sekitar pantai dan yang ketiga warna biru di bagian tengah pantai, kedalaman laut yang membuat warna menjadi demikian.
Di pantai ini maksimal hanya dapat dikunjungi selama 2 jam. Karena dibatasi dalam 2 jam itu hanya bisa dikunjungi 100 orang. Maksimal dalam sehari 300 – 350 orang pengunjung secata bergantian per 2 jam.
Disini dapat menyewa alat snorkeling. Terumbu karang disini sangat indah dan sangat terjaga. Setiap pengunjung yang melakukan snorkeling harus mengenakan jaket pelampung. Agar tubuh pengunjung tidak sampai menyentuh terumbu karang.
Ada satu dua warung yang menjual makanan dan minuman. Makanan yang dijual hanya mie rebus atau goreng, minuman seperti teh, kopi, dll.
Disini tidak diperkenankan untuk bermalam atau kemping. Karena memang area konservasi yang masih sangat dijaga alamnya. Untuk mandi berbilas pun agak jauh toiletnya dan sebaiknya tidak menggunakan sabun mandi.
Kawasan pantai Tiga Warna yang konservatif merupakan Marine Protected Area (MPA), selain pengunjung yang dibatasi hanya 100 orang perhari, setiap pengunjung yang akan masuk ke pantai Tiga Warna harus diperiksa terlebih dahulu barang bawaanya, tidak boleh membuang sampah sembarangan. Sampah harus dibawa kembali dan diperiksa di Pos 1. Karena petugas di Pos 2 membuat daftar, barang-barang pengunjung yang berpotensi menjadi sampah seperti jumlah botol plastik air minum yang dibawa, bungkus makanan, dll. Dan di Pos 1 jumlah sampahnya dicocokkan seperti yang didaftarkan di Pos 2. Intinya barang bawaan yang berpotensi menjadi sampah harus dibawa pulang karena tidak dapat ditinggalkan di Pantai Tiga Warna. Kalau sampai ketahuan meninggalkan sampah, akan dikenakan denda sebesar Rp100.000.
ย Lihat Video
Youtube Channel Happy Dyah
Rumah Apung CMC Tiga Warna
Kami juga mengunjungi rumah apung CMC Tiga Warna yang letaknya tak jauh dari Pantai Tiga Warna Malang Selatan. Menuju rumah apung kami menggunakan perahu ditemani dengan pemandu wisata. Di perahu sudah disediakan life jacket yang wajib dikenakan penumpang. Laut saat itu tenang dan kami tiba di rumah apung disambut mba Lia Putrinda, salah satu inisiator Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru yang juga seorang asesor. Saya baru kali itu ke rumah apung di laut. Rumah apung dengan kedalaman 30 meter yang selalu bergoyang mengikuti gerakan ombak laut, yang tidak terbiasa pasti akan merasa mabuk dan mual. Alhamdulillah saya tidak merasa mabuk, tetapi kaki harus dilemaskan mengikuti alunan ombak, #eaaa.ย
Rumah apung yang dilengkapi dengan toilet ini merupakan sumbangan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan dimana fungsi rumah apung sebagai:
- Transplantasi terumbu karang
- Perawatan terumbu karang
- Keramba jaring apung
- Pembuatan dan pengelolaan Fish Apartement
Mangrove CMC Tiga Warna
Usai berkunjung di rumah apung, kami kembali ke pantai menggunakan perahu. Kami menyusuri mangrove Pantai Tiga Warna Malang Selatan di pinggir pantai yang memang belum terlalu lebat atau tinggi. Karena Clungup Mangrove Conservation (CMC) Tiga Warna di kawasan ini belum lama mulai dirintis. Siang itu terik sekali dan hanya perahu kami yang melewati lautan sepi ditemani pohon-pohon bakau yang membisu. Dan akhirnya perahu tiba juga di daratan dan kami berjalan kembali menuju pos 2 tempat kami menitipkan tas bawaan kami.
Kemenparekraf Jadikan CMC Tiga Warna Pilot Project Low Carbon
Di bulan Juli 2022, CMC Tiga Warna menjadi salah satu destinasi wisata Indonesia yang menjadi pilot Project dari Kemenparekraf RI. Empat lainnya yaitu:
- Plataran Menjangan di Taman Nasional Bali Barat
- Mangrove Tembudan Berseri di Berau
- Bukit Peramun di Belitung
- Taman Wisata Mangrove Klawalu di Sorong
Indonesia menjadi negara pertama di ASEAN yang memiliki komitmen Net Zero di sektor wisata. Keren kaaaan.
Demikian pengalaman mengunjungiย Pantai Tiga Warna di Malang Selatan. Yuk rencanakan perjalanan kalian ke Pantai Tiga Warna di Malang Selatan. Etapi jangan lupa reservasi dulu ya. Komen yuk yang sudah pernah ke CMC Tiga Warna.
Masya Alloh beneran tiga warna ya mbakk. penasaran, knp bs ada tiga warna bgitu y mbak๐. dan terlihat bersih y mbak. saya suk dg manajemen pantai yg mmberi batasan2 pngunjung untuk mnjaga kelestarian pantai.
Mbak Dyah kece bgt vlognya mbak ๐๐๐terima kasih sdh berkenan berbagi mb.
Subhanallah. Keren banget pantainya. Pantai 3 warna ada warna pink, hijau dan biru. Jadi pengen ke sini.
Masyaallah, beneran itu ya pantainya tiga warna. Baru tau masuk wilayah pantainya pun harus reservasi kereen … alamnya tetap lestari.
Wawww baru tahu ada pantai yg harus reservasi dulu masuknya ๐ Pakai dibatasi lagi ya waktunya.
Dan kedisiplinan tentang sampahnya patut diacungi jempol. Tampaknya harus diikuti oleh pantai lainnya di Indonesia.
Saya dong udah bikin puisi tentang Pantai Tiga Warna tapi belum pernah ke sana, wkwkwk…
Duh, postingan Ebo Dyah ini bikin mupeng. Cantik emang ya pantainya. Nice info ๐
Saya orang malang tapi nggak pernah ke sini lho mbak. Pingin buanget.
Malang ini selalu mengundang untuk kembali ya hahaha, sedihnya tiket pesawat kesana lagi mahal ๐
Masyallah bnran 3 Warna ya
bagus ya mba ๐
Wah baru tahu saya mbak, terimakasih infonya. Jadi tambah wawasan saya lagi
siyap mba Juli ๐
Setiap kali ada yang posting atau cerita tentang malang, saya makin makin pingin piknik ke Malang bersama pace dan Julioo..keren banget gini pantainya juga. Apalagi vlognya mbak. Ketje!
Jadi penasaran dengan pantai tiga warna ini. Unik ya Mbak, berasa pengen rekreasi ke sana juga deh. Tapi kapan ya saya bisa injak Malang? Hehe
Kereeen, seriusan ini tiga warna? Duh mbaa, jadi makin mupeng kan pengen main ke Malang. Saking belum pernah kesana hehehe
Pantainya indah banget ….. Jadi pingin kesana nih….
hayuuk