Cara Mengurus Surat Cerai Di Pengadilan Agama Malang – Maju mundur saya waktu mau mengajukan gugatan cerai terhadap mantan suami kedua. Sejak tahun 2018 mantan suami hanya mengatakan semua terserah kepada saya. Karena sebagai kepala keluarga sudah tidak dapat bertindak tegas. Suasana rumah seperti keluarga pura-pura seperti yang diucapkannya. Sikap anak-anak tiri yang tidak respek pada saya dan semena-mena sudah saya anggap biasa. Sehingga menimbulkan psikosomatis pada diri saya seperti sakit kepala setiap malam dan gatal-gatal pada kulit. Sakit tumor dan pendarahan yang tak kunjung berhenti mengakibatkan operasi kuret karena penebalan dinding rahim. Di usia 44 tahun saya sudah tidak menstruasi lagi. Eh, kok jadi curcol sih?

Awal Desember 2020 ketika saya memutuskan untuk pisah dan LANGSUNG sembuh semua sakit kepala dan gatal-gatal walau saya masih tinggal di rumahnya selama 25 hari serta pisah ranjang. Eh ini mah karena saya tidur di lantai studio  dan tidur nggak pake dipan hehe (apa hubungannya? Tebak aja ndiri). Jumat terakhir tahun 2020 saya dijemput oleh mahram saya yaitu sepupu dari Sidoarjo. Kami pamit baik-baik dengan suami yang mempersilakan saya pergi dengan senang hati dan sekalian saya pindah ke rumah baru. Saya belum kembali ke ibukota, kota asal saya sebelumnya.  Eh, kok curcol lagi sih?

 

@happydyahdotcom##ratapanibutiri ##wanitamemilih ##berhakbahagia♬ original sound – Dodo

Sebetulnya saya malas mengurus surat cerai ini. Karena kebayang akan ribet mengurus birokrasinya. Tetapi saya harus komit karena saya yang minta pisah dan saya yang minta untuk memroses. Resikonya saya yang akan mengeluarkan biaya perceraian di pengadilan agama. Kalau tergugat yang memroses, yang ada saya digantung gak bakalan diproses-proses. Maka setelah usai urusan beberes barang pindahan, saya bulatkan tekad untuk melangkah ke Pengadilan Agama Malang pada tanggal 12 Januari 2021. Kan kasihan juga nasibnya bila nggak saya proses, tertunda-tunda bila mau menikah lagi dengan pujaan hatinya.

Hari itu hari Selasa dan setibanya saya di sana jam 10-an kurang. Saya tidak melakukan pendaftaran untuk mengurus surat cerai secara online karena niat banget mendatangi Pengadilan Agama Malang supaya bisa sekalian foto-foto. Maklum saya kan pernah jadi seorang kapiten eh seorang Local Guide. Cara mengurus surat cerai di Pengadilan Agama Malang saya lakukan sendiri saat itu tanpa ditemani oleh siapa pun. Lokasinya berada di jalan Raden Panji Suroso No 1, Polowijen, Malang.

Suasana di luar gedung pengadilan sangat ramai dengan pengantar atau saksi yang tidak diperkenankan masuk ke gedung. Sehingga saya saja sampai kaget melihatnya. Karena ketika saya ke sana pada bulan Desember 2020 untuk konsultasi dan itu pada hari Jumat yang suasananya sepi. Mungkin hari Jumat tidak diadakan sidang.

Cara Mengurus Surat Cerai di Pengadilan Agama Malang

Saya tidak melakukan browsing di Google untuk mengetahui syarat perceraian Islam. Saya banyak membaca dari petunjuk-petunjuk yang ada di halaman kantor pengadilan pada bulan Desember 2020 ketika datang Pengadilan Agama Malang untuk melakukan konsultasi. Banyak petunjuk yang dapat dibaca untuk tata cara mengurus surat cerai di pengadilan.

Dokumen Untuk Proses Perceraian Islam

Dari rumah saya sudah menyiapkan dokumen untuk proses perceraian Islam sebagai syarat cara mendaftar perceraian di pengadilan agama. Yang saya siapkan yaitu Kartu Keluarga asli dan foto kopi, KTP asli dan foto kopi saya, dua buah buku nikah asli dan foto kopi milik saya dan tergugat. Kemudian foto kopi KTP tergugat. Oh iya, harus menyediakan materai Rp 6,000,- sebanyak dua buah. Waktu itu saya tidak membawa materai. Bila memiliki anak juga harus menyiapkan foto kopi akte lahir anak. Di pernikahan kedua ini saya tidak memiliki anak dengan tergugat.

Prosedur Mendaftar Perceraian di Pengadilan Agama Malang

Ambil Nomor Antrian

Setelah masuk area Pengadilan Agama Malang dengan melewati gedung, Anda harus terus berjalan karena area parkir untuk tamu letaknya berada di belakang. Sedangkan area parkir di depan diperuntukkan untuk kendaraan milik pegawai Pengadilan Agama Malang.

Setelah memarkir kendaraan dengan baik, berjalanlah masuk menuju ke gedung yang berada di tengah. Anda akan melewati ruang mediasi, mushala dan ruang tunggu. Sebelum masuk akan banyak tulisan di spanduk-spanduk depan pintu masuk. Budayakan membaca ya Happy People.

 

cara mengurus surat cerai

Pintu masuk ada mesin antrian dan kursi roda (sumber: dok. pribadi)

 

Kemudian setelah melewati pintu masuk akan ada petugas sekuriti yang menanyakan kepentingan Anda. Petugas menuju mesin antrian kemudian mengambilkan nomor antrian untuk saya. Saya juga diberi kalung bertuliskan tamu perkara dan dipersilakan duduk. Kala itu saya mau konsultasi sekali lagi kemudian baru melakukan cara pendaftaran perceraian di pengadilan agama. Tamu wajib menggunakan masker dan di dalam gedung juga diatur supaya menjaga jarak.

Konsultasi

Selasa pagi itu saya mendapat urutan nomor A9 yang diarahkan nantinya ke loket A yaitu meja informasi. Di depan saya berjajar loket-loket, yaitu loket untuk pendaftaran, meja pengembalian sisa panjar, meja produk pengadilan dan loket pembayaran ada dua yaitu BNI dan Pos Indonesia.

cara mendaftar perceraian

Tak lama menunggu hanya sekitar lima menitan dan nomor antrian saya dipanggil. Langsung saya menuju Loket A. Di sana saya berkonsultasi untuk menanyakan soal bisa tidaknya saya mengajukan gugatan cerai hari itu. Karena yang saya baca di buku nikah bila tidak diberi nafkah lahir batin selama tiga bulan, maka baru bisa melapor ke pengadilan agama.

Nah kasus saya nih, saya masih diberi nafkah lahir awal Desember 2020 itu sejumlah uang satu juta rupiah. Jadi kan baru sebulan lebih tuh. Saya sih nganggepnya ongkos ngebabu, ishh jahat kali yaa. Ssttt, kan itu kata saya hehe. Alhamdulillah aja deh. Kembali lagi ke masalah tadi.

Kemudian petugas ketika itu mbak Ica menanyakan kapan saya keluar dari rumah? Saya menjawab saya keluar dari rumah dijemput mahram saya  tanggal 25 Desember 2020  yang dihitung sudah dua minggu empat hari. Saya juga menjelaskan ke Mbak Ica bahwa saya sudah konsultasi sebelumnya dengan petugas di bulan Desember 2020. Yang mengatakan wanita itu kedudukannya sangat mulia di Islam, sebaiknya jangan keluar rumah tanpa seizin suami dan sebaiknya lagi ada mahram yang menjemput.

Kemudian petugas bertanya lagi, “Maaf bu, kalau terakhir berhubungan (badan) kapan ya?” Saya langsung menjawab cepat, “Wah Mbak, itu sudah lama banget ya. Dari sebelum lebaran 2020 kali deh.” Petugas hanya senyum-senyum miris sambil merespon dengan mengatakan, kalau mau didaftarkan dipersilakan hari itu juga sudah bisa dilakukan. Yeay, sorak saya dalam hati.

Biaya Perceraian

Masih di Loket A, saya ditanya untuk alamat tinggal saya sekarang dan alamat tergugat. Sangat detil sekali sampai ke RT dan RW. Bila kecamatannya sama dengan kecamatan Pengadilan Agama Malang yaitu kecamatan Lowokwaru, maka akan dikenakan biaya panjar sebesar Rp 865,000,-. Dan bila berbeda kecamatan akan dikenakan biaya perceraian Rp 1,036,000,- Biaya perceraian ini berlaku untuk cerai gugat. Akan berbeda biayanya untuk kasus cerai talak dan kasus lainnya.

Biaya panjar ini bisa ada sisa pengembalian bila durasi sidang lebih cepat dari biasanya. Seperti tergugat tidak hadir maka bisa  akan ada pengembalian seperti yang saya alami. Nanti bisa dibaca di artikel berikutnya ya.

Baca juga:

Kemudian petugas menyiapkan map dan memmeriksa dokumen yang saya bawa untuk difoto kopi. Saya mengisi formulir pengajuan yang berisi data nama, alamat dan nomor WA yang kemudian harus saya tanda tangan.

POSBAKUM (Pos Bantuan Hukum)

Selanjutnya dari Loket A saya dipersilakan masuk menuju ke Layanan Jasa Pos Bantuan Hukum (POSBAKUM) yang letaknya tak jauh dari loket A. Di sana harus meletakkan map dokumen di sebuah kursi di dalam ruangan. Jadi dokumennya yang antri. Ketika masuk ruangan ternyata kosong tidak ada klien dan saya langsung dilayani oleh seorang petugas wanita berkacamata yang juga ramah seperti Mbak Ica. Di sini saya dibantu untuk membuat kronologis.

Di ruangan POSBAKUM terdapat dua buah meja dengan dua orang petugas. Kala itu saya sendiri yang berada di ruangan itu. Petugas mulai mengajukan pertanyaan seperti apakah tergugat pernah selingkuh, judi, minum-minuman keras, pergi pulang larut dan sering berhutang. Saya menjawab yang berhutang, karena memang ada cicilan kredit dari bank yang petugas penagih hutang sering datang ke rumah dan saya yang menghadapi, hiks. Yang pulang larut itu juga kerap dilakukan oleh tergugat. Kan berasa masih bujang nongkrong dengan teman-temannya yang jomblo. Ya sudahlah, Marimar. Sekarang biarkan dia bahagia dengan caranya sendiri.

syarat perceraian islam

Ruang POSBAKUM bersebelahan dengan loket-loket (sumber: dok. pribadi)

 

Kemudian petugas juga menanyakan pekerjaan tergugat yang akhirnya diketik oleh petugas adalah freelance. Petugas juga bertanya berapa besar uang yang diterima oleh saya sebagai istri setiap bulannya, saya menjawab sekitar UMR Kota Malang. Padahal dulu sebelum nikah janjinya mau kasi uang 10 juta per bulan. Ya wassalam deh, hanya janji saja. #eaaa, ketipu nih yee.

Ketika melakukan acara tanya jawab itu, petugas sambil mengetik di depan komputer. Setelah tanya jawab selesai kemudian petugas membacakan untuk saya koreksi.  Mulai dari nama dan alamat saya juga alamat tergugat hingga isi kronologis.

Saya minta tolong petugas untuk menambahkan perlakuan tidak menyenangkan dari anak tiri serta mertua yang meminta tergugat untuk menceraikan saya pada tahun 2016. Emang ya nenek nenek, nyuruh anaknya ceraikan istrinya di depan istri, Astagfirulloh!! Kemudian permintaan saya ditambahkan dengan senang hati oleh petugas. Kemudian saya menunggu sebentar dokumen diprint dan dimasukkan ke dalam map yang tadi saya bawa.

Oiya, saya tidak menuntut harta gono gini yaa. Eh emangnya ada? Lima tahun lebih menikah juga rumah masih mengontrak. Barang pemberiannya seperti kulkas dan mesin cuci tak saya bawa. Saya ikhlaskan semua deh.

Barang saya yang saya bawa dari Jakarta beberapa diambil oleh tergugat dan ditukar dengan barang seken/bekas. Kirain tuh dapet yang baru getu yaa. Seperti motor dan laptop ditukar dengan yang seken. Printer saya juga diminta tergugat tetapi sampai sekarang saya tidak mendapat penggantinya. Saya juga tidak ambil printer yang ada di rumahnya.

Sudah cukup sakit lahir batin saya hidup bersamanya yang penuh dengan kepura-puraan. Eh saya kok drama banget, yah. Emang beneran drama kemarin itu 😁 Alhamdulillah jadi curcol lagi deh, biar legaan.

Setelah petugas selesai mengeprint kemudian semua dokumen dijadikan satu dalam  map yang tadi saya bawa. Selesai sudah keberadaan saya di ruang POSBAKUM. Saya keluar ruangan untuk mengikuti prosedur berikutnya lagi.

Pembayaran

Keluar dari ruangan POSBAKUM, petugas sekuriti yang tadi menyambut di pintu masuk menghampiri saya. Kemudian mengambilkan nomor antrian di mesin antrian lagi untuk mengantri di loket pembayaran. Saya mendapat nomor antrian yaitu nomor B4.

Tak lama saya dipanggil ke loket B dan dokumen-dokumen di map diperiksa. Dan saya diminta untuk duduk kembali menunggu untuk dipanggil ke loket pembayaran.

Agak lama saya menunggu untuk dipanggil. Akhirnya nama saya dipanggil juga ke loket pembayaran BNI. Karena ada dua loket pembayaran yang satunya loket pembayaran dari Pos Indonesia yang saat itu sedang tutup. Saya diharuskan terlebih dahulu biaya cerai gugat sebesar Rp 865,000,- Kemudian saya diminta untuk duduk lagi menunggu dipanggil ke loket B.

Selesai

Masih menggunakan kertas nomor antrian B4, saya dipanggil kembali ke loket B. Kemudian petugas mengeprint satu lembar kertas yang harus saya periksa untuk alamat saya dan tergugat serta wajib tanda tangan. Dokumen dari POSBAKUM juga wajib saya tanda tangan semua. Saya diminta membayar uang sebesar Rp 12,000,- untuk mengganti dua buah materai. Saya juga diminta menyerahkan sebuah akte nikah yang masih saya pegang. Jadi dua-duanya sudah saya serahkan ke petugas dan dijepret di map untuk Majelis Hakim.

Petugas langsung mengeprint  alamat di amplop-amplop coklat ukuran sedang berjumlah dua buah. Satu untuk saya dan satu lagi untuk dikirim ke alamat tergugat. Yang amplop untuk saya tidak boleh hilang karena di dalamnya juga ada kopian kwitansi pembayaran biaya cerai gugat.

Petugas juga menjelaskan jadwal sidang pertama yang wajib saya datangi. Ternyata cepat sekali saya mendapat jadwal untuk menghadiri sidang pertama yaitu tanggal 21 Januari 2021. Dari tanggal hari itu saya mendaftar dan memasukkan berkas yaitu tanggal 12 Januari 2021, ternyata saya mendapat jadwal sidang pertama di minggu depannya. Dugaan saya akan mendapat panggilan sidang di bulan berikutnya.

Petugas juga menambahkan ada kemungkinan di sidang pertama itu tergugat tidak datang atau datang sendiri atau datang bersama dengan pengacara. Batin saya mengatakan, mosok iya sih tergugat pake pengacara, ini aja debt collector yang rajin datang ke rumah nagih cicilan hutang. #eaa

Beres semua hari itu saya melakukan pendaftaran perceraian di pengadilan agama. Saya pulang dengan hati sedikit lega karena sudah mendaftarkan cerai gugat di Pengadilan Agama Malang. Belum saya tiba di rumah, saya mendapat pesan di Whatsapp dari pengadilan.

Sekarang sistemnya serba memudahkan. Ada format-format yang dapat langsung diklik, bisa dipilih untuk mendaftar antrian, mengecek dokumen dan lain sebagainya. Dan itu otomatis terkirim ke Whatsapp-nya Pengadilan Agama Malang.

Demikian cara mengurus surat cerai di Pengadilan Agama Malang. Sangat mudah, petugas ramah dan memberi arahan sehingga tidak membingungkan tamu yang datang ke sana. Semoga urusan perceraian berikutnya dilancarkan karena memang kehadiran saya sudah tidak dikehendaki oleh tergugat dan keluarganya. Aamiin YRA.

It’s not about THE MONEY
It’s about THE ATTITUDE