Wonderful Papua Online Blogger Gathering Persembahan EcoNusa dan Blogger Perempuan Network sangat menarik sekali tempo hari diadakan tanggal 7 Agustus 2020 jam 15.00 WIB. Bertepatan dengan Hari Hutan In donesia melalui virtual gathering pada masa pandemi ini yang berdurasi 90 menit dan dihadiri oleh 30 orang blogger dengan host Kak Jane Karay dari Papua Social Media Influencer, sekaligus Community Ambassador untuk Provinsi Papua dan Papua Barat. Sebagai pembicara dihadirkan 3 orang yang masing-masing kompeten di bidangnya yaitu Bang Bustar Maitar selaku CEO EcoNusa, Bapak Kristian Sauyai sebagai Ketua Asosiasi Homestay Raja Ampat dan Kakak Alfa Ahoren, perwakilan anak muda Papua.
Beruntung sekali saya dan beberapa teman-teman yang mengikuti lomba Blog Competition Wonderful Papua beberapa bulan lalu dan berhasil terpilih untuk meramaikan kegiatan Wonderful Papua Online Blogger Gathering Persembahan EcoNusa dan Blogger Perempuan Network.
Acara yang disiarkan juga secara live streaming melalui Youtube EcoNusa TV ini bertujuan mengajak kita untuk lebih jauh mengenal Wonderful Papua sebagai destinasi ekowisata. Acara didahului dengan saling sapa kemudian mengikuti kuis.
Hampers Cantik Kopi Papua Wamena
Ketika dikonfirmasi untuk dapat mengikuti acara Wonderful Papua Online Blogger Gathering, kami blogger mendapat paket hampers cantik persembahan Persembahan EcoNusa dan Blogger Perempuan Network. Hampers berisi tote bag, kopi Papua Wamena serta buku catatan dengan sampul bergambar cantik dedaunan dan tulisan Be Awesome And Save Nature!
Diinfo oleh kak Jane Karay bahwa kopi Papua Wamena ini ditanam di Lembah Baliem di Propinsi Papua. Kebun kopi yang berada di sepanjang sisi timur pegunungan Jayawijaya dengan lembah sepanjang +/- 80KM berada di ketinggian pegunungan +/- 1200 – 1600 MDPL. Kopi Papua Wamena ini jenis kopi Arabica yang ditanam oleh petani kopi dengan masih menggunakan cara tradisional tidak menggunakan bahan kimia dan tentu saja ini adalah kopi organik. Dan kopi ini sangat digemari oleh masyarakat Papua.
Betapa tanah Papua sangat subur, tanpa peralatan modern para petani kopi dapat memproduksi kopi dengan cita rasa nutty, winey, sweet and full bodied. Kami juga diberi resep untuk mengolah kopi Papua Wamena. Asyik banget kan, ada resepnya jadi gampang nih.
Malagufuk – Hutan Kami Hidup Kami
Diawali pemutaran video tentang Eco Village Malagufuk, sebuah Kampung Ekowisata Malagufuk, di sebuah distrik di Malagufuk, Kab. Sorong, Propinsi Papua Barat. Terbentuk sejak tahun 2014, kampung ini menyuguhkan pengamatan burung (bird watching) di Hutan Klasow. Aneka satwa endemic ada di hutan ini seperti burung cendrawasih kecil kuning, namdur, kasuari, mambruk, rangkong dll.
Dengan adanya ekowisata, Hutan Klasow dapat terjaga dengan baik. Ekosistemnya tidak rusak, habitat terjaga serta mendatangkan pendapatan bagi warga kampung. Menurut Dominggus Kalami, yang akrab disapa Absalom, keturunan Suku Moi ini bahwa hutan adalah ibu yang selalu memberi penghidupan dari generasi ke generasi. Ekowisata tetap ada karena dengan ekowisata Wonderful Papua ini masyarakat mampu mempertahankan hak dan wilayahnya. Ia dan masyarakat adat yakin untuk berkontribusi bahwa ekowisata dapat mengendalikan hutan Klasow serta seluruh hutan yang ada di Indonesia.
Diperlukan perjuangan bersama warga kampung Malagufuk untuk menjaga alam dengan baik maka alam pun akan memberikan kebaikan juga. Hutan kami adalah hidup kami, ungkap Absalom. Menonton video hutan Wonderful Papua dengan flora dan faunanya yaitu satwa endemic burung cendrawasih kuning kecil beterbangan dengan bebas sambil menari di hutan, membuat saya takjub karena belum pernah masuk hutan dengan suguhan satwa cantik. Happy People bisa melihat juga videonya di bawah ini ya.
Sumber: YouTube Chanel EcoNusa TV
Wonderful Papua Sebagai Destinasi Wisata Hijau
Papua sebagai propinsi terluas di ujung timur Indonesia memiliki hutan terluas di Indonesia. Papua sangat unik memiliki budaya beraneka ragam dengan 250 bahasa yang sangat berbeda di banding daerah lainnya.
Menurut CEO EcoNusa Bang Bustar Maitar yang lahir di Sentani Papua, ekowisata Wondeful Papua yang merupakan destinasi wisata hijau konteksnya bagaimana datang ke suatu tempat dan sama-sama menjaga kelestarian alamnya mengingat hutan Papua yang makin tergerus dengan penambangan illegal, penebangan hutan yang mulai tergantikan dengan kelapa sawit dan kerusakan hutan lainnya.
Tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta masyarakat adat agar hutan Papua tetap terjaga sehingga wisatawan yang nantinya berkunjung masih dapat menikmati alam Papua. Anak cucu dapat turut menyaksikan keindahan hutan Papua dengan aneka flora dan faunanya. Bang Bustar juga menceritakan satwa endemik khas Papua seperti burung Cendrawasih yang pandai menari juga burung Namdur yang piawai membuat sarang untuk menarik betinanya.
Baca juga:
- Papua destinasi wisata hijau yang ingin saya kunjungi
- Tips persiapan liburan menggunakan mobil bersama keluarga
- Empat Wisata Mangrove Jawa Timur Yang Menyita Perhatian
Kendala Ekowisata Di Papua Khususnya Raja Ampat
Yang sudah berjalan destinasi wisata hijau di Papua di antaranya adalah ekowisata Raja Ampat. Seperti diungkapkan oleh Bapak Kristian Yasuai selaku Ketua Asosiasi Homestay Raja Ampat bahwa ekowisata Wonderful Papua Raja Ampat paling bagus dan harus dikembangkan. Karena masih memiliki potensi seperti:
- Hutan yang masih bagus dan alami.
- Laut juga masih bersih, karang indah terlihat cantik dengan panorama gugusan pulau-pulau yang tidak dimiliki di daerah lain.
- Spesies endemik seperti cendrawasih merah dan cendrawasih botak yang ada di Pulau Batanta. Dimana ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk melakukan bird watching.
- Homestay yang unik dan ramah lingkungan.
Namun ekowisata di Papua khususnya Raja Ampat juga menjadi tantangan bagi pengelola homestay di Raja Ampat. Seperti kendala dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dengan wisatawan. Kebanyakan yang datang ke Raja Ampat adalah wisatawan internasional dan kemampuan bahasa Inggris masyarakat sangat kurang khususnya pengelola. Sehingga interaksi sangat kurang antara wisatawan dan masyarakat dan menyebabkan kebosanan pada wisatawan. Juga banyaknya resort yang menurunkan tarif harga di Raja Ampat sehingga menimbulkan semacam persaingan dengan tarif harga homestay. Kurangnya fasilitas di homestay yang tidak lengkap seperti tidak memiliki dive center, snorkling yang mana fasilitas lebih lengkap tentunya lebih disenangi wisatawan.
Bapak Kristian juga menambahkan bila berkunjung ke Papua jangan bawa sampah. Bawa kembali sampah dan jangan tinggalkan di Papua. Di masa Adaptasi Kebiasaan Baru yang sedang terjadi saat ini, wisatawan yang berkunjung hendaknya juga harus tetap mengikuti protokol kesehatan dalam menjalankan ekowisata Wonderful Papua.
Usaha Agar Destinasi Wisata Hijau Wonderful Papua Lebih Mendunia
Papua yang sudah dikenal dengan budayanya yang beraneka ragam sehingga banyak menarik wisatawan yang berkunjung. Papua juga dikenal dengan alamnya yang masih perawan dengan keanekaragaman hayati flora dan faunanya.
Menjadi wacana para pemuda Papua untuk berbuat lebih banyak terhadap wisata Papua. Dengan memperkenalkan ekowisata Waonderful Papua agar lebih mendunia dengan tujuan untuk menarik perhatian wisatawan agar segera berkunjung ke Papua.
Kak Alfa Ahoren dari Manokwari sebagai Perwakilan Pemuda Papua menyebutkan bahwa Papua sangat kaya akan flora dan faunanya yang beraneka ragam. Dengan melakukan usaha agar destinasi wisata hijau Papua lebih mendunia, kita semua masyarakat dan pemuda Papua serta wisatawan yang datang harus menjaga hutan dan ekosistem agar anak cucu dapat juga menikmati semua keindahan alam Papua karena hutan sebagai rumah bagi flora dan fauna.
Dengan dimulai dari diri sendiri dengan membangun kecintaan dan rasa empati untuk menjaga, melestarikan ekosistem dan alam Papua dimana alam Papua adalah kehidupan, adat, tradisi dan budaya masyarakat Papua. Alam Papua yang dianggap masyarakat Papua sebagai ibu mereka. Merupakan hal yang sangat dipercaya bila merusak alam hutan Papua berarti membuat ibu menangis. Karena dianggap sama saja dengan merusak ibu kita yang sudah menghidupi kita.
Kami para blogger kemudian menonton cuplikan video pengalaman Kak Alfa bersama Mahasiswa Peduli Pariwisata dan Komunitas Pendaki PapuaKetika mendaki pegunungan Arfak yang berlokasi di Propinsi Papua Barat. Diperlihatkan di video tersebut alam Wonderful Papua yang benar-benar indah dengan hutan-hutannya yang masih terjaga. Dimana Kak Alfa yang kehausan meminum langsung tetesan air dari batang pohon yang mengeluarkan air. Saya benar-benar terharu Ketika Kak Alfa memberi salam dari puncak pegunungan Arfak yang sangat indah luar biasa di ketinggian 2900 MDPL. Karena saya sendiri pernah merasakan dua tahun yang lalu mendaki ke Ranu Kumbolo yang 2400 MDPL dan itu memang butuh effort yang besar untuk dapat menuju tempat yang indah.
Kak Alfa menambahkan, sebelum ke surga hendaknya berkunjung ke Tanah Papua yaitu Pegunungan Arfak untuk melihat aneka satwa endemic salah satunya adalah burung cendrawasih yang disebut sebagai The Bird of Paradise in Papua. Selain bulu-bulunya yang indah, burung cendrawasih dikarunai bakat menyanyi merdu dan kemampuan menari yang indah. Sang jantan lebih jago menari dari pada betina pasalnya untuk menarik perhatian sang betina.
Sebelum acara Woderful Papua Virtual gathering ditutup oleh Kak Jane, masih ada waktu untuk sesi tanya jawab dari 3 blogger yaitu kak Ovianty yang menanyakan tentang virtual traveling di masa pandemi seperti ini dan dijawab oleh Bapak Kristian bahwa itu sering dilakukan sebelun sejak masa Pandemi.
Pertanyaan berikutnya oleh blogger Daeng Ipul tentang kondisi hutan yang Papua yang mulai rusak karena penambangan emas ilegal. Usaha apa yang dilakukan EcoNusa terkait isu ini. Bang Bustar menjawab bahwa hal ini adalah tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah agar membuat kebijakan-kebijakan. EcoNusa sebatas lembaga yang mau berkontribusi untuk lingkungan. Diharapkan masyarakat dan pemerintah lebih peduli dan semakin banyak orang tahu bahwa alam Papua harus banyak dijaga.
Pertanyaan terakhir dari kak Dian Kusumawardani kepada kak Alfa mengenai wisata budaya andalan di Papua. Bahwa setiap tahunnya di setiap kabupaten di Propinsi Papua Barat diadakan semacam event budaya tahunan seperti festival budaya dimana seluruh masyarakat Papua harus ikut ambil bagian di dalamnya.
Kak Jane mengakhiri acara karena waktu sudah menunjukkan pukul 16.30 WIB. Tak terasa sudah berlalu kebersamaan selama 90 menit. Saya setelah menghadiri online gathering dengan EcoNusa & Blogger Perempuan Network hari itu rasanya makin tidak sabar ingin segera terbang ke Papua. Semoga dimudahkan dan dilancarkan rejekinya untuk menginjakkan kaki di alam Papua menikmati destinasi wisata hijau Papua. Happy People bisa juga menonton live streaming tempo hari di Youtube EcoNusa TV di bawah ini ya😊
Sumber: YouTube Chanel EcoNusa TV
Penasaran banget pengen ke papua, semoga covid segera berakhir lalu melancong ke sana 😍
Sayangnya pandemi bikin kita gak bisa kemana-mana ya mbak. Padahal Papua udah melambai2 tuh. Hehe
Seneng bgt ya mba bisa ikutan virtual bloggath nya
Iya mbaa.. Hampersnya bikin tambah seneng hihi
Artikel bagus, yuk kungjungi website kami