Setahun Menjanda, Bagaimana Rasanya? Enjoy Ajah – Kaget! Tiba-tiba kaget, wah udah setahun aja setelah mengucap kata cerai di hadapan mantan suami. Kenapa dulu mengucapkan itu? Ya dia kan nanya maumu apa? Ya kujawab: CERAI.
[Gw kok ditantang?? Ya gw tantang baliklaah]

Karena sudah lelah hati dan fisik ini digempur habis-habisan. Dengan keadaan di dalam lingkungan yang toxic sehingga mengakibatkan muncul delapan benjolan tumor fibro adenoma di payudara kanan dan kiri. Psikosomatis akut yang aku alami kala itu. Berat badan yang menurun hingga minus 7 kilogram menyebabkan pipiku cekung, ih aku ngebayanginnya sampe ngeri sendiri.

Mantan yang tidak respon kalau aku mengeluhkan sikap anak-anaknya yang tidak respek dengan aku dan anakku. Mulai dari mertua yang setahun setelah kami menikah dengan ringannya menyuruh anaknya menceraikan aku di depan aku. Merasa gila saat itu dan aku langsung berteriak histeris.

setahun menjanda bagaimana rasanya

sumber: kabarjember.com

 

Menikah pada bulan Mei 2015 dan aku minta cerai pada tanggal 1 Desember 2020. Mamaku hanya komen, kayak getu nunggu sampai 6 tahun, maksudnya mamaku, kenapa aku masih bertahan aja saat itu padahal udah babak belur haha. Keep moving forward seperti status di Facebooknya mba Monica Anggen.

Setahun Menjanda Bagaimana Rasanya

Yang kurasakan, plong dan lega. Itu yang aku rasakan setelah setahun menjanda.  Aku bisa menikmati hidup yang sesungguhnya. Pipiku jadi gembul, makan dan tidur terasa nikmat ya Allah. Berat badan naik lima kiloan. Surganya dunia yang kurasakan saat ini. Lebay ya gw? 😂

Aku bisa lebih enjoy untuk berkebun. Keterlaluan gak sih, ketika orang-orang saat WFH mengurus tanaman, gak ada keinginanku sama sekali untuk melakukan hal itu. Justru setelah selesai mengurus status di Pengadilan Agama Malang, aku mulai enjoy menikmati semuanya.

Pengadilan Agama Malang memutuskan perceraian itu pada akhir bulan Januari 2021 dimana aku selama sidang ditemani papaku. Sidang sebanyak dua kali tidak pernah dihadiri sama sekali oleh tergugat dan langsung diputuskan oleh hakim pada sidang kedua.

Baca juga:

Selain plong dan lega, aku juga merasakan sangat bahagia dong. Merasa bebas kemana pun pergi. Eh dari dulu juga sudah bebas sih masing-masing pergi sendiri dan jarang komunikasi. Cerai secara psikologis sudah lama kujalani selama perkawinan dulu itu #warbiyasak

Tanggal 24 Februari 2022 adalah setahunnya akte cerai resmi dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Malang. Kalau hari Jumat akhir tahun 2020 (tanggal 25 Desember 2020) itu adalah hari aku dijemput oleh mahramku keluar dari rumah kontrakan mantan.

Selalu Ada Rezeki dari Allah SWT

Bagaimana dengan pekerjaanku? Allah Maha Pengasih dan Penyayang banget, Gusti Allah mboten sare. Selama kita meminta padaNya, akan selalu ada jalan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Ada saja pekerjaan yang menghampiriku di luar pekerjaanku sebagai penata rias. Selain sebagai penata rias aku juga menerima job menulis dari brand mau pun agency.

Tapi aku sangat bersyukur Alhamdulillah, karena dapat membayar sendiri kontrakan rumah yang kutinggali bersama anakku. Sangat bangga dengan diri sendiri, walau aku tidak berkantor, tidak mempunyai penghasilan tetap, tetapi aku bisa membayar kontrakan 15 juta setahun dan membiayai hidup sehari-hari dengan uang aku sendiri. Nggak tahu itu uangnya dari mana saja, ada saja pekerjaan yang menghampiriku. Dan aku tidak meminta uang kepada keluarga Jakarta walau mereka pun akan siap membantu bila aku kepepet masalah keuangan.

Yes, kami berdua sekarang tinggal di Malang karena anakku memutuskan untuk berkuliah di Malang dan Alhamdulillahnya keterima di Universitas Brawijaya lewat jalur SBMPTN. Tambah berbahagia dong akunya.. dalam keadaan seperti itu, anakku keterima di perguruan tinggi negeri!! Salut aku sama anakku. Padahal saat itu rencananya dia mau kuliah di Yogyakarta dan aku berencana pulang ke Jakarta. Qadarullah semua sudah diatur olehNya.

Tambah berbahagia lagi saat diumumkan jumlah biaya UKT (Uang Kuliah Tunggal) ternyata anakku masuk di golongan II. Dan tambah berbahagia lagi asuransi pendidikan anakku yang dulu cair setiap mau masuk SMP dan SMA, ketika mau masuk kuliah dan setiap semester juga turun uangnya. Untuk biaya kuliah anakku, Inshaa Allah tercover. Makanya gaesss, harus rajin menabung ya untuk pendidikan anak karena ini memang ada manfaatnya di kemudian hari.

Hidup mandiri di negeri orang (eh gw tambah lebay yah wkwk) membuatku harus bisa menjaga kesehatan. Ya iya dong, kalau aku sakit trus gimana dong, sedangkan semua pekerjaan aku handle sendiri. Keep fight and keep spirit 💪💪💪

Terdengar selentingan yang sampai di telingaku, ada yang komen kalau aku punya sugar daddy. Apa? Ayah Manis? Wkwkw, netijul kalau ditanggepin mah gak ada habisnya. Tuh lihat, ada yang transfer aku 100 juta, coba siapa itu sugar daddyku?? Wkwkwk

Banyak yang Sedih Melihat Kami Masih Tinggal di Malang

Teman-teman Jakarta dan keluarga menyayangkan kami yang masih tinggal di Malang. Kasarannya nih, aku nikah sama orang itu kemudian cerai dan sekarang hanya kami berdua, aku dan anakku tinggal di kota ini. Ya aku hanya bisa membesarkan hati mereka, teman-teman dan keluarga yang masih peduli dengan kami. Malah kebalik yah, aku yang menghibur mereka haha. Mereka sangat berharap kalau aku dan anakku segera meninggalkan kota ini.

Jadi inget waktu aku berhadapan dengan pak hakim di Pengadilan Agama Malang. Ketika mereka mengetahui aku dari Jakarta, salah satu hakim berkomentar, “Owalah, dari Jakarta tho. Malah cerai yah..” Hiks

Kadang ada saatnya sih aku merasa sedih juga malu. Kok gini amat sih yaa? Tapi kan gak boleh ya punya pikiran seperti itu, karena semua sudah jalanku dan Allah SWT sudah menetapkan semua ini di Lauhul Mahfuz.

Baca juga: Menjadi Janda Bukan Pilihan, Tetapi Ketentuan

Kenapa aku sampai sedih? Biasanya ini terjadi di media sosial, siapa lagi kalau bukan temannya mantan. Sepele sebetulnya tetapi dapat membuatku baper. Dikira lucu kali yah. Mereka tidak tahu betapa sekarang berat beban ini dan aku ada di posisi sedang menata hati yang sedang porak poranda. Ah, aku lebih baik jaga jarak sajalah. Ternyata kota ini lebih kejam dari Jakarta gaesss wkwkwk.

Akhirnya aku memang harus berdamai dengan keadaan. Enjoy ajah intinya. Bahwa hidup ini hanya sementara, sekarang tugasku untuk terus bergerak agar rezeki selalu terus datang, memperbaiki akhlak dengan banyak beribadah dan lebih dekat denganNya.

Mencoba memaafkan orang-orang yang sudah berbuat tidak baik padaku dan saat ini tidak perlu aku temui lagi. Jaga jarak menurutku lebih aman untuk menjaga kesehatan mental ini.

Memaafkan disini bukan untuk membenarkan semua perbuatan salah orang itu, Memaafkan untuk menyembuhkan agar aku bisa terlepas dari cengkraman rasa sakit hati itu. Maafkan orang itu, suatu saat orang itu akan menerima akibatnya.

Kalau untuk berteman aku memang banyak berkomunikasi dengan teman-teman dekat. Mungkin karena aku sekarang sudah berumur sehingga circle pertemananku makin berkurang karena lebih baik sedikit berteman tetapi nyaman daripada berteman dengan yang munafik apalagi bermuka dua. Apalagi yang ke warung dan berkumpul trus ngomongin aku, trus ceritanya sampai di aku, wkwk, Pe A ah. Padahal itu cowok lho, cowok bermuka dua wkwk. Cowok nyinyir duh.

Waktu terus bergulir jelang akhir bulan Desember 2021, setahun yang lalu aku menyatakan cerai. Dan hari Jumat di akhir tahun 2020 aku dijemput waliku dan saudara-saudara yang lain untuk pindah rumah dan sekarang menjalani kehidupan menjanda. Kupastikan kuperpanjang kontrakku sebagai janda. Karena I’m so happy right now🥰

Aku sering mendapat pertanyaan dari teman-temanku dan jujur sebetulnya aku tidak suka ditanya hal seperti ini. Apakah mantan pernah menghubungiku? Dengan tegas aku menjawab, sejak aku mengucapkan kata CERAI pada tanggal 1 Desember 2020 dan selama aku pindah tidur di studio make up di rumah kontrakannya selama 25 hari, sama sekali orang itu tidak bicara denganku.

Malah pada tanggal 19 Desember 2020 aku yang mengajaknya bicara agar dia pergi ke Jakarta untuk berbicara ke wali nikahku/papaku agar dengan baik-baik mengembalikanku seperti dia dulu meminta aku baik-baik ke wali. Ah, ternyata bukan lelaki sejati👎

Musim itu sudah berlalu

Matahari segera berganti

Badai pasti berlalu

Semoga ini adalah artikel terakhir tentang perceraianku. Semoga aku dikelilingi oleh orang-orang yang berakhlak baik dan semoga Allah SWT selalu melindungi aku dan anakku, hambaNya di kota ini. Dan semakin ke depannya aku dan anakku semakin berbahagia dan selalu berlimpah rezeki. Aamiin YRA.